Pendeteksi Gas Beracun Karya Mahasiswa ITB Menang di Tokyo

Reporter

Senin, 6 Maret 2017 09:16 WIB

Asap mengandung gas karbondioksida CO2 menyelimuti permukaan kawah Timbang di dataran tinggi Dieng Dusun Simbar, Batur, Banjarnegara, Jateng. ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Bandung - Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung membuat alat bernama Integrated Carbondioxide Hazard Alert System (ICHAS). Alat tersebut dibuat untuk mendeteksi ancaman gas karbondioksida (CO2) yang bisa membunuh, terutama manusia. Inovasi tersebut menjadi kampiun dalam ajang Tokyo Tech Commitment Award (TICA) 2016.

Tim yang beranggotakan mahasiswa Teknik Geologi serta Teknik Fisika 2012 dan 2013 itu meraih juara pertama di kelompok peningkatan kreativitas.

Anggota Tim ICHAS, Bintang Alfian Nur Rachman, mengatakan alat tersebut telah diuji coba pada Juli 2016 di Dieng, Jawa Tengah. ICHAS berhasil mendeteksi kemunculan gas CO2 antara 400-500 part per million (ppm).

Baca juga: Tim ITB Bikin Rekonstruksi Banjir Bandang Garut

"Itu masih aman. Kalau lebih dari 500 ppm, alat akan mengeluarkan bunyi sirine," kata dia, Ahad, 5 Maret 2017, di sela pameran produk inovasi di Aula Barat ITB.

Gas CO2 itu berasal dari aktivitas vulkanik pegunungan Dieng. Pada ruang terbuka, gas bisa menguap. Namun pada daerah yang juga dihuni penduduk, gas tersebut bisa membunuh jika melebihi ambang batas aman 500 ppm.

"Korban jiwa berjatuhan di Dieng karena gas ini tidak terlihat dan tidak berbau," ujar mahasiswa Teknik Geologi itu.

ICHAS dipasangi sensor CO2 untuk mendeteksi kehadiran gas itu. Karena massa gas itu lebih berat daripada udara, ia mengalir dekat permukaan. "Kalau terkena uap air, pergerakannya jadi seperti aliran sungai," kata anggota lain, Ardinda Kartikaningtyas, mahasiswi Teknik Fisika 2013.

Hasil tangkapan sensor itu dikelola controller Arduino. Kadar gas CO2 kemudian ditampilkan di layar monitor kecil, lalu dikirimkan pemancar (transmitter) lewat gelombang radio ke alat penerima (receiver) yang berada di pos pengamatan. "Data pantauan gas dikirim terus-menerus secara real time," kata Ardinda.

Antara alat dan pos pengamatan yang bisa berjarak hitungan kilometer perlu dipasang repeater. Gelombang radio dipilih karena sinyal global system for mobile communications (GSM) yang biasa digunakan telepon seluler kurang bisa diandalkan di daerah pegunungan.

Meskipun tidak memakai solar panel untuk menjaga daya kerja alat, mereka mengklaim baterai yang dipakai cukup untuk bertahan sebulan. Setelah itu diganti baterai cadangan.

Jika kadar gas CO2 melampaui 500 ppm, alat secara otomatis mengeluarkan peringatan. Sirine akan berbunyi dan lampu menyala merah. Mereka pun menambah lampu rotator sebagai pelengkap peringatan bahaya.

"Sirine dan lampu dipasang di daerah permukiman warga serta jalan," kata Bintang. ICHAS ditempatkan di sekitar sumber keluarnya gas dari aktivitas vulkanik, seperti di kawah gunung.

Peringatan dini itu bertujuan agar penduduk waspada menghadapi aliran gas CO2. Biasanya, kata Bintang, warga menggunakan handuk basah untuk menangkal sementara agar gas tak terhirup. Langkah utamanya, warga harus dievakuasi.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

47 menit lalu

Selain UKT S1, ITB Naikkan Biaya Pendidikan Magister dan Doktor

Institut Teknologi Bandung (ITB) menaikkan biaya pendidikan jenjang S2 dan S3 atau magister dan doktoral pada 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

57 menit lalu

Setelah UKT Jenjang Sarjana, Biaya Pendidikan S2 dan S3 di ITB Juga Naik

Sebelumnya ITB menetapkan kenaikan uang kuliah tunggal (UKT) jenjang S1 atau sarjana pada sebagian mahasiswa baru.

Baca Selengkapnya

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

1 hari lalu

Peserta sedang Sakit tapi Tetap Ingin Ujian, Pusat UTBK ITB Syaratkan Surat Dokter

Sejauh ini, sejak UTBK mulai digelar 30 April lalu, ada tiga orang peserta ujian yang datang dalam kondisi sakit. Terkini sakit GERD.

Baca Selengkapnya

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

1 hari lalu

Pendaftar UTBK 2024 dI ITB Berkurang, Panitia: Banyak Diterima di Jalur SNBP

Pendaftar UTBK SNBT di ITB berkurang pada 2024. Ditengarai karena banyak calon peserta yang sudah diterima di jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

2 hari lalu

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Dokter Anak, Begini Niat Baik Dibalik Pembuatannya

Inovasi ASI bubuk oleh mahasiswa ITB dipicu oleh niat menciptakan solusi untuk wanita karier yang kerap kesulitan menyusui.

Baca Selengkapnya

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

4 hari lalu

Polemik Kenaikan UKT di Sejumlah PTNBH, Wakil Ketua Komisi X DPR: Tidak Logis dan Tidak Relevan

Polemik kenaikan UKT menuai respons dari berbagai pihak. Wakil Ketua Komisi X DPR menyebut kebaikan tersebut tidak logis dan tidak relevan.

Baca Selengkapnya

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

4 hari lalu

5 Fakta ASI Bubuk Tak Direkomendasikan IDAI, Berisiko Terkontaminasi hingga Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Proses pengeringan untuk menghilangkan kandungan air, freeze-drying memiliki dampak pada rasa dan kualitas ASI bubuk,

Baca Selengkapnya

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

5 hari lalu

Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.

Baca Selengkapnya

Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

6 hari lalu

Hari Lupus Sedunia 10 Mei, Yayasan Syamsi Dhuha Gaet Tim ITB Bikin Komik

Komik tentang lupus untuk anak ini merupakan buku yang kedua. Buku pertama disebutkan diminati pasar global dan telah dialihbahasakan ke 5 bahasa.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

8 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya