Program Koloni Mars SpaceX, Elon Musk: Tiket Hanya Rp 2,7 Miliar

Reporter

Jumat, 16 Juni 2017 14:14 WIB

Pendiri SpaceX Elon Musk. Time.com

TEMPO.CO, California - Bos SpaceX, Elon Musk, menjelaskan beberapa hal yang mungkin berbeda akan ditemui oleh koloni Mars pertama di Planet Merah itu. Karena itu, Musk dan tim akan mempersiapkan beberapa penyesuaian.

Pertama, kata Musk, misi perlu mengembangkan roket pendorong wahana ke antariksa. Ini sebagai antisipasi roket yang tidak bisa digunakan lagi. "Sangat masuk akal jika nanti warga Mars hanya akan menggunakan wahana untuk berkeliling di planet tersebut," ujar Musk.

Baca: Program Koloni Mars, Ilmuwan: Perlu Kajian Bercinta di Antariksa

Bos SpaceX dan Tesla Motor ini menuliskan hal tersebut dalam artikel "Making Humas a Multi-Planetary Species" dalam jurnal populer New Space edisi 1 Juni 2017.

Tantangan lainnya adalah cuaca. Elon Musk, dalam jurnal, memperkirakan Mars akan jauh lebih dingin ketimbang bumi. Itu karena Planet Merah tersebut lebih jauh dari matahari. Musk dan tim bisa mengantisipasinya dengan penghangat berbasis tenaga surya.

Musk percaya misi ini akan melahirkan manusia super. "Tingkat gravitasi di sana hanya 35-38 persen dari bumi," tulis dia dalam jurnal. Tentunya, manusia di Mars bisa mengangkat benda-benda berat dengan lebih mudah. Tapi, apakah ada konsekuensi dari hal itu? Kita belum tahu.

Baca: NASA: Mars Punya Air yang Melimpah Ruah, Kemudian Jadi Tandus

Dalam jurnal, Elon Musk menulis gagasan mengirim manusia ke Mars merupakan ide yang masuk akal dan mungkin dilakukan. Bahkan, menurut dia, kalau tidak dilakukan, manusia akan mengalami kepunahan lantaran bencana yang terus terjadi di bumi.


Dia dan timnya kini sudah memulai programnya dengan nama Interplanetary Transport System (ITS) dan ditargetkan sudah bisa terbang ke Mars dalam 10 tahun.

Musk mengatakan akan berusaha menekan biaya tiket koloni Mars per orangnya. Sebelumnya, dia menyatakan biaya per orangnya bisa mencapai US$ 10 miliar, setara dengan Rp 135 triliun. Namun, menurut dia, biaya tersebut bisa ditekan hingga US$ 200 ribu per orang, atau setara dengan Rp 2,7 miliar.

Biaya tersebut sama dengan harga rumah rata-rata di Amerika Serikat. Biaya tersebut termasuk perjalanan menggunakan wahana SpaceX dan perlengkapan kehidupan di Planet Merah.

Baca: NASA Bikin Mobil untuk di Mars, Simak Videonya

Dengan besaran tersebut Elon Musk, bos SpaceX, yakin akan menarik banyak orang untuk ikut misi koloni Mars ini. Dia juga meyakini misi membentuk peradaban sendiri ini akan terwujud dalam waktu dekat.

NEW SPACE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

5 jam lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

6 jam lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

11 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

18 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 hari lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

1 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

1 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya