Genjot Produksi Batik, Tim ITB Bikin Mesin Fotonik  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 26 Agustus 2016 08:47 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Bandung - Tim dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Bandung membuat mesin khusus untuk produsen batik di Tanah Air. Mesin itu menghasilkan penyinaran matahari buatan guna memunculkan warna seusai pencelupan kain batik. Dengan mesin itu, produksi batik bisa digenjot harian tanpa harus mengandalkan sinar matahari.

Tim itu dari Program Studi Teknik Industri dan Program Studi Teknik Fisika ITB. Penggagasnya dosen Eko Mursito Budi serta pengusaha batik di Bandung, Komarudin Kudiya. Tim peneliti melibatkan Vebi Nadhira, Nugroho Hari Wibowo, Pedrick Pratama, dan Nabella Adjani. Mesinnya dibuat sebagai tugas akhir oleh Amron Naibaho dan Haris Suwignyo. Inovasi tersebut dipamerkan di Aula Barat ITB, Senin, 24 Agustus 2016.

Mesin yang digagas pada 2015 tersebut, kata Amron, berawal dari keluhan pengusaha batik soal produksi batik yang selalu menurun saat musim hujan. “Karena sulit sinar matahari untuk mengaktivasi warna kain batik pasca-pencelupan,” ucapnya kepada Tempo.

Tim peneliti kemudian mencari tahu komponen sinar matahari apa yang berperan untuk memunculkan warna kain batik. Pengujiannya pada sinar inframerah, cahaya tampak, dan ultraviolet. Hasilnya, sinar pencetus warna itu adalah ultraviolet.

Pada pengujian berikutnya dengan memakai lampu khusus ultraviolet, tim peneliti menemukan durasi dan jarak penyinaran lampu dengan kain batik. Setelah itu, tim membuat mesin penyinaran tersebut dengan sistem pengantar berjalan (conveyor). Setelah tombol aktivasi mesin dihidupkan, kain batik secara otomatis disinari secara merata.

Dari pantauan Tempo, hasil warna yang muncul pada beberapa contoh kain dengan beragam warna indigosol itu dari hasil kerja mesin, ada yang sama dan beberapa yang lebih bagus daripada cara dijemur langsung ke matahari. Pengujian itu berlangsung di Laboratorium Fisika serta di tempat produsen batik.

Mesin fotonik batik itu dalam wujud purwarupa panjangnya 25 sentimeter, lebarnya sesuai dengan ukuran lebar kain standar 1,2 meter dengan panjang kain 2 meter. “Panel (tempat) penyinaran harus ditutup untuk menghindari efek lampu ke mata operator,” tutur Amron. Biaya riset pembuatan mesin tersebut sebesar Rp 120 juta.

ANWAR SISWADI




Berita terkait

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

5 jam lalu

Inovasi Desain Jembatan dari Unej Menang di Singapura, Ungguli UGM, ITS, NTU, dan ITB

Tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej)menangi kompetisi gelaran Nanyang Technological University (NTU) Singapura.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

8 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

1 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

2 hari lalu

ITB Naikkan UKT Mahasiswa 2024, Segini Perkiraan Besarannya

ITB menaikkan UKT untuk para mahasiswa angkatan 2024. Kenaikannya berkisar 15 persen dibanding angkatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

2 hari lalu

Cerita Dosen Muda ITB, Raih Gelar Doktor di Usia 27 dan Bimbing Tesis Mahasiswa Lebih Tua

Nila Armelia Windasari, dosen muda ITB menceritakan pengalamannya meraih gelar doktor di usia 27 tahun.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

3 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

4 hari lalu

Agar Peserta Tetap Rapi, Panitia UTBK SNBT 2024 Sediakan Kemeja dan Sepatu Pinjaman

Mengatasi peserta yang berpakaian kurang pantas, panitia UTBK SNBT 2024 menyediakan kostum pinjaman, umumnya berupa kemeja dan sepatu.

Baca Selengkapnya

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

4 hari lalu

Cara Panitia Pengawas UPI hingga Unpad Cegah Upaya Kecurangan UTBK

Pusat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Bandung menerapkan berbagai macam cara untuk mengantisipasi kecurangan saat UTBK SNBT 2024

Baca Selengkapnya

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

5 hari lalu

Lulus Magister Administrasi Bisnis ITB, Influencer Dokter Tirta Raih Predikat Cumlaude

Bersama lulusan lain, dokter Tirta menghadiri Sidang Terbuka Wisuda Kedua ITB Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Sabuga, ITB.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

5 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya