TEMPO.CO, Surakarta - Gempa bumi yang terjadi secara bertubi-tubi di Lombok masih menyisakan bahaya susulan berupa banjir bandang. Pemerintah daerah setempat diminta waspada dan melakukan upaya-upaya pencegahan.
Baca juga: Asian Games dan Gempa Lombok Pengaruhi Dukungan Terhadap Jokowi
Hasil kajian dari Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah Aliran Sungai (BPPDAS) menyebutkan bahwa gempa yang terjadi akibat patahan itu mengakibatkan longsor yang terjadi di banyak titik. "Longsoran ini harus diwaspadai," kata peneliti dari BPPDAS, Endang Savitri di Surakarta, Kamis 27 September 2018.
Dalam kasus-kasus gempa bumi, keberadaan longsoran sering kali kurang mendapat perhatian. Apalagi, jika longsoran tersebut terjadi jauh dari permukiman. Longsoran juga sering terjadi di sekitar aliran sungai.
Baca juga: Gempa Lombok, Samsung Salurkan Bantuan Rp 1,5 Miliar Melalui PMI
"Longsoran ini bisa membentuk sebuah bendung alami," kata Endang. Bendung itu membuat aliran sungai menjadi terhambat dan mengumpul dalam volume yang besar. "Pada titik tertentu bendung itu jebol dan menjadi banjir bandang," katanya.
Berdasarkan peta geologi Pulau Lombok, terdapat beberapa patahan yang memotong sungai yang ada di pulau itu. Daerah patahan tersebut berpotensi longsor dan dapat menutup aliran sungai.
Hasil identifikasi menunjukkan bahwa daerah yang sangat rentan banjir bandang meliputi Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Tengah. Sedangkan daerah rentan banjir bandang berada di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Timur.
Baca juga: Bandara Yogyakarta Dirancang Tahan Gempa dan Tsunami
Daerah yang diprediksi aman dari ancaman banjir bandang berada di beberapa bagian di Lombok Barat dan Lombok Tengah. Hanya 2,4 persen Pulau Lombok yang aman dari ancaman bencana alam itu.
"Salah satu solusinya adalah dengan memantau adanya longsoran serta penumpukan material di aliran sungai," kata Kepala BPPDAS, Nur Sumedi. Hal itu bisa dilakukan pleh pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Penumpukan material yang membentuk bendung alami harus segera dibersihkan agar tidak menghambat aliran air.
Baca juga: Tersebar Isu Gempa Besar akan Landa Sukabumi, Begini Faktanya
Simak kabar terbaru tentang potensi gempa dan bencana lainnya di seluruh wilayah Indonesia hanya di kanal Tekno Tempo.co.