Yayasan BOS Melepasliarkan 12 Orang Utan

Reporter

Editor

Sabtu, 18 Februari 2017 09:02 WIB

Seorang pengasuh memberi susu kepada Orangutan (Pongo pygmaeus wurmbii) asuhannya di Borneo Orangutan Survival Foundation (BOS), Nyaru Menteng, Palangka Raya, Kalteng, 30 Oktober 2015. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Nyaru Menteng - Yayasan BOS atau The Borneo Orangutan Survival Foundation kembali melepasliarkan orang utan dari Pusat Reintroduksi Orangutan di Nyaru Menteng ke Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, kemarin. Upaya itu bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah.

Baca:
7 Fakta tentang Risin, Racun Pembunuh Kim Jong-nam
Ilmuwan Temukan Bukti Kelahiran Kerabat Dinosaurus
Menyaksikan Kecanggihan Helikopter Multiperan Buatan India

Sebanyak 12 orang utan (delapan betina dan empat jantan) diberangkatkan dari Nyaru Menteng dalam dua pemberangkatan terpisah, yaitu pada 13 dan 17 Februari 2017. Satu betina bernama Wanna, direpatriasi dari Thailand pada 2006. Tim pelepasliaran akan membawa ke-12 orang utan dari Nyaru Menteng langsung ke Taman Nasional yang letaknya sepuluh jam perjalanan melalui jalur darat dan sungai.

“Yayasan BOS mendedikasikan karyanya demi konservasi orang utan Kalimantan dan salah satu tugas kami dalah melepasliarkan mereka ke habitat alami nan aman untuk membentuk populasi yang berkelanjutan,” ujar Jamartin Sihite, CEO Yayasan BOS, dalam keterangannya Jumat, 17 Februari 2017.

Pada 2017 ini, Yayasan BOS menargetkan bisa melepaskan 100 individu orang utan dari pusat rehabilitasi Nyaru Menteng di Kalimantan Tengah dan Samboja Lestari di Kalimantan Timur ke pulau pra-pelepasliaran atau ke hutan alami. Yayasan BOS menetapkan tahun ini sebagai “Tahun Kebebasan”.

Bupati Katingan H. Ahmad Yantenglie mendukung penuh upaya pelepasliaran ini. “Atas nama seluruh warga Kabupaten Katingan, saya merasa bangga karena Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya yang memiliki wilayah hutan yang sangat kaya dimanfaatkan sebagai habitat orang utan,” ujarnya. “Kami akan mengerahkan seluruh daya upaya untuk mendukung misi pelestarian populasi orang utan di wilayah ini.”

Adib Gunawan, Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, mengatakan status konservasi orang utan di Kalimantan kini telah menjadi “sangat terancam punah”, dan ini membutuhkan peran seluruh pemangku kepentingan untuk lebih aktif menjaga dan melindungi orang utan dan habitatnya, termasuk juga seluruh jenis keanekaragaman hayati di dalam wilayah hutan di Kalimantan Tengah. “Ini tanggung jawab kita bersama, pemerintah, masyarakat, sektor swasta, juga lembaga-lembaga swadaya masyarakat,” ujarnya.

Pelepasliaran ini merupakan yang keempat kalinya diselenggarakan Yayasan BOS di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya sejak 2016. Sebelumnya, sejak pada 2012, Yayasan BOS melepasliarakan orang utan di Hutan Lindung Bukit Batikap di Kabupaten Murung Raya.

ERWIN Z.


Berita terkait

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

1 hari lalu

Benarkah Pernah Diperingatkan Berulang Akan Bencana di Lembah Anai? Ini Jawab BKSDA Sumbar

Terpisah, Bupati Tanah Datar Eka Putra mengaku sudah sering memberikan peringatan kepada pengusaha yang berada di kawasan Lembah Anai.

Baca Selengkapnya

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

4 hari lalu

Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

Bencana berulang di Lembah Anai, Sumatera Barat, sudah diprediksi sebelumnya. Bagaimana Walhi bisa melakukan itu?

Baca Selengkapnya

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

11 hari lalu

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

Kawanan tiga beruang dilaporkan merusak puluhan sarang madu dari kayu di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, dalam sepekan terakhir

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

37 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

50 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

54 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

55 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

56 hari lalu

Harimau Terlihat di Pasaman Barat, BKSDA Sumatera Barat Turunkan Tim

BKSDA Sumatera Barat melaporkan adanya harimau Sumatera di bak penampung di Desa Kajai Selatan, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat.

Baca Selengkapnya

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

13 Maret 2024

Mengira Biawak, Warga Temukan Anak Buaya Berkeliaran di Tengah Sawah

Temuan anak buaya ini cukup mengejutkan warga Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Tulungagung. Dari mana asalnya?

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

4 Maret 2024

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya