TEMPO.CO, Jakarta - Gempa bermagnitudo 5,3 yang berpusat di lepas pantai Boroko Sulawesi Utara, Senin dini hari, 8 April 2019, pukul 03:45 Wita,goncagannya terasa sampai di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Menurut laporan Antara, warga Gorontalo Utara sempat panik akibat guncangan itu.
"Goyangannya sangat terasa dan terdengar bergemuruh bahkan barang-barang di dalam rumah ikut berjatuhan," ujar Meutia, warga Desa Titidu, Kecamatan Kwandang.
Hal yang sama diungkapkan Hairunissa, warga Molingkapoto, Kecamatan Kwandang, yang mengaku sempat panik dan lari ke luar rumah menggendong anaknya sebab gempa begitu kencang terasa.
"Saya panik, gempa sangat kencang membuat kaca-kaca jendela rumah bergetar keras," ujarnya.
Kencangnya goyangan gempa ikut dirasakan warga hingga di wilayah barat kabupaten itu.
Seperti yang diungkap Kepala Desa Kasia, Kecamatan Sumalata, Andri Usu yang mengaku, kepanikan terjadi di dalam rumah-rumah penduduk.
"Warga yang tertidur lelap kaget karena goncangan gempa sangat terasa. Bahkan penghuni di rumah saya pun sempat panik ke luar rumah," ungkapnya.
Informasi resmi pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, pusat gempa yang dirasakan masyarakat Gorontalo berada 16 kilometer barat laut Boroko, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Provinsi Sulawesi Utara.
Gempa bermagnitudo 5,3 yang terjadi pukul 03.45 Wita, berlokasi di 1.03 Lintang Utara dan 123.18 Bujur Timur dan berada pada kedalaman 13 kilometer itu tidak berpotensi tsunami.
Belum ada laporan dampak gempa di wilayah Boroko.
