BPPT Teliti Listrik Kedondong, Begini Hasilnya

Reporter

Senin, 29 Mei 2017 18:26 WIB

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan (kanan) berbincang dengan Penemu Energi Listrik dari Pohon Kedondong, Naufal Raziq ketika melakukan pertemuan di Kantor Kementerian ESDM, 19 Mei 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyatakan energi dari pohon kedondong belum memadai untuk memenuhi kebutuhan listrik wajar di masyarakat sehingga masih diperlukan riset dan pengembangan lebih lanjut.

"Hasil pengukuran dua perekayasa BPPT di Rantau memang menunjukkan dapat menghasilkan listrik. Tapi memang hasil produksi sistem listrik ini masih belum memadai untuk kebutuhan listrik yang wajar," kata Kepala Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE-BPPT) Andhika Prastawa dalam konferensi pers di Jakarta, Senin.

Baca: Heboh Listrik Kedondong di Aceh Timur, Ternyata Begini Faktanya

Hasil pengukuran sesaat besaran listrik pada enam pohon Kedondong Pagar yang ditanam di area pembinaan masyarakat PT Pertamina EP Aset I Field Rantau menunjukkan bahwa keluaran sistem listrik pohon tersebut masih dalam kisaran miliwatt, dengan tegangan yang dihasilkan dalam skala ratusan mili hingga satuan volt, serta arus dalam mili ampere.

Pohon-pohon kedondong yang dipasang enam pasang elektroda Zn-Cu (seng dan tembaga) menghasilkan tegangan total 2,774 Vdc, dan saat dihubungkan dengan konverter arus searah untuk mencatu baterei bertegangan 3,5 Vdc. Dengan inverter dihubungkan ke beban lampu LED 5 watt 220 Vac.

Saat lampu dinyalakan, menurut dia, setelah 10 menit terukur tegangan dari pohon energi turun dari 2,774 Vdc menjadi 1,870 Vdc.

Baca: Klarifikasi Pertamina EP Soal Listrik Kedondong

Dengan laju penurunan tegangan seperti itu diperkirakan enam pohon kedondong tersebut hanya sanggup mencatu lampu tidak lebih dari 20 menit, dengan perkiraan energi 1,7 Wh atau 1,7 watt selama 1 jam.

Dengan demikian, lanjutnya, meskipun terbukti pohon kedondong dapat menghasilkan listrik masih belum mencukupi kebutuhan listrik secara wajar. Karena diperlukan riset dan pengembangan lebih lanjut untuk bisa benar-benar menjadi sumber pemenuhan listrik yang wajar.

Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT Eniya L Dewi mengatakan inisiatif siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Langsa Naufal Raziq (15) tersebut untuk melakukan percobaan ini sangat baik, mengingat yang bersangkutan masih duduk di tingkat SMP.

Baca: Masyarakat Penerima Program Listrik Kedondong Ingin Micro Hidro

"Semangat dan bakat penelitian tersebut harus dibina dan terus dikembangkan. Yang dilakukan oleh Naufal itu pembuktian teori baterai Volta atau Daniel cell," ujar dia.

Sementara itu, Manager Public Relation PT Pertamina EP Muhammad Baron mengatakan pihaknya akan terus membantu masyarakat area pembinaan masyarakat PT Pertamina EP Aset I Field Rantau dengan memberi semangat dan pelatihan untuk bisa memasang dan merawat sistem listrik pohon kedondong.

Masukan dari BPPT, lanjutnya, akan dikembangkan untuk memberi semangat masyarakat dan membantu mereka dengan lebih terukur lagi. Harapannya masyarakat bisa lebih tahu tentang keberadaan listrik dari tanaman ini.

ANTARA

Berita terkait

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

44 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

8 Penyebab Mati Listrik di Indonesia, Salah Satunya Beban Berlebih

8 Desember 2023

8 Penyebab Mati Listrik di Indonesia, Salah Satunya Beban Berlebih

Pemadaman listrik ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dari bencana alam hingga kerusakan peralatan kelistrikan. Simak penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

P1 Moto2 Mandalika Sempat Terhenti Akibat Mati Lampu

13 Oktober 2023

P1 Moto2 Mandalika Sempat Terhenti Akibat Mati Lampu

Race director mengibarkan bendera merah di sesi latihan pertama (P1) Moto2 Mandalika akibat mati lampu.

Baca Selengkapnya

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

24 Agustus 2023

Jalan Panjang LIPI Menjadi BRIN, Berikut Tugas dan Fungsinya

LIPI didirikan 56 tahun lalu, pada 6 September 2021 diubah menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Apakah tugas dan fungsinya tetap sama?

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Merah Putih Makassar-Pare-pare Beroperasi 2023, Ini Spesifikasinya

8 Januari 2023

Kereta Cepat Merah Putih Makassar-Pare-pare Beroperasi 2023, Ini Spesifikasinya

Rencana pengoperasian kereta cepat Merah Putih di Sulawesi itu pada akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Libur Nataru di Kota Batam Diganggu Mati Lampu, PHRI: Bisa Jadi Image Buruk

3 Januari 2023

Libur Nataru di Kota Batam Diganggu Mati Lampu, PHRI: Bisa Jadi Image Buruk

Momen matinya listrik di Kota Batam terjadi bertepatan dengan libur Natal dan sesaat setelah perayaan Tahun Baru 2023.

Baca Selengkapnya

Momen Rumah Elon Musk Mati Lampu Saat Virtual Meeting B20, Terpaksa Pakai Lilin

15 November 2022

Momen Rumah Elon Musk Mati Lampu Saat Virtual Meeting B20, Terpaksa Pakai Lilin

Elon Musk hadir dalam virtual meeting B20 di Bali dengan latar belakang gelap. Ternyata di rumahnya sedang terjadi pemadaman listrik.

Baca Selengkapnya

Tahun Depan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Beroperasi Penuh, Apa Itu SPBE?

13 Oktober 2022

Tahun Depan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik Beroperasi Penuh, Apa Itu SPBE?

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dirancang mewujudkan pemerintahan yang efektif. Ini revolusi sistem birokasi menjadi serba digital?

Baca Selengkapnya

Penyebab Lampu Menara Eiffel Akan Dipadamkan Lebih Cepat Satu Jam Setiap Hari

19 September 2022

Penyebab Lampu Menara Eiffel Akan Dipadamkan Lebih Cepat Satu Jam Setiap Hari

Biasanya Menara Eiffel tetap menyala hingga pukul 1 pagi dengan proyektor yang dipicu secara otomatis oleh sensor malam.

Baca Selengkapnya

Dapat Tunjangan Nyaris Rp 50 Juta, Ini Tanggapan Kepala BRIN

27 Agustus 2022

Dapat Tunjangan Nyaris Rp 50 Juta, Ini Tanggapan Kepala BRIN

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Laksana Tri Handoko menanggapi peraturan baru yang soal tunjangannya yang hampir mencapai Rp 50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya