Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NGTS-1b, Planet Monster yang Mengorbit pada Matahari Kerdil

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Ilustrasi NGTS-1b, planet yang dijuluki astronom sebagai moster karena mengorbit pada bintang kerdil. (warwick.ac.uk)
Ilustrasi NGTS-1b, planet yang dijuluki astronom sebagai moster karena mengorbit pada bintang kerdil. (warwick.ac.uk)
Iklan

TEMPO.CO, Warwick - Astronom menemukan NGTS-1b, planet monster yang mengorbit pada bintang kerdil. Tak hanya raksasa, planet panas seukuran Jupiter ini juga panas. Bintangnya berukuran setengah matahari.

"Planet lebih besar ketimbang bintangnya. Ini jelas bersebrangan dengan teori selama ini," kata Daniel Bayliss, pemimpin studi, seperti dikutip dari laman kampus Warwick, Jumat, 3 November 2017.

Baca Juga:

Planet ini berada di tata surya yang berjarak 600 tahun cahaya dari bumi. Sekadar informasi, 1 tahun cahaya sama dengan 9.460 triliun kilometer di bumi.

Temuan ini tentunya menjadi kejutan bagi Bayliss dan tim. "Tak pernah terbayangkan sebelumnya, planet raksasa mengorbit pada bintang kerdil," kata dia. "Tantangan saat ini adalah menguak keberadaan planet lain sejenis di galaksi kita."

Planet ini ditemukan menggunakan next-generation transit survey (NGTS), teleskop robotic di Gurun Atacama, Chile. Teleskop ini memang dirancang untuk mencari eksoplanet, planet yang berada di luar tata surya kita.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bayliss menjelaskan, NGTS-1b merupakan planet gas panas berada sangat dekat dengan bintangnya, yakni berjarak hanya 3 persen dari jarak bumi dengan matahari. Satu kali orbitnya hanya 2,6 hari. Karena sangat dekat, planet ini bersuhu 530 derajat Celsius.

"NGTS-1b sangat sulit untuk ditemukan, meski berukuran besar, karena bintang induknya sangat kecil dan redup," kata Peter Wheatley dari University of Warwick, yang mengepalai NGTS. "Bintang-bintang kecil sebenarnya sangat umum di alam semesta, jadi mungkin saja ada banyak planet raksasa yang menunggu untuk ditemukan."

Setelah bekerja selama hampir satu dekade untuk mengembangkan rangkaian teleskop NGTS, Wheatley, sangat menggetarkan melihatnya untuk menemukan planet baru yang tak terduga," jelas Wheatley. Hasil pengamatan studi Bayliss dan tim akan terbit dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

UNIVERSITY OF WARWICK

Iklan


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada