TEMPO.CO, Jakarta - CEO Kevin Systrom dan CTO Mike Krieger mengumumkan pada hari Senin, 24 September 2018, bahwa mereka meninggalkan jejaring sosial Instagram, yang dibeli oleh Facebook seharga $ 1 miliar pada 2012. Setelah delapan tahun membangun Instagram, para pendiri layanan berbagi foto itu meninggalkan perusahaan tersebut.
Baca juga: Kisah Systrom Membangun Instagram, Jual ke Facebook, dan Mundur
Berita itu datang setelah berbulan-bulan gejolak dan skandal Facebook, dan laporan ketegangan antara pendiri Instagram dan CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Namun, berita itu tetap merupakan kejutan, bahwa Systrom dan Krieger meninggalkan aplikasi yang mereka buat dari nol itu. Instagram tumbuh dari kecintaan Systrom terhadap fotografi, dan sejak itu menjadi salah satu aplikasi media sosial paling populer di dunia, bahkan mencapai 1 miliar pengguna aktif awal tahun ini.
Baca juga: Dua Pendiri Instagram Mundur dari Facebook
Berawal dari Hobi Fotografi
Pendiri Instagram Kevin Systrom. Kredit: Reuters
Inilah cara Systrom memulai dan membuat Instagram menjadi seperti sekarang ini. Systrom lahir di Holliston, Massachusetts, daerah pinggiran kota Boston yang kaya. Ayahnya bekerja sebagai eksekutif sumber daya manusia, sementara ibunya bekerja di bidang teknologi, pertama di Monster dan Swapit, dan kemudian di Zipcar. Sebagai seorang remaja, Systrom terobsesi dengan pengumpulan dan penyimpangan catatan.
Systrom memutuskan masuk ke Stanford University. Dia telah merencanakan untuk belajar ilmu komputer, tetapi begitu tiba, dia memutuskan untuk beralih jurusan ke ilmu manajemen dan teknik. Dia segera tertarik pada fotografi, dan membangun sebuah situs berbagi foto untuk saudara-saudaranya di masa luangnya. Selama tahun pertama, dia menghabiskan satu semester di Florence untuk belajar fotografi.
Tepat sebelum tahun seniornya di Stanford, Systrom magang di sebuah perusahaan podcasting bernama Odeo. Odeo didirikan oleh Evan Williams, yang kemudian menciptakan Twitter. CEO Twitter Jack Dorsey juga bekerja di Odeo pada saat itu, dan dia dan Systrom menjadi teman baik.
Setelah lulus, Systrom ditawari pekerjaan di Google. Selama dua tahun pertama, Systrom menangani pemasaran untuk Gmail dan Google Calendar. Dia kemudian beralih ke divisi M&A Google. Setelah tiga tahun di Google, Systrom pergi untuk bekerja di startup rekomendasi wisata sosial yang disebut Nextstop. Perusahaan ini diakuisisi oleh Facebook pada bulan Juli 2010.
Baca juga: Psikolog: Instagram Bisa Sebabkan Depresi dan Anoreksia
Selanjutnya: Bermula dari nama Burbn...