Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Siapa Paling Beresiko Tertular Virus Corona? Ini Penjelasan Pakar

Suasana jalanan kota Wuhan setelah semakin menyebarnya virus corona di Provinsi Hubei, Cina, 26 Januari 2020. Menyebarnya virus corona membuat pemerintah Cina memutuskan menutup kota Wuhan dari akses keluar dan masuk. cnsphoto via REUTERS.
Suasana jalanan kota Wuhan setelah semakin menyebarnya virus corona di Provinsi Hubei, Cina, 26 Januari 2020. Menyebarnya virus corona membuat pemerintah Cina memutuskan menutup kota Wuhan dari akses keluar dan masuk. cnsphoto via REUTERS.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kian banyaknya korban wabah virus corona misterius dari Wuhan, Cina, mendorong para profesional medis untuk merilis temuan mereka soal potensi penyebaran virus tersebut. Ahli dari Rutgers New Jersey Medical School, misalnya, baru saja mengeluarkan penjelasan soal pihak-pihak yang paling beresiko tertular virus ini.

Kepada Fox News, akhir pekan lalu, Debra Chew, Asisten Profesor Kedokteran di Rutgers New Jersey Medical School, menjelaskan perilaku virus 2019-nCoV tersebut.

"Risiko penyakit tertular didasarkan pada pajanan (exposure) epidemiologis, pajanan pada orang yang terinfeksi corona, dan mereka yang sakit dengan gejala pernapasan yang bepergian ke Wuhan atau kota-kota tetangga," kata dia. "Ini dapat berkembang dengan lebih banyak kasus dan perjalanan global."

Debra Chew, yang juga ahli Penyakit Menular dari Albert Einstein/ Montefiore Medical Center, mengatakan belum jelas apakah wanita hamil berisiko lebih besar daripada yang lain. Namun, dia menegaskan bahwa kaum muda, warga negara lanjut usia, dan mereka yang kekurangan kekebalan tubuh dapat memiliki reaksi akut jika terpapar dengan virus.

Menurutnya tidak jelas apakah ada risiko lainnya, termasuk penularan ke berbagai kelompok orang, wanita hamil, dan berbagai kelompok umur. "Kami tahu bahwa anak muda, lanjut usia, dan mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang terganggu, serta kondisi medis kronis bisa mendapatkan penyakit yang lebih parah."

Soal masa inkubasi, Debra Chew menuturkan, kepastiannya belum jelas. Tapi diperkirakan, siapa pun yang terinfeksi harus memiliki tanda gejala dalam lima hari. Secara umum, sebagai keluarga virus corona, 2019-nCoV memiliki masa inkubasi pendek hingga lima hari, dan kasus-kasus terbaru dengan di Wuhan konsisten dengan ini.

"CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) dan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) secara aktif menyelidiki lebih banyak tentang karakteristik virus dan penyakit," kata Debra  Chew.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagian besar virus corona hanya menyebabkan gejala ringan, mirip dengan flu biasa. Dampak lainnya, seperti Syndrome Pernapasan Akut Parah (SARS) dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), dapat menyebabkan pneumonia dan kematian.

Sudah tiga minggu sejak pejabat Cina mengumumkan wabah virus baru, ribuan orang menderita sakit dan puluhan meninggal sejak itu. Virus corona atau 2019-nCoV diperkirakan dimulai pada hewan dan makanan laut pasar di Wuhan dan menyebar ke beberapa negara lain, termasuk Amerika Serikat. Penyakit ini dikatakan dapat ditransfer antara manusia.

CDC merekomendasikan untuk mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dengan orang sakit lain yang baru sembuh dari penyakit. Juga menyarankan menghindari menyentuh mata dan wajah, dan bersihkan rumah atau ruang kerja, serta didesinfeksi.

FOX NEWS | CNET

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Belum Ada Vaksin, Calon Haji Diminta Waspadai MERS-CoV

6 hari lalu

Jamaah calon haji berusia lanjut kloter pertama embarkasi Aceh menerima obat dari petugas setelah pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Banda Aceh, Aceh, Selasa 23 Mei 2023. Pada musim haji 2023, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag mengangkat tema
Belum Ada Vaksin, Calon Haji Diminta Waspadai MERS-CoV

Jemaah calon haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci pada 2023 diminta untuk menerapkan PHBS dalam upaya menghindari MERS-CoV.


Satu Lagi Kemungkinan Long Covid adalah Face Blindness, Tak Bisa Mengingat Wajah

7 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Satu Lagi Kemungkinan Long Covid adalah Face Blindness, Tak Bisa Mengingat Wajah

Satu kasus long Covid ini mencuat dari sebuah hasil studi yang dipublikasi dalam jurnal Cortex pada Maret lalu.


Lama Isolasi yang Dianjurkan buat Pasien Covid-19 di Masa Akhir Pandemi

9 hari lalu

Ilustrasi ruang isolasi Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat
Lama Isolasi yang Dianjurkan buat Pasien Covid-19 di Masa Akhir Pandemi

Para pakar mengatakan orang harus tetap melakukan isolasi diri saat dinyatakan positif COVID-19 meski pandemi sudah dinyatakan berakhir.


Alasan Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspada Penularan MERS-CoV

17 hari lalu

Jemaah haji melakukan sujud syukur setibanya di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu, 17 Juli 2022. Sebanyak 450 jemaah haji kloter pertama asal Tuban kembali ke Tanah Air setelah menunaikan ibadah haji. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Alasan Kemenkes Imbau Jemaah Haji Waspada Penularan MERS-CoV

Kemenkes meminta jemaah haji Indonesia untuk mewaspadai penularan Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus atau MERS-CoV. Ini alasannya.


Sampel Pasar Wuhan Gagal Menjelaskan Asal Covid-19

26 hari lalu

Pintu masuk ke pasar makanan laut Huanan, tempat virus corona diyakini pertama kali muncul, diblokir dengan pagar biru ketika dipotret di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 30 Maret 2020.[REUTERS / Aly Song]
Sampel Pasar Wuhan Gagal Menjelaskan Asal Covid-19

Analisis terbaru itu tidak akan pernah bisa menjawab pertanyaan inang hewan mana yang menyebarkan Covid-19.


Jepang Setarakan Covid-19 dengan Flu Biasa

32 hari lalu

Seorang wanita mengenakan masker pelindung berjalan di jalan di tengah hujan salju, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang 6 Januari 2022. REUTERS/Issei Kato
Jepang Setarakan Covid-19 dengan Flu Biasa

Jepang secara resmi menurunkan status Covid-19 ke tingkat yang setara dengan flu musiman mulai 8 Mei 2023.


Ditemukan, Covid-19 Varian Wuhan di Kucing Jalanan di Surabaya

42 hari lalu

Seorang anak laki-laki memegang kucing saat menunggu giliran test swab massal di tengah pandemi COVID-19 di sebuah sekolah di Jakarta, 2 Juli 2021.REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana
Ditemukan, Covid-19 Varian Wuhan di Kucing Jalanan di Surabaya

Sebuah riset di Surabaya menemukan Covid-19 pada kucing jalanan. Bahan uji mahasiswa S2 di Universitas Airlangga.


Gelombang Covid-19 Kembali Hantui Asia, Angka Kasus Naik Lagi

46 hari lalu

Sejumlah alat kesehatan yang sudah tidak digunakan di Rumah Sakit Darurat COVID (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat 31 Maret 2023. RSDC Wisma Atlet Kemayoran resmi ditutup pada Jumat (31/3/2023), setelah pertama kali merawat pasien Covid-19 pada 23 Maret 2020. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Gelombang Covid-19 Kembali Hantui Asia, Angka Kasus Naik Lagi

Indonesia dan Singapura mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.


Cina Meradang Dituduh WHO Sembunyikan Data Asal-usul Covid: Tidak Sopan

51 hari lalu

Orang-orang memakai pelindung wajah memasuki Stasiun Kereta Api Beijing saat kesibukan perjalanan Festival Musim Semi tahunan dimulai, di tengah penyakit virus corona, menjelang Tahun Baru Imlek, di Beijing, China, 7 Januari 2023. REUTERS/Tingshu Wang
Cina Meradang Dituduh WHO Sembunyikan Data Asal-usul Covid: Tidak Sopan

WHO menyebut Cina sengaja menyembunyikan data Covid-19. Tuduhan itu membuat Cina meradang.


WHO Tuding Cina Sengaja Sembunyikan Asal Usul Virus Covid-19

53 hari lalu

Warga mengunjungi pasar malam di Jalan Baocheng di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah, Senin, 1 Juni 2020. Kehidupan perkotaan di Wuhan, wilayah yang sempat terdampak parah oleh COVID-19, telah berangsur kembali normal. (Xinhua/Xiong Qi)
WHO Tuding Cina Sengaja Sembunyikan Asal Usul Virus Covid-19

WHO lagi-lagi mendesak Cina untuk membagikan ifnformasi soal asal usul virus Covid-19. Sudah tiga tahun sejak virus pertama kali ditemukan.