Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NASA Akan Kirim Roket Nuklir ke Bulan dan Mars

image-gnews
Roket nuklir dapat digunakan untuk memotong waktu perjalanan ke Mars setengahnya. Kredit: NASA
Roket nuklir dapat digunakan untuk memotong waktu perjalanan ke Mars setengahnya. Kredit: NASA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tepat di utara Sungai Tennessee dekat Huntsville, Alabama, ada tempat uji roket berlantai enam di tempat terbuka kecil tanpa pinus loblolly.

Itu adalah Marshall Space Flight Center NASA, tempat Angkatan Darat AS dan NASA melakukan tes kritis selama pengembangan roket dengan senjata nuklir, Redstone.

Pada 1958, Redstone jadi yang pertama meledakkan senjata nuklir, dan tiga tahun kemudian, roket itu membawa orang Amerika pertama ke luar angkasa. Sejarah kusut nuklir muncul kembali. Kali ini para insinyur NASA ingin membuat sesuatu yang sederhana, mesin roket ditenagai oleh fisi nuklir.

"Anda dapat menggunakan penggerak kimia ke Mars, tapi itu sangat sulit," ujar Bill Emrich di pusat program roket nuklir NASA, yang juga menulis buku tentang tenaga nuklir, dikutip Arstechnica, Ahad, 29 September 2019. "Melangkah lebih jauh dari bulan jauh lebih baik dengan tenaga nuklir."

Mesin roket nuklir akan dua kali lebih efisien dari mesin kimia yang menggerakkan roket saat ini. Namun terlepas dari kesederhanaan konseptualnya, reaktor fisi skala kecil menantang untuk dibangun dan berisiko dioperasikan karena menghasilkan limbah beracun.

Perjalanan ruang angkasa cukup berbahaya tanpa harus khawatir tentang kehancuran nuklir. Tapi untuk misi manusia masa depan ke Bulan dan Mars, NASA percaya risiko seperti itu mungkin diperlukan.

Emrich meneliti propulsi nuklir sejak awal 90-an, mendorong NASA untuk menuju Bulan secepat mungkin dalam persiapan untuk perjalanan ke Mars. Meskipun tidak membutuhkan mesin nuklir untuk ke bulan, tapi akan menjadi tempat pengujian berharga untuk teknologi.

"Mesin nuklir tidak akan mengangkat roket ke orbit. Itu terlalu berisiko, jika sebuah roket dengan reaktor nuklir panas meledak di landasan peluncuran, bisa berakhir dengan bencana skala Chernobyl," kata Emrich.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai gantinya, roket yang didorong secara kimiawi biasa akan mengangkat pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir ke orbit, kemudian menyalakan reaktor nuklirnya."

Sejumlah besar energi yang dihasilkan oleh reaktor dapat digunakan untuk menopang pos-pos manusia di dunia lain dan memangkas waktu perjalanan ke Mars setengahnya.

Menurut Rex Geveden, mantan administrator asosiasi NASA dan CEO perusahaan pembangkit listrik BWX Technologies, banyak masalah eksplorasi ruang angkasa mengharuskan tenaga berdensitas tinggi tersedia setiap saat. "Ada kelas masalah seperti itu di mana tenaga nuklir lebih disukai, jika bukan satu-satunya pilihan," tutur Geveden.

Sentimen Geveden digemakan oleh Administrator NASA Jim Bridenstine, yang menyebut tenaga nuklir sebagai pengubah permainan dan mengatakan kepada Wakil Presiden Mike Pence bahwa menggunakan reaktor fisi di ruang angkasa adalah peluang luar biasa yang harus dimanfaatkan AS.

Ini bukan pertama kalinya NASA menggoda roket nuklir. Pada 1960-an, pemerintah mengembangkan beberapa mesin reaktor nuklir yang menghasilkan tenaga penggerak jauh lebih efisien daripada mesin roket kimia konvensional.

NASA mulai merencanakan tentang pangkalan lunar permanen dan misi kru pertama ke Mars pada awal 80-an. Namun, seperti halnya begitu banyak proyek NASA, mesin roket nuklir tidak disukai.

WIRED | ARSTECHNICA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

2 hari lalu

Penjelajahan Empat Dekade Voyager
Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.


Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

3 hari lalu

Anggota Hizbullah mengambil bagian dalam latihan militer selama tur media yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Perlawanan dan Pembebasan, di Aaramta, Lebanon 21 Mei 2023. REUTERS/Aziz Taher/File Foto
Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.


11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

4 hari lalu

Orang-orang berjalan di Lapangan Naqsh-e Jahan, setelah laporan serangan Israel ke Iran, di Provinsi Isfahan, Iran 19 April 2024. Rasoul Shojaie/IRNA/WANA
11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.


Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

5 hari lalu

Jet tempur F-16 Israel menembakkan roket udara-ke-darat 'Rampage'. (Sistem Industri Militer Israel dan Industri Dirgantara Israel)
Profil Rudal Rampage Israel untuk Serang Iran, Buatan Lokal yang Bisa Hindari Sistem Pertahanan

Senjata yang digunakan dalam serangan Israel terhadap Iran pada pekan lalu adalah rudal udara-ke-permukaan canggih buatan lokal bernama "The Rampage"


Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

7 hari lalu

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS dan Israel selama protes anti-Israel di Teheran, Iran, 1 April 2024MAJID ASGARIPOUR/WANA VIA REUTERS)
Enam Fakta Dugaan Serangan Israel ke Iran, Warga Isfahan Aman

Sejumlah fakta terbaru soal dugaan serangan Israel ke Iran, mulai dari fasilitas nuklir hingga kondisi warga Isfahan.


Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

7 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berdiri saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS /Amir Cohen
Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.


Mengintip Kekuatan Rudal Balistik Iran

10 hari lalu

Gambar menunjukkan peluncuran rudal Balistik Iran yang menargetkan Kurdistan Irak dan menduduki lokasi Suriah. almayadeen.net
Mengintip Kekuatan Rudal Balistik Iran

Iran diketahui memiliki persenjataan rudal balistik terbesar dan paling beragam di Timur Tengah.


PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

10 hari lalu

Kepala IAEA, Rafael Grossi. Reuters
PBB Khawatir Israel Bakal Bidik Fasilitas Nuklir Iran sebagai Serangan Balasan

Kepala pengawas nuklir PBB mengatakan pada Senin khawatir mengenai kemungkinan Israel menargetkan fasilitas nuklir Iran.


Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

16 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.


Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

17 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.