Riset: Remaja Lebih Gampang Marah karena Alasan Ini

Reporter

Kamis, 12 Mei 2016 03:55 WIB

Para pengunjuk rasa menunjukkan kemarahan mereka saat mengikuti aksi menolak rencana pembangunan masjid di Bendigo, Australia, 10 Oktober 2015. Bendigo merupakan nama kota di Australia di negara bagian Victoria. Quinn Rooney/Getty Images

TEMPO.CO, Boston - Kasus penembakan membabi-buta yang dilakukan remaja di Amerika Serikat tak hanya sekali terjadi. Salah satunya seorang pelajar berusia 17 tahun yang menembaki kawan sekelasnya di Ohio, Amerika Serikat.

Penelitian mengungkapkan, remaja zaman sekarang ternyata memang lebih gampang marah. Penelitian itu menemukan hampir dua pertiga remaja di Amerika menunjukkan kemarahan tak terkendali pada beberapa fase kehidupan mereka.

Kemarahan ini antara lain ditunjukkan dalam bentuk ancaman kekerasan, perusakan harta benda, atau kekerasan fisik terhadap orang lain. Kendati tidak bisa disebut menderita gangguan mental, 6-8 persen remaja ini memenuhi kriteria sebagai penderita gangguan eksplosif intermiten, diagnosis yang diberikan kepada orang yang memiliki agresivitas tak terkendali.

"Ledakan kemarahan ini sangat serius," kata Ronald Kessler, peneliti dari Harvard Medical School. Sifat pemarah ini, kata Kessler, tidak hanya dapat menyakiti orang lain dan menghancurkan harta benda, tapi juga akan terus dibawa hingga remaja itu beranjak dewasa.

Kessler dan rekan-rekannya menganalisis data dari 6.483 pasangan remaja dan orang tua mereka yang mengambil bagian dalam survei rumah tangga National Comorbidity Survey Replication Adolescent Supplement.

Hasil penelitian menunjukkan hampir satu dari 12 orang atau 7,8 persen dari responden memenuhi "kriteria seumur hidup" sebagai penderita gangguan eksplosif intermiten. Sedangkan 6,2 persen responden memenuhi definisi sempit, yakni mengalami tiga kemarahan dalam kurun satu tahun.

Kemarahan paling umum adalah yang melibatkan ancaman kekerasan (dilaporkan di hampir 58 persen kasus), diikuti kemarahan yang melibatkan kekerasan (39 persen), dan yang melibatkan penghancuran properti (hampir 32 persen). Lebih dari 72 persen responden yang marah mengatakan mereka melibatkan lebih dari satu macam perilaku ini.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Baca juga:
Pemerkosa Yuyun: Dibui 10 Tahun, Rok Jadi Bukti, Ini Mereka!
Tragedi Yuyun dan Feby, Inilah 5 Hal yang Mengerikan

Berita terkait

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

4 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

12 jam lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

14 jam lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

15 jam lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

15 jam lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

18 jam lalu

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

2 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

2 hari lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

2 hari lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya