Kapal Pesiar Inggris Hancurkan Terumbu Karang Raja Ampat  

Reporter

Minggu, 12 Maret 2017 14:48 WIB

Kapal The Caledonian Sky di Raja Ampat. Foto: Stay Raja Ampat

TEMPO.CO, Manokwari - Salah satu terumbu karang di Raja Ampat, Propinsi Papua Barat, rusak berat pekan lalu ketika kapal pesiar berbendera Bahama menabrak terumbu karang saat air laut surut. Kapal Caledonian Sky sepanjang 90 meter yang dimiliki oleh operator tur Noble Caledonia, kandas setelah menyelesaikan perjalanan bird-watching ke Pulau Waigeo pada 4 Maret silam.

Caledonian Sky merusak terumbu karang seluas 1.600 meter persegi di situs penyelaman yang dikenal sebagai Crossover Reef. Noble Caledonia menggambarkan kecelakaan itu sebagai “sebuah kemalangan” dan menyatakan bekerja sama sepenuhnya dengan pihak berwenang. Kerusakan kapal sangat minim dan telah berlayar kembali setelah diperiksa para penyelidik.

Tim evaluasi resmi dari Universitas Papua menemukan bahwa kapal Caledonian Sky terperangkap di perairan yang surut meskipun dilengkapi GPS dan instrumen radar. Sebuah kapal penarik dari Kota Sorong dikerahkan untuk membantu mengapungkan kapal pesiar.

“Ini sesuatu yang seharusnya tidak terjadi karena kerusakan karang lebih buruk," ujar Ricardo Tapilatu, Kepala Pusat Penelitian Pacific Marine Resources di Universitas Papua. Untuk mengurangi kerusakan pada terumbu karang, kapal penarik harus menunggu air pasang untuk mengapungkan kembali Caledonian Sky.

Caledonian Sky seberat 4.290 ton mengangkut 102 penumpang dan 79 awak kapal dalam perjalanan 16 hari dari Papua Nugini ke Filipina. Insiden itu mengakibatkan kehancuran habitat ekosistem struktural dan mengurangi atau menghilangkan keanekaragaman delapan jenis karang, termasuk acropora, porites, montipora, dan stylophora.

Tim evaluasi akan merekomendasikan Noble Caledonia membayar kompensasi US$ 800-1.200 per meter persegi, atau total US$ 1,28-1,92 juta. Ini berdasarkan fakta bahwa kerusakan terjadi di taman nasional yang menjadi rumah keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia.

GUARDIAN | MONGABAY | HOTMA SIREGAR

Baca Juga:
Laguna Tersembunyi di Raja Ampat


Berita terkait

Beasiswa Mandek, Mahasiswa Papua Kelaparan Hingga Putus Kuliah

12 Juli 2022

Beasiswa Mandek, Mahasiswa Papua Kelaparan Hingga Putus Kuliah

114 mahasiswa Papua yang kuliah di Yogyakarta terkatung-katung karena Pemerintah Kabupaten Manokwari tak membayarkan beasiswa sejak dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Beasiswa Mandek Sejak 2020, 114 Mahasiswa Asal Papua di Yogyakarta Terkatung-katung

11 Juli 2022

Beasiswa Mandek Sejak 2020, 114 Mahasiswa Asal Papua di Yogyakarta Terkatung-katung

Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua tak memberikan bantuan beasiswa kepada mahasiswanya yang sedang kuliah di Yogyakarta sejak 2020.

Baca Selengkapnya

Manokwari Rusuh, Penerbangan di Bandara Rendani Tetap Normal

19 Agustus 2019

Manokwari Rusuh, Penerbangan di Bandara Rendani Tetap Normal

Bandara Rendani yang berlokasi di Manokwari, Papua, tetap beroperasi di tengah insiden rusuh yang terjadi pada Senin, 19 Agustus 2019.

Baca Selengkapnya

Perbaikan Jalan Berlumpur Putuskan Kabel Serat Optik Arah Bintuni

11 Juni 2019

Perbaikan Jalan Berlumpur Putuskan Kabel Serat Optik Arah Bintuni

Untuk mengejar ketertinggalan, sedang diupayakan kabel serat optik 200 meter terpasang dalam sehari.

Baca Selengkapnya

Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

27 Februari 2019

Capres Abaikan Isu Krisis Ekologi, Walhi Siapkan Pertemuan Rakyat

Walhi menyebut capres maupun caleg jarang mengangkat kerusakan lingkungan dan dampaknya pada kampanye.

Baca Selengkapnya

Wisata Religi akan Dikembangkan di Palau Mansinam Manokwari

30 November 2017

Wisata Religi akan Dikembangkan di Palau Mansinam Manokwari

Pulau Mansinam adalah tempat pendaratan pertama Kitab Injil di Tanah Papua.

Baca Selengkapnya

Penentuan Awal Ramadan, Begini Persiapan Melihat Hilal di Manokwari

22 Mei 2017

Penentuan Awal Ramadan, Begini Persiapan Melihat Hilal di Manokwari

Kementerian Agama akan memantau hilal atau rukyatul hilal di Pantai Sidey, Manokwari, Papua Barat, sebelum Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan.

Baca Selengkapnya

Ombudsman Papua Barat Temukan Bantuan Alat Pertanian Mangkrak  

19 Mei 2017

Ombudsman Papua Barat Temukan Bantuan Alat Pertanian Mangkrak  

Alat pertanian berupa traktor tangan dan alat tanam tersebut sudah sekitar setahun terparkir di halaman kantor dinas.

Baca Selengkapnya

20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

17 Mei 2017

20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari  

Demi mendapatkan hasil cacing secara maksimal, tidak jarang kelompok pemburu itu menebang pohon. Pemburu telah menebang sedikitnya 300 pohon.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Barat Tetapkan 10 Tersangka Pertambangan Emas Ilegal

6 Mei 2017

Polda Papua Barat Tetapkan 10 Tersangka Pertambangan Emas Ilegal

Polda Papua Barat menetapkan 10 tersangka kasus pertambangan emas tanpa izian di Manokwari.

Baca Selengkapnya