Elon Musk yang berumur 41 tahun ini adalah seorang pengusaha miliarder yang telah mendirikan sebuah perusahaan transportasi luar angkasa Amerika Serikat, SpaceX. luxatic.com
TEMPO.CO, Rhode Island - Bos perusahaan antariksa swasta SpaceX, Elon Musk, memperingatkan dunia tentang potensi ancaman kecerdasan buatan. Menurut dia, artificial intelligence berpotensi mengambil alih kehidupan umat manusia kalau tidak digunakan secara baik.
"Pemerintah Amerika Serikat harus membuat aturan terkait ini sebelum semuanya terlambat," kata Musk dalam sebuah pidatonya di Rhode Island baru-baru ini, seperti dikutip dari laman berita BGR, Ahad, 23 Juli 2017.
Musk berpendapat, kecerdasan buatan merupakan kasus langka. Sehingga, kata dia, pihak yang berwenang harus proaktif untuk membuat aturan ini. "Bukan setelah ada kasus baru dibuat aturannya," ujar bos pendiri Tesla Motor itu.
Kalau reaktif, menurut dia, justru umat manusia tidak akan tahu harus berbuat apa. Musk menyarankan, pemerintah harus segera membuat aturan tersebut karena sifatnya yang birokratis.
Peringatan yang dilontarkan Musk ini bukan berarti dia anti terhadap kecerdasan buatan. Sebaliknya, dia malah menggunakan kecerdasan buatan untuk mobil swakemudi.
Dia juga pendiri OpenAI, perusahaan riset non-profit yang berusaha menemukan standar operasional yang aman dalam penerapan kecerdasan buatan. Musk pula sedang memulai perusahaan baru, Neuralink.
Perusahaan tersebut dibentuk guna menciptakan teknologi yang bisa menghubungkan otak manusia ke piranti lunak komputer. Tujuannya, mereplikasi fungsi otak menjadi sebuah program.
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
20 jam lalu
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.