TEMPO.CO, Dubai - Uni Emirat Arab meresmikan Mars Science City, proyek simulasi Koloni Mars senilai US$ 136 juta atau setara dengan Rp 1,8 triliun. Wakil Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, meresmikan proyek tersebut dalam pertemuan tahunan pemerintah pusat pada 26 September lalu.
Mohammed bin Zayeh Al Nahyan mengatakan, proyek ini bertujuan untuk menginspirasi pemuda dalam mengejar karir di bidang sains dan teknik."Kami memiliki ambisi dalam peran eksplorasi antariksa," ujarnya.
Mars Science City yang dipimpin oleh tim insinyur insinyur dari Space Centre and Dubai Municipality ini akan bekerjasama dengan arsitek Bjarke Ingels. Fasilitasnya akan mencakup kubah yang diproduksi dengan menggunakan proses pencetakan 3-D dari pasir gurun yang ada di Uni Emirat Arab.
Baca: Program Koloni Mars, Ilmuwan: Perlu Kajian Bercinta di Antariksa
Selain menunjukkan teknik konstruksi dan bangunan yang dapat digunakan untuk membangun kota di Planet Merah tersebut, Mars Science City akan menampilkan laboratorium yang mensimulasikan permukaan Mars. Tujuannya, untuk membantu pengembangan teknologi lain yang dapat digunakan dalam eksplorasi Mars.
Uni Emirat Arab berusaha untuk membangun upaya internasional dalam mengembangkan teknologi yang bermanfaat bagi manusia. "Kami juga ingin mengkonsolidasikan semangat untuk mendapatkan kepemimpinan di bidang sains," kata Mohammed bin Rashid Al Maktoum.
Proyek ini melibatkan suatu tim yang akan tinggal selama satu tahun di Mars Science City untuk memacu inovasi teknologi mandiri yang terkait dengan energi, air, dan makanan. Konsep saat ini akan melibatkan pemanfaatan sumber daya in-situ untuk membangun dan mengoperasikan fasilitas yang ada.
Baca: Video Ilustrasi Penerbangan Koloni Mars Pertama
Mars Science City akan menjadi fasilitas pertama di bumi yang menggunakan teknik ISRU yang diharapkan dapat diterapkan di Mars suatu hari nanti. Uni Emirat Arab adalah salah satu negara yang membangun pesawat luar angkasa yang akan dikirim ke Mars pada 2020 mendatang.
Misi Emirates Mars akan menjadi pesawat ruang angkasa pertama yang diluncurkan oleh negara Arab. Mars Science City akan menjadi langkah lain dalam pengembangan kemampuan eksplorasi dan kemitraan luar angkasa Uni Emirat Arab. "Kami memiliki kepercayaan yang besar terhadap tim kerja nasional kami," Mohamed bin Zayed Al Nahan.
Baca: Elon Musk: Koloni Pertama Mars Harus Siap Mati
Simak artikel menarik lainnya tentang Koloni Mars dan Mars Science City hanya di kanal Tekno Tempo.co.
GEARS OF BIZ | ZUL’AINI FI’ID N.