Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gelombang Gravitasi Keempat Terdeteksi

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Detektor Virgo sepanjang 3 kilometer, yang terletak di Italia, berhasil mendeteksi gelombang gravitasi keempat. (wikimedia.org)
Detektor Virgo sepanjang 3 kilometer, yang terletak di Italia, berhasil mendeteksi gelombang gravitasi keempat. (wikimedia.org)
Iklan

TEMPO.CO, Pisa - Ilmuwan gabungan Eropa berhasil mendeteksi gelombang gravitasi keempat dengan bantuan detektor Virgo. Gelombang gravitasi diprediksi Albert Einstein seabad yang lalu, sebagai bagian dari teorinya tentang relativitas umum. Namun bukti kuat tentang keberadaannya baru ditemukan pertama kali pada 2015, ketika dua detektor di Amerika Serikat menemukan sinyal pertama.

Sinyal ruang angkasa terakhir terdeteksi pada 14 Agustus sekitar pukul 10.30 waktu setempat, ketika dua lubang hitam raksasa dengan massa sekitar 31 dan 25 kali massa matahari menyatu. Jaraknya 1,8 miliar tahun cahaya. Sekadar informasi, satu tahun cahaya sama dengan 10 ribu triliun kilometer.

“Perputaran lubang hitam yang baru diproduksi sekitar 53 kali massa matahari kita,” kata European Gravitational Observatory (EGO), operator Virgo, dalam sebuah pernyataan. “Inilah gelombang gravitasi signifikan yang pertama dicatat detektor Virgo.”

Baca: Tim Penemu Gelombang Gravitasi Dihadiahi Rp 39,7 Miliar

Detektor Virgo adalah instrumen berbentuk L di bawah tanah. Alat ini melacak gelombang gravitasi dengan memanfaatkan sifat sinar laser dan ruang. Detektor ini mampu mengkonfirmasi sinyal yang sama dengan instrumen dari Amerika.

Alat yang dikenal sebagai interferometer bawah tanah berteknologi tinggi ini tidak bergantung pada cahaya di langit seperti teleskop. Alat ini dapat merasakan getaran di ruang angkasa dan menangkap “suara” yang diciptakan gelombang gravitasi.

Baca: Gelombang Gravitasi Kembali Terdeteksi, Albert Einstein Benar?

“Sangat menyenangkan melihat sinyal gelombang gravitasi pertama dari detektor Virgo ini,” kata juru bicara Virgo, Jo van den Brand, yang juga ilmuwan dari Vrije Universiteit, Amsterdam, Belanda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebelumnya gelombang gravitasi telah dideteksi dengan dua detektor Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO), di Livingston, Louisiana, dan Hanford, Washington.

Pertama ditemukan pada September 2015 dan baru diumumkan ke publik pada awal 2016. LIGO didanai National Science Foundation di Amerika Serikat dan dioperasikan Institut Teknologi California dan Institut Teknologi Massachusetts.

Adapun kolaborasi Virgo mencakup lebih dari 280 fisikawan dan insinyur, yang termasuk dalam 20 kelompok penelitian Eropa yang berbeda-beda. “Ini merupakan awal dari kerja sama antara Virgo dan Ligo dalam mengaktifkan jaringan yang ada,” kata juru bicara MIT untuk LIGO Scientific Collaboration, David Shoemaker.

Baca: Kisah-kisah Pembuktian Teori Gravitasi Einstein

Simak artikel menarik lainnya tentang gelombang gravitasi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

THE HINDU | ZUL’AINI FI’ID N.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ilmuwan Deteksi Gelombang Gravitasi Raksasa, Bahaya Buat Bumi?

3 Juli 2023

Tabrakan dua lubang balok supermasif memancarkan gelombang gravitasi dalam ilustrasi. (Kredit: Aurore Simonnet untuk Kolaborasi NANOGrav)
Ilmuwan Deteksi Gelombang Gravitasi Raksasa, Bahaya Buat Bumi?

Dalam penemuan gelombang gravitasi raksasa kali ini, pendekatan yang digunakan adalah melacak perubahan jarak antara Bumi dan bintang suar.


Cina Luncurkan Pusat Penelitian Gelombang Gravitasi

27 September 2021

Sebuah foto yang diabadikan pada 26 September 2021 ini menunjukkan stasiun pengukuran jarak laser milik program Tianqin di Kampus Zhuhai Universitas Sun Yat-sen di Zhuhai, Provinsi Guangdong. Kredit: Xinhua/Wang Haoming
Cina Luncurkan Pusat Penelitian Gelombang Gravitasi

Pusat penelitian itu akan mengembangkan percobaan platform dan muatan satelit untuk mempromosikan pendeteksian gelombang gravitasi luar angkasa Cina.


Temukan Gelombang Gravitasi, Siapa 3 Ilmuwan Peraih Nobel Fisika?

4 Oktober 2017

(dari kiri ke kanan) Rainer Weiss, Barry C. Barish, dan Kip S. Thor, ilmuwan peraih Nobel Fisika 2017. (nobelprize.org)
Temukan Gelombang Gravitasi, Siapa 3 Ilmuwan Peraih Nobel Fisika?

Tiga peraih Nobel Fisika, yaitu Weiss dari LIGO/VIRGO Collaboration di MIT Cambridge, serta Thorne dan Barish dari LIGO/VIRGO Collaboration Pasadena.


Penemu Gelombang Gravitasi Einstein Meraih Nobel Fisika 2017

3 Oktober 2017

(dari kiri ke kanan) Rainer Weiss, Barry C. Barish, dan Kip S. Thor, ilmuwan peraih Nobel Fisika 2017. (nobelprize.org)
Penemu Gelombang Gravitasi Einstein Meraih Nobel Fisika 2017

Nobel Fisika 2017 berhasil diraih oleh tiga ilmuwan penemu gelombang gravitasi Albert Einstein.