Pokemon GO Aman Diinstal di Perangkat Anda

Reporter

Selasa, 19 Juli 2016 11:24 WIB

Pengunjung menunjukan aplikasi Pokemon Go di area di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, 16 Juli 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pokemon Go dinilai aman diinstal ke dalam sistem operasi perangkat elektronik kendati masih ada pihak yang meragukan keamanan dari "game" besutan Nintendo dan Niantic itu, kata pakar keamanan siber, Pratama Persadha.

Perdebatan Pokemon Go di dunia maya belum juga berakhir. Apalagi, sempat terekspos lubang keamanan di versi iOS walau kini sudah diperbaiki.


Bahkan, muncul kabar Pokemon Go bisa membahayakan keamanan negara, kata Persadha, melalui surat elektroniknya, di Semarang, Senin malam.


Di Amerika Serikat, ancaman keamanan juga melanda penikmat permainan virtual ini. Sudah cukup banyak laporan kecelakaan melibatkan pemain Pokemon Go karena menabrak atau tertabrak kendaraan atau tiang listrik, terjeblos lubang di jalan, dan lain-lain.

Mereka sangat fokus dan tidak peduli dengan keadaan lingkungan saat berburu Pokemon.

Persadha, yang juga ketua Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) menegaskan, kekhawatiran Pokemon Go membahayakan keamanan negara tidak perlu berlebihan.

"Pokemon Go ini basisnya adalah Google Maps, dan di Indonesia Google dirasakan mendapat lampu hijau dari pemerintah. Jadi, saya pikir, kekhawatiran itu tidak perlu berlebihan," katanya.

Kekhawatiran beberapa pihak, lanjut dia, terutama karena Pokemon Go menandai beberapa titik lokasi strategis sebagai Pokestop dan Gym. Muncul anggapan Pokemon Go bisa memetakan lokasi-lokasi strategis yang dapat membahayakan negara. Menurut dia, data-data "game" itu dikirim ke server pengembangnya, bukan pihak-pihak yang mencurigakan.

Menurut pengecekan tim CISSReC, pertama kali memainkan Pokemon Go, aplikasi akan diarahkan ke https://stats.unity3d.com yang merupakan mesin game pokemon, posisi server berada di California, lalu dilanjutkan ke https://appload.ingest.crittercism.com, juga di California.

Ia menjelaskan, Crittercism adalah mobile application performance management (APM) yang dipakai Pokemon Go. Selanjutnya saat game dimainkan, data akan dikirimkan ke https://pgorelease.nianticlabs.com.

Bila dilihat dari permission, aplikasi Pokemon Go tidak meminta run at startup. Kebanyakan malware (perangkat perusak) pasti berusaha untuk run at startup. Untuk Pokemon Trainer Club, autentikasi dikirimkan ke https://sso.pokemon.com/sso/.

"Selain itu, ketakutan yang beredar di tengah masyarakat salah satunya adalah foto lokasi kita menangkap Pokemon dikirimkan juga ke server Pokemon Go. Hal ini sangat berlebihan," katanya.

Dari riset yang dilakukan CISSReC, besar data yang dikirimkan ke server Niantic tidak lebih dari 50 KB saja. File data sebesar ini tidak cukup untuk berkas foto kualitas bagus.

"Kalau ingin membuktikan bisa dicoba sendiri menggunakan aplikasi monitoring bandwidth, seperti My Data Manager. Kita ambil foto di suatu tempat, terus dikirimkan via surat elektronik (e-mail) ke salah satu kontak yang ada," katanya.

Jika dibandingkan dengan data saat menangkap pokemon dengan latar belakang foto di tempat yang sama, kata dia, perbandingan besar data yang dikirimkan sangat jauh sekali walau pakai kompresi sekalipun.

"Sebagai perbandingan sekali mengambil foto di layar Full HD, file foto yang dihasilkan bisa berkisar sampai 3 Mb. Jauh dibandingkan dengan data yang terkirim setiap kali kita menangkap Pokemon, tidak lebih dari 50 kb," katanya.

ANTARA

Berita terkait

Profil Nintendo: Lika-liku Produsen Konsol Game

14 September 2022

Profil Nintendo: Lika-liku Produsen Konsol Game

Nintendo adalah perusahaan elektronik konsumen asal Jepang yang memproduksi video game pembesut game Super Mario Bros dan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

21 Oktober 2017

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

Produsen komputer, Acer, menilai, dalam beberapa tahun, industri game di Indonesia akan tumbuh.

Baca Selengkapnya

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

13 September 2017

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

Alegrium mengumumkan dua game karyanya, yakni Almighty dan Icon Pop Quiz 2, menerima nominasi People's Choice Awards dalam kedua IMGA SEA

Baca Selengkapnya

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

27 Agustus 2017

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

Microsoft telah menghentikan produksi Xbox One beberapa bulan sebelum penghentian penjualan konsol Xbox One.

Baca Selengkapnya

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

23 Agustus 2017

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

LG melengkapi kedua gaming monitornya ini dengan refresh rate 144Hz dan 240Hz.

Baca Selengkapnya

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

22 Agustus 2017

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

Formula One mengumumkan peluncuran seri eSports yang akan berlangsung dari bulan September sampai November.

Baca Selengkapnya

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

16 Agustus 2017

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

Bermain video game jenis aksi tidak baik bagi kesehatan otak karena akan mengurangi daya ingat.

Baca Selengkapnya

Desain Kontrol Nintendo Switch Digugat karena Hak Paten

14 Agustus 2017

Desain Kontrol Nintendo Switch Digugat karena Hak Paten

Gamevice meminta pengadilan untuk menghentikan produksi dan penjualan kontrol Nintendo Switch dan mengganjar ganti rugi.

Baca Selengkapnya

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

11 Agustus 2017

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

Amanda Rushing, ibu dua anak yang tinggal di California, menuntut perusahaan animasi Walt Disney atas tuduhan pelanggaran privasi anak-anak.

Baca Selengkapnya

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

10 Agustus 2017

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

Acer mengincar posisi teratas pasar perangkat game di Indonesia.

Baca Selengkapnya