TEMPO Interaktif, Seoul:Universitas Nasional Seoul yang sebelumnya mengumumkan telah menciptakan serigala hasil kloning, telah meminta pihak luar untuk memverifikasi kembali hasil penelitian. Penciptanya diduga telah memberikan detil yang keliru soal tabel analisa rentetan mitokondria DNA dari serigala tersebut dan induk anjingnya. Sebuah penyelidikan awal pada Senin lalu juga telah menemukan bahwa makalah tentang kloning itu juga mengandung kesalahan sederhana dalam menghitung angka kesuksesan percobaan mengkloning anjing. Universitas itu mengirimkan darah dan sampel sel dari tiga serigala—salah satunya telah menghasilkan sel telur dan dua kloning-- dan dari dua anjing, yang juga menyumbangkan sel telurnya dalam penelitian tersebut. "Kami telah mengirimkan sampel itu ke badan terpercaya untuk dianalisa," kata Kuk Young, kepala departemen riset di universitas itu, kepada wartawan hari ini. Young mengatakan mereka menjamin investigasi itu akan dilakukan dengan jaminan kehormatan sekolah. “Kami meminta orang luar agar objektif dan kredibel,” katanya.Tim peneliti yang dipimpin Lee Byung-Chun dan Shin Nam-Shik, profesor veteriner di universitas tersebut, pada 26 Maret lalu, mengklaim telah mengkloning dua serigala betina, Snuwolf dan Snuwolffy pada Oktober 2005.Lee sendiri mengatakan kedua kesalahan itu terjadi lantaran kurang hati-hati. Dia mengaku telah meminta jurnal Cloning and Stem Cells, memperbaiki kesalahan tersebut. Universitas itu rupanya tak mau lagi terpukul oleh skandal Hwang Woo-Suk, yang katanya telah mengkloning embrio manusia, namun pada akhirnya disimpulkan sebagai penipuan. Hwang kini menghadapi tuntutan hukum atas kasus penggelapan dan pelanggaran etika. AFP