Pesawat Luar Angkasa Cassini Jadi Google Doodle, Apa Keunikannya?  

Reporter

Rabu, 26 April 2017 11:38 WIB

Google doodle tentang pesawat luar angkasa Cassini. (google.com

TEMPO.CO, Jakarta - Rabu ini, 26 April 2017, Google doodle menampilkan sebuah tayangan animasi tentang Cassini, pesawat luar angkasa tanpa awak milik NASA. Hari ini, pesawat yang selama ini mengorbit di Saturnus akan memulai misi terakhirnya yang sebelum melakukan bunuh diri.

Reuters melaporna, pada Rabu ini Cassini akan memasuki ruang yang belum terjamah untuk pertama kalinya dalam sejarah. Sebelum mengakhiri misinya karena kehabisan bahan bakar, Cassini akan memanfaatkan dorongan gravitasi Titan (satelit Saturnus) untuk membuat rute eksplorasi baru di Saturnus. Upaya ini diharapkan membuka rahasia soal lautan Titan, pola cuaca, dan bukit pasirnya yang bergelombang.

Baca: Mengorbit Saturnus Selama 13 Tahun, Cassini Segera 'Bunuh Diri'

Cassini adalah salah satu proyek ekspedisi paling ambisius Badan Antariksa Amerika Serikat, Badan Antariksa Eropa, dan Badan Antariksa Italia. Diluncurkan pada 1997, Cassini menghabiskan waktu tujuh tahun untuk mencapai wilayah orbitnya di Saturnus. Cassini akan memulai misi masuk ke atmosfer hidrogen-helium planet dengan 62 bulan itu pada akhir April nanti.

Cassini mulai diluncurkan ke luar angkasa yakni sejak 15 Oktober 1997. Berkat pesawat ini, para ilmuwan menemukan tujuh bulan di antara cincin-cincin raksasa yang melingkari planet Saturnus. Mengorbit Saturnus selama 13 tahun terakhir, wahana nirawak itu membantu manusia mempelajari planet keenam dalam tata surya tersebut.

Kini Cassini kini mulai kehabisan bahan bakar dan para ilmuwan telah mengatur rute perjalanan terakhir Cassini sebelum wahana dijatuhkan ke Saturnus.

Cassini menjadi wahana perdana yang mengeksplorasi ruang selebar 2.400 kilometer di antara Ring D, yang merupakan cincin terdalam Saturnus dan atmosfer planet itu. Misi "bunuh diri" Cassini akan berlangsung selama 22 pekan melalui sejumlah manuver orbit untuk mendekati atmosfer Saturnus. "Perjalanan terakhir Cassini ini justru menjadi misi baru," kata Linda Spilker, ilmuwan dalam proyek Cassini.

Cassini sudah hampir dua dekade bertualang di antariksa dan menempuh jarak lebih dari 3,5 miliar kilometer. Pada 2005, Cassini melepaskan wahana Huygens untuk mendarat di Titan, bulan terbesar milik Saturnus. Wahana itu kini berjarak sekitar 1 juta kilometer dari planet gas tersebut.

Para peneliti memutuskan untuk mengakhiri misi wahana yang sudah menempuh perjalanan lebih dari 3,5 miliar kilometer itu karena masalah bahan bakar. Jika tetap dipaksakan beroperasi, Cassini akan sulit dikendalikan dan bisa menabrak salah satu bulan. Kondisi ini bisa memicu kontaminasi untuk riset-riset selanjutnya. Meluncurkan Cassini ke atmosfer Saturnus dinilai sebagai opsi terbaik untuk menghancurkannya.

Instrumen pengukur di Cassini akan mempelajari sampel partikel es di cincin-cincin Saturnus. Para ilmuwan juga akan memakai robot itu untuk memetakan kondisi medan magnet dan gravitasi Saturnus. Dua hal ini akan menjadi petunjuk untuk mengetahui seberapa cepat Saturnus berotasi pada porosnya. "Juga akan diselidiki mengapa kecil sekali atau bahkan tak ada penyimpangan antara sumbu medan magnet dan rotasi. Ada apa sebenarnya di sana?" kata Spilker, seperti ditulis The Inquistr.

Misi terakhir Cassini ini menjadi pertaruhan besar karena akan melewati wilayah asing. Manajer Proyek Cassini di NASA, Earl Maize, menyatakan tak ada petunjuk serpihan batu atau es di jalur wahana tersebut. Namun, dengan kecepatan hampir 10 ribu kilometer per jam, Cassini bisa rusak parah jika mengalami tabrakan meski hanya dengan debu kecil. "Peluang bertabrakan dengan debu itu cukup tinggi, tapi kami sudah siap dengan kemungkinan seperti itu," kata Maize.

Perjalanan melintasi Ring D memiliki risiko tinggi karena para peneliti tak memiliki gambaran pasti tentang kawasan itu. Selama ini mereka hanya memiliki model cincin-cincin Saturnus. "Rasanya perjalanan akan aman, tapi tetap saja risikonya besar," kata Maize. Cassini diperkirakan mencapai orbit rendah Saturnus pada 15 September. Inilah periode terakhir Cassini untuk mengirimkan data atmosfer sebelum terbakar seperti meteor dan menjadi debu.

NASA | SPACE | INQUSITR | GABRIEL WAHYU | NS

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

12 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

17 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

31 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

32 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

33 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

33 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

34 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

34 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

34 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

38 hari lalu

4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.

Baca Selengkapnya