TEMPO.CO, California - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menghadapi tuduhan rasisme setelah keputusan untuk mengganti astronot Jeanette Epps dengan Serena Aunon Chancelor. Berdasarkan laman Daily News, rumor tersebut muncul sejak kamis pekan lalu, NASA mangumumkan bahwa Epps akan diganti.
Jeanette Epss merupakan anggota ekspedisi yang dijadwalkan menjadi anggota kulit hitam pertama di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).Kakak dari Jeanette Epps, Henry Epps, dalam sebuah posting Facebook yang sekarang dihapus, menduga bahwa ini karena rasisme akhirnya adiknya gagal lepas landas dari Expedition 56-57.
"Adikku Dr. Jeanette Epps telah berjuang melawan rasisme dan gender yang menindas di NASA dan sekarang mereka menahannya dan mengizinkan astronot Kaukasia untuk menggantikannya!" tulisnya di status Facebook pada Jum’at, 19 Januari 2018. Hal ini membuat laman petisi MoveOn.org menuntut NASA agar mengembalikan Epps.
Baca: Saat Anies Baswedan dan NASA Menyambut Gerhana Bulan
Banyak penandatangan dipetisi tersebut mempertanyakan apakah langkah NASA tersebut bermotif rasial dan meminta penjelasan. "Kami tidak setuju jika rasisme menjadi alasan," tulis Debra Woods Jenkins, salah satu pengisi petisi. "Kembaikan Jeanette Epps sebagai Astronot untuk misi bulan Juni ini segera."
NASA tidak memberikan penjelasan mengenai penghentian Epps secara tiba-tiba dari misi tersebut. Agensi petisi tersebut memberikan pernyataan bahwa keanekaragaman adalah bagian integral dari kesuksesan misi di NASA, mereka memiliki korps astronot yang beragam dan mencerminkan kedekatan.
Baca: Heboh Gambar Mirip Jejak Fosil di Mars, Ini Kata NASA dan Ilmuwan
Simak kabar terbaru dari NASA hanya di kanal Tekno Tempo.co.
DAILY NEWS | MOVEON.ORG