Inilah Kebijakan Google Soal Konten Pro Terorisme di YouTube

Reporter

Selasa, 20 Juni 2017 05:50 WIB

Logo YouTube

TEMPO.CO, Jakarta - Google akan menerapkan langkah-langkah lebih luas lagi dalam mengidentifikasi dan mencabut konten teroris atau ekstremis kekerasan di platform berbagi video YouTube. Hal itu disampaikan perusahaan internet raksasa tersebut dalam satu posting blog seperti dikutip Reuters.

Google menyatakan akan mengambil posisi lebih tegas dalam video-video yang berisi konten supremasis (rasial) atau hasutan keagamaan dengan menerbitkan peringatan dan tidak merekomendasikannya ke pengguna, sekalipun konten-konten itu tidak tegas menyalahi kebijakan Google.

Google juga akan merekrut sumber daya teknik yang lebih banyak dan meningkatkan penggunaan teknologinya untuk membantu mengidentifikasi video-video ekstremis, ditambah pelatihan bagi para pemilih konten guna mengidentifikasi dan mencabut dengan cepat konten semacam itu.

"Selama ini kami dan yang lainnya bekerja bertahun-tahun dalam mengidentifikasi dan mencabut konten yang menyalahi kebijakan kami, kebenaran yang tidak mengenakkan adalah bahwa kami sebagai industri, mesti menyadari bahwa saat ini banyak lagi hal yang mesti dilakukan," kata penasihat umum Google Kent Walker.

Baca: Dianggap Jadi Media Penyebaran Terorisme, Ini Jawaban Youtube

Google akan memperluas kolaborasinya dengan kelompok-kelompok kontraekstremis dalam mengidentifikasi konten yang mungkin digunakan untuk meradikalisasi dan merekrut ekstremis.

Google juga akan membidik rekrutan-rekrutan potensial ISIS melalui iklan online tersasar dan mengalihkan mereka ke video-video anti-teroris demi mengubah pola mereka dari semula ingin bergabung dengan teroris menjadi menjauhinya.

Selama ini Jerman, Prancis dan Inggris menekan Facebook dan penyedia media sosial lainnya seperti Google dan Twitter untuk berbuat lebih banyak lagi dalam mencabut konten militan dan ujaran kebencian.

Selain kebijakan pengetatan Google untuk Youtube, Facebook juga sejak Kamis pekan lalu telah mengambil langkah menghapus konten terorisme. Facebook telah menggunakan kecerdasan buatan seperti pencocokkan dambar dan pemahaman bahasa untuk mengidentifikasi dan mencabut konten esktremis secepatnya, demikian Reuters.

ANTARA

Berita terkait

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

15 jam lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

22 jam lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

2 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

3 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termurah, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini deretan negara dengan tarif internet termurah per satu gigabyte, di antaranya Israel dan India yang unggul dengan teknologinya.

Baca Selengkapnya

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

4 hari lalu

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.

Baca Selengkapnya

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

4 hari lalu

Penyebab Aplikasi Soal Ujian Mati di Hari Pertama UTBK 2024, Begini Penjelasan Panitia Pusat

Hari pertama pelaksanaan UTBK 2024 diwarnai kendala teknis pada akses soal ujian yang dialami para peserta. Ada empat dugaan penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Hunter x Hunter Diadaptasi Menjadi Game Bergenre Pertarungan

5 hari lalu

Hunter x Hunter Diadaptasi Menjadi Game Bergenre Pertarungan

Hunter x Hunter Nen Impacgame pertarungan yang diadaptasi dari manga dan anime karya Yoshihiro Togashi

Baca Selengkapnya

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

9 hari lalu

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.

Baca Selengkapnya