Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Wamelink Membiakkan Cacing di Tanah Mars

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Peneliti menemukan bakteri hidup di gurun pasir minim air yang mirip Planet Mars. dailymail.co.uk
Peneliti menemukan bakteri hidup di gurun pasir minim air yang mirip Planet Mars. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Wageningen - Ilmuwan kembali mengungkap hal menarik, yakni cacing bisa hidup di tanah Mars. Bukan berarti benar-benar dikembangkan di Mars, tapi menggunakan tanah simulasi yang dibuat semirip mungkin dengan kondisi Planet Merah tersebut.

Ilmuwan dari Wageningen University and Research menggunakan tanah simulasi yang dibuat Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) untuk melakukan riset ini. Tanah ini dibuat berdasarkan data yang diperoleh dari wahana di Mars.

Sebetulnya, menurut NASA, tidak ada tanah seperti di bumi di Mars. Sebab, kalau mengacu definisi "tanah" di bumi, harus mengandung bahan organik. Ilmuwan menyebut tanah di Mars hanya untuk membedakan batuan yang lebih halus ketimbang kerikil di Planet Merah tersebut.

Peneliti kemudian menambahkan tanaman rucola alias arugula yang biasa dipakai untuk campuran salad, pupuk kandang, dan cacing tanah. Tak hanya hidup, cacing-cacing tersebut bisa bereproduksi. "Pupuk kandang jadi kunci utama di sini," kata Wieger Wamelink, peneliti dari Wageningen, seperti dilansir laman Space.com, Kamis, 7 Desember 2017.

Baca: Elon Musk Akan Luncurkan Mobil Listrik Tercepat di Dunia ke Mars

Sebelumnya, pada 2016, Wamelink dan tim mencoba menanam sayuran di tanah simulasi ini. Namun, mereka tidak mendapatkan apapun. Karena itu, mereka mencoba riset terbaru, yakni menambahkan pupuk kandang dan cacing tanah. "Kami ingin lihat apakah mereka bisa tetap hidup dan mengubah pembusukan menjadi nutrisi seperti di bumi," kata dia.

Menurut Wamelink, manusia harus mengungkap misteri ini terlebih dahulu sebelum membangun koloni di Mars seperti yang direncanakan NASA pada 2030. Isu makanan, kata dia, tentu menjadi hal utama.

Wamelink lantas memulainya dengan pupuk, tanaman rucola, dan cacing. Kenapa rucola? Menurut Wamelink, butiran tanah Mars memiliki tepi tajam yang bisa membahayakan pencernaan cacing tanah. Karena itu, tanaman tersebut penting untuk melembutkan tanah. Dia dan tim melakukan eksperimen di pot. Mereka juga menggunakan pot berisi pasir perak bumi sebagai perbandingan. Dan hasilnya sungguh menakjubkan.

"Tanah Mars lebih unggul ketimbang pasir bumi," ujarnya. "Pupuk dan cacing tanah adalah kunci."

Ke depannya, Wamelink dan tim ingin melihat berapa besar kandungan perklorat dan klorin, yang berbahaya bagi manusia, di dalam sayuran yang tumbuh di tanah Mars.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Pelik dan Dramatis, Kisah Ilmuwan Mencari Kehidupan di Mars

Meski berhasil, tapi Wamelink dan tim masih belum menekankan ada hambatan lain, yakni iklim. Menurut Wamelink, cara ini akan berhasil dengan lingkungan yang dikontrol iklim.

"Bukan yang bisa cepat membeku seperti di Mars," kata dia. "Juga harus ada air cair dan pelindung radiasi. Mars tidak seperti bumi, di sana medan magnet globalnya sedikit."

Semua hal tersebut memang bisa dilakukan di rumah kaca. Masalahnya, Mars memiliki 60 persen dari jumlah berat bumi. Artinya, tanaman di sana akan tumbuh 60 persen lebih besar ketimbang di sini.

Beruntungnya, ada cara untuk mengatasi itu. Ilmuwan dari Utah State University dan NASA, seperti dilansir laman Science Alert, telah bekerja sama untuk mengembangkan sistem serat optik yang bisa menghasilkan cahaya untuk tanaman yang sedang tumbuh.

Baca: Pemburu UFO Temukan Fosil Tulang Alien di Mars?

Simak artikel menarik lainnya tentang Mars hanya di kanal Tekno Tempo.co.

SPACE.COM | SCIENCE ALERT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

23 Februari 2024

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS
AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.


Petualangan Robot Helikopter Ingenuity di Mars Telah Berakhir

28 Januari 2024

Gambar helikopter Mars, Ingenuity, di lantai Kawah Jezero yang ditangkap oleh wahana Perseverance NASA. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech)
Petualangan Robot Helikopter Ingenuity di Mars Telah Berakhir

Dari misi awal terbang lima kali selama 30 hari, Ingenuity telah terbang 72 kali dan berumur hampir tiga tahun di Mars.


NASA Pensiunkan Helikopter Robot Mini Ingenuity setelah Bertugas 3 Tahun di Mars, Ini Sebabnya

26 Januari 2024

Gambar helikopter Mars, Ingenuity, di lantai Kawah Jezero yang ditangkap oleh wahana Perseverance NASA. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech)
NASA Pensiunkan Helikopter Robot Mini Ingenuity setelah Bertugas 3 Tahun di Mars, Ini Sebabnya

NASA menghentikan operasional helikopter robot Mars Ingenuity, kendaraan pertama yang terbang di planet lain, setelah terbang puluhan kali 3 tahun ini


SpaceX Elon Musk Tunda Uji Penerbangan Starship, Ganti Aktuator

17 November 2023

Roket SpaceX Falcon Heavy lepas landas membawa pesawat ruang angkasa NASA untuk menyelidiki asteroid Psyche dari Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS, 13 Oktober 2023. REUTERS/Joe Skipper
SpaceX Elon Musk Tunda Uji Penerbangan Starship, Ganti Aktuator

SpaceX menunda uji penerbangan Starship sehari karena penggantian perangkat keras.


Ilmuwan Kaget dengan Sumber Gempa Terbesar di Mars, Wilayah Al-Qahira Vallis

19 Oktober 2023

Sebuah delta sungai kuno yang difoto oleh penjelajah Mars Perseverance NASA NASA/JPL-Caltech/ASU
Ilmuwan Kaget dengan Sumber Gempa Terbesar di Mars, Wilayah Al-Qahira Vallis

Para ilmuwan terkejut dengan sumber gempa terbesar yang terdeteksi di Mars.


Taufiq Ismail Buat Lirik Lagu Hymne dan Mars Mahkamah Konstitusi, Begini Kata-katanya

16 Oktober 2023

Gedung Mahkamah Konstitusi. ANTARA
Taufiq Ismail Buat Lirik Lagu Hymne dan Mars Mahkamah Konstitusi, Begini Kata-katanya

Mahkamah Konstitusi atau MK memiliki lagu hymne dan mars. Lirik kedua lagu itu dibuat oleh sastrawan taufiq Ismail, begini bunyinya.


NASA Dirikan Kantor Baru untuk Misi Manusia ke Mars

1 April 2023

Bulan terlihat oleh pesawat ruang angkasa Orion NASA dalam gambar diam dari video yang diambil dari kapsul misi Artemis 1 pada 18 November 2022. (NASA)
NASA Dirikan Kantor Baru untuk Misi Manusia ke Mars

NASA ingin membangun pangkalan di dekat kutub Bulan dengan proyeksi sekitar satu dekade ke depan, sebelum melompat ke Mars.


Benarkah Ada Kehidupan Selain di Bumi? Ini Penjelasannya

28 Maret 2023

Ilustrasi koleksi planet ekstrasurya. (NASA/JPL-Caltech)
Benarkah Ada Kehidupan Selain di Bumi? Ini Penjelasannya

Kehidupan di luar Bumi masih belum terjawab baik itu di batas tata surya maupun lebih jauh hingga ke eksoplanet, tapi semakin dekat.


NASA dan Minecraft Berkolaborasi Jangkau dan Bangun Generasi Artemis

9 Maret 2023

Minecraft. playstation.com
NASA dan Minecraft Berkolaborasi Jangkau dan Bangun Generasi Artemis

Kolaborasi ini merupakan bagian dari kemitraan yang sudah ada antara Office of STEM Engagement NASA dan Microsoft sebagai pemilik Minecraft.


NASA Pantau Batuan Mars Mirip Boneka Beruang

30 Januari 2023

The University of Arizona (UA) membagikan foto mirip beruang yang tersenyum ke arah kamera NASA Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) di angkasa. (Kredit gambar: NASA/JPL-Caltech/UArizona)
NASA Pantau Batuan Mars Mirip Boneka Beruang

Gambar itu terlihat bagai beruang yang tersenyum ke arah kamera Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) NASA di angkasa.