Nama Freddie Mercury Diabadikan untuk Asteroid

Reporter

Selasa, 6 September 2016 15:40 WIB

deadrock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Freddie Mercury, mendiang penyanyi dan pentolan grup band asal Inggris, Queen, disematkan ke sebuah asteroid yang terletak di sabuk batuan luar angkasa di antara orbit Jupiter dan Mars. Penamaan asteroid itu dilakukan sebagai perayaan ulang tahun Freddie yang lahir pada 5 September 70 tahun lalu.


Gitaris Queen, Brian May, dan Perserikatan Astronomi Internasional (IAU) mengumumkan penamaan asteroid berlabel 17473 itu dalam acara perayaan di Swiss untuk mengenang Mercury. “Obyek ini nantinya akan dikenali sebagai Asteroid 17473 Freddiemercury, untuk mengenang peran besar Freddie bagi dunia,” kata May yang juga pakar astrofisika.


Asteroid 17473 ditemukan oleh astronom Belgia, Henri Debehogne, pada 1991 – tahun ketika Freddie meninggal karena sakit. Asteroid berdiameter sekitar 3,5 kilometer itu mengitari matahari dengan kecepatan 20 kilometer per detik. Orbit eliptikal terdekatnya ke bumi sekitar 350 juta kilometer.


Asteroid ini cukup sulit terlihat dari bumi, bahkan dengan bantuan teleskop canggih, karena permukaannya hanya memantulkan sekitar 30 persen cahaya. “Rupanya hanya seperti titik cahaya,” kata May. “Tetapi ini adalah setitik cahaya yang sangat spesial.”


Mercury menulis dan menyanyikan dengan gaya vokalnya yang khas lagu Don’t Stop Me Know, yang dirilis pada 1979. Lagu itu memuat lirik yang bersinggungan dengan aktivitas jagat raya seperti bintang jatuh melesat di angkasa dan roket luar angkasa ke Mars yang menggambarkan keinginan seseorang untuk menikmati dunia. "Sangat luar biasa untuk menamai sebuah asteroid dengan nama Freddie Mercury," kata Chris Lintott, profesor astrofisika di Universitas Oxford.


Advertising
Advertising

Mercury -- nama lahirnya adalah Farrokh Bulsara -- menjadi anggota Queen kedua yang namanya diabadikan untuk asteroid. Sebelumnya nama May, yang juga pengamat dan peneliti asteroid, disematkan pada asteroid 52665 Brianmay yang pertama kali terdeteksi pada 1998.


Juni lalu May bergabung dengan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis Hari Asteroid 2016 dan mendorong publik meningkatkan pengetahuan tentang asteroid dan potensi bahayanya terhadap bumi.


TELEGRAPH | ARSTECHNICA | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita terkait

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

50 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

27 November 2023

Raih Nurtanio Award 2023, Harijono Djojodihardjo: Ini Bisa Memacu Generasi Muda

Harijono Djojodihardjo, ahli penerbangan dan antariksa meraih anugerah Nurtanio Award 2023 dari BRIN.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

Membuka Jalan untuk Gibran

26 September 2023

Membuka Jalan untuk Gibran

Peluang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden menguat.

Baca Selengkapnya

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

21 September 2023

Kepala BRIN: Teknologi Antariksa Akan Menjadi Kunci Masa Depan

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan teknologi keantariksaan sendiri telah dimanfaatkan dalam berbagai sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

27 April 2023

Misi Explorer 11 Diluncurkan NASA pada 27 April 1961, Apa Itu?

Misi Explorer 11 NASA bertujuan mempelajari sinar gamma di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

17 Januari 2023

Sejarah Tragedi Meledaknya Pesawat Ulang-alik Columbia

Pada 1 Februari 2003, pesawat ulang-alik Columbia meledak saat memasuki atmosfer di atas Texas dan menewaskan ketujuh awak di dalamnya.

Baca Selengkapnya

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

9 Desember 2022

AS: China Ancaman Utama dalam Pertahanan Luar Angkasa

China sedang membangun kemampuan yang menempatkan sebagian besar aset luar angkasa Amerika Serikat dalam risiko

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

30 November 2022

BRIN Berikan Penghargaan Nurtanio kepada Pakar Pengindraan Orbita Roswitiarti

Orbita merupakan peneliti ahli utama di bidang kepakaran, teknologi, dan aplikasi pengindraan jauh pada Pusat Riset Pengindraan Jauh BRIN.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

3 Agustus 2022

Peristiwa Astronomi Agustus, Ada Gugus Bola M2 dan M15

Observatorium Bosscha membagikan berbagai fenomena antariksa yang terjadi di bulan Agustus.

Baca Selengkapnya