Manusia Purba Berburu, Bertani, lalu...  

Reporter

Kamis, 5 Mei 2016 04:00 WIB

Foto: stayfitbug.com

TEMPO.CO, Stockholm - Peralihan pola hidup manusia zaman batu dari berburu dan meramu menjadi bercocok tanam terjadi secara bertahap. Selama ribuan tahun, manusia pemburu hidup berdampingan bersama manusia petani.

Bukti tersebut berasal dari analisis DNA yang dilakukan peneliti dari Swedia dan Denmark terhadap empat kerangka manusia yang digali dari sepetak tanah di Swedia. Satu kerangka merupakan petani, sedangkan yang lainnya adalah pemburu.

Fosil tersebut berada pada zaman batu, sekitar 5.000 tahun lalu. Sebanyak 250 juta pasang basa yang dikumpulkan dari kerangka itu menjadi mesin waktu bagi peneliti untuk mempelajari genetika manusia pada masa lalu.

Hasil awal menunjukkan lokasi asal kedua manusia tersebut dengan pola hidup berbeda. "Profil genetik petani cocok dengan manusia yang kini hidup di Mediterania seperti di Siprus. Tiga pemburu lain cocok dengan manusia Eropa bagian utara," ujar Pontus Skoglund, peneliti genetika dari Uppsala University di Stockholm, Swedia.

Temuan ini sejalan dengan teori mengenai revolusi pertanian di Eropa. Teori itu menyebutkan pola bercocok tanam dibawa oleh orang yang bermukim di kawasan selatan ke utara. Ketika itu, manusia yang bermukim di utara masih hidup dengan cara berburu dan meramu. Kedua kelompok manusia ini kemudian bertemu dan hidup bersamaan selama ribuan tahun.

"Mereka hidup berdampingan dengan pola hidup berbeda, lalu melakukan kawin silang," ujar peneliti evolusi biologi dari Uppsala University, Mattias Jakobsson.

Akibat perkawinan silang, manusia Eropa yang hidup saat ini tak lagi memiliki genetik yang sama dengan manusia pemburu dan peramu dari zaman batu. Namun, menurut Skoglund, beberapa fragmen genetik manusia zaman batu masih tersimpan dalam tubuh orang Eropa modern.

Petani dari Mediterania mendapatkan pengetahuan mengenai pertanian dari lokasi pertanian pertama yang berada di kawasan Timur Tengah sekitar 11 ribu tahun lalu. Pertanian menyebar ke seluruh kawasan Eropa sekitar 6.000 tahun setelahnya.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

1 hari lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

20 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

26 hari lalu

Swedia Usir Jurnalis Cina karena Alasan Keamanan Nasional

Swedia mengusir seorang jurnalis Cina, karena dianggap menimbulkan ancaman serius terhadap keamanan nasional.

Baca Selengkapnya

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

28 hari lalu

Salwan Momika, Ditangkap di Norwegia hingga Diblokir TikTok

Salwan Momika yang memicu kemarahan internasional dengan berulang kali merusak Al-Quran tahun lalu, kini telah ditangkap di Norwegia

Baca Selengkapnya

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

30 hari lalu

Sempat Diisukan Tewas, Pembakar Al Quran Salwan Momika Ditangkap di Norwegia

Imigran asal Irak Salwan Momika ditangkap di Norwegia. Ia membakar Al Quran sehhingga membuat umat Muslim marah.

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

39 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

40 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

44 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

44 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya