Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gelar Konferensi Satelit Navigasi, Ini Tujuan LAPAN

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
(dari kiri ke kanan) Kepala BIG Hasanudi Abidin, Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, Ketua Multi GNSS Asia Ta Hai Tung, Staf Ahli Bidang Akademik Kemenristek Dikti Paulina Pannen di Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, Senin, 9 Oktober 2017. (TEMPO/Zul'aini Fi'id)
(dari kiri ke kanan) Kepala BIG Hasanudi Abidin, Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, Ketua Multi GNSS Asia Ta Hai Tung, Staf Ahli Bidang Akademik Kemenristek Dikti Paulina Pannen di Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, Senin, 9 Oktober 2017. (TEMPO/Zul'aini Fi'id)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksan Antariksa Nasional (LAPAN) menggelar pertemuan satelit navigasi bertajuk Multi Global Navigation Satellite System (GNSS) Asia Conference di Ayana Midplaza Jakarta, Senin, 9 Oktober 2017. GNSS adalah sistem satelit navigasi yang digunakan dalam berbagai bidang.

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin, menjelaskan, bahwa acara ini merupakan pertemuan ke-9 GNSS Asia dan dimaksudkan untuk mengkolaborasikan antara aspek riset dari kalangan akademisi, kalangan bisnis dan industri yang terkait dengan penggunaan GNSS. "Juga pemerintah, dalam hal ini lembaga keantariksaan," kata Thomas.

Menurut Staf Ahli Bidang Akademik Kemenristek Dikti Paulina Pannen, Multi GNSS ini memiliki peranan besar bagi cita-cita Indonesia, baik di bidang pembangunan maupun pergerakan sektor ekonomi, dan lain sebagainya. "Multi GNSS ini bisa membantu cita-cita itu, tapi sayangnya Indonesia masih sedikit sekali peminat riset atau penelitian tentang ini," kata Pannen di tempat yang sama.

Pannen menjelaskan bahwa pengembangan teknologi di Indonesia untuk bidang satelit navigasi masih relatif rendah. Indonesia memerlukan banyak anak-anak yang berminat untuk mengembangkan teknologi sejenis ini. Menurut dia, dampak GNSS yang sangat positif ini sangat diperlukan karena bisa dimanfaatkan lebih jauh agar perekonomian Indonesia bisa bergerak lebih cepat.

"Risetnya masih rendah, pemerintah sekarang berusaha untuk menambah dana riset sehingga memungkinkan penelitian-penelitian yang lebih canggih," kata Pannen.

Baca: LAPAN Jadi Tuan Rumah Konferensi Satelit Navigasi

Pannen berharap agar perguruan tinggi dapat bekerja sama dengan industri untuk melakukan riset. Riset yang selama ini dilakukan oleh para akademisi sifatnya masih akademik atau teoritis dan belum ada riset praktikal yang dapat digunakan untuk industri.

Navigasi berbasis satelit dan penentuan posisi digunakan secara luas untuk keperluan pemetaan dan survey pemantauan lingkungan, manajemen sumber daya alam dan pertanian, tanggap darurat, peringatan dini, penerbangan, maritim, serta transportasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan Kepala Badan Informasi Geospasial Hasanudin Abidin menjelaskan, bahwa GPS merupakan salah satu sistem dari GNSS. "Sistem GNSS sendiri ada banyak macam dan kegunaannya," ujarnya.

Djamaluddin menyebutkan beberapanya. Di antaranya, yaitu GPS (Amerika), GLONASS (Rusia), Galileo (Eropa), Baidu (RRC), GZSS (Jepang), Indian Regional Navigation Satellite System (India) merupakan beberapa macam sistem GNSS yang wilayah cakupannya berada di Asia Pasifik.

"Keuntungan dari menggunakan banyak sistem GNSS adalah lebih akurat, lebih teliti. Misalnya, untuk saat ini, GPS dari ponsel kita memiliki ketelitian 35 meter, nah ukuran ini kurang akurat jika digunakan untuk suatu penelitian atau mitigasi bencana," kata Hasanudin.

Baca: Lapan: Pesawat N-219 Masih Terhambat Sertifikat

Simak kabar terbaru dari LAPAN dan artikel menarik lainnya tentang satelit hanya di kanal Tekno Tempo.co.

ZUL’AINI FI’ID N. | AMB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

19 jam lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.


Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

6 hari lalu

Ilustrasi Satelit LAPAN A3. pusteksat.lapan.go.id
Satelit NEO-1 Karya BRIN Masuki Tahap Penyelesaian, Diluncurkan Akhir 2024 atau Awal 2025

BRIN mengembangkan konstelasi satelit untuk observasi bumi. Satelit NEO-1 kini memasuki tahap penyelesaian akhir.


Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

7 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.


Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

10 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

11 hari lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

15 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra (Gizmochina)
OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.


Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

16 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.


Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

20 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat meresmikan pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Gowa, Kamis 1 Februari 2024.
Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.


Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

44 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra (Gizmochina)
Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

Pertama kali dirilis awal tahun ini, Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition menjadi ponsel pertama di dunia dengan pengaturan kamera periskop ganda.


BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

46 hari lalu

Satelit rakitan dalam negeri bernama LAPAN A2/LAPAN ORARI yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 September 2015. Peluncurannya sendiri akan dilakukan di pusat antariksa Satish Dhawan, Sriharikota, India. Nantinya, satelit akan dibawa ke orbit dengan ditumpangkan pada roket India bersama satelit penelitian astronomi milik Organisasi Riset Antariksa India. [TEMPO/Subekti; SB2015090312] KOMUNIKA ONLINE
BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.