Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Virus Misterius dari Brasil: Miliki Gen Yatim, Bisa ke Manusia?

image-gnews
Virus Yaravirus virion. Kredit: Boratto et al., 2020, bioRxiv
Virus Yaravirus virion. Kredit: Boratto et al., 2020, bioRxiv
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan di Universitas Federal Mis Gerais, Brasil, menemukan virus misterius di Danau Pampulha, sebuah danau buatan di Belo Horizonte. Diberi nama Yara, yang artinya ratu air dalam mitologi Brasil, virus sejauh ini diketahui tak mengancam manusia.

Mengutip laman Latin Post, Senin 17 Februari 2020, temuan utama dari virus ini mengungkapkan bahwa virus hanya dapat 'melompat' dari satu amuba ke yang lain. Namun virus ini membuat banyak ilmuwan kaget karena tidak memiliki kerabat di dunia virus yang ada saat ini. Keunikan genetik Yara mencapai 90 persen.

Ilmuwan mulai mendokumentasikan virus Yara pada Januari lalu. Mereka mengurutkan genom virus untuk mempelajari DNA-nya, dan ditemukan bahwa virus tersebut mengandung 74 gen. Hanya enam di antaranya yang tercatat dalam literatur. Sisanya, tak dikenal dan disebut gen yatim. 

Penelusuran kerabat dilakukan melalui basisdata terdiri dari 8.500 catatan materi genetik. Hasilnya, tidak ada petunjuk yang membantu mengidentifikasi hubungan dekat dengan virus Yara. Tim penelitinya pun menyatakan bahwa virus Yara memperluas pengetahuan dunia tentang keanekaragaman virus DNA.

Virus Yara dikumpulkan dari organisme bersel tunggal amuba. Organisme ini hidup di daerah basah di dunia. Para ilmuwan yang mempelajari virus Yara percaya bahwa itu adalah kasus terisolasi pertama dari virus amuba yang tidak dikenal. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada server bioRxiv itu menyatakan bahwa Yara memiliki garis keturunan virus amuba baru yang memiliki asal dan filogeni yang misterius. Para penulis menyatakan bahwa sebagian besar virus amuba yang diidentifikasi telah berbagi fitur kolektif dan serupa. Ini memungkinkan para ilmuwan untuk mengklasifikasikan mereka ke dalam kelompok bentuk evolusi umum. 

Sepanjang 2016 hingga 2019, total ditemukan 15.222 hingga 195.728 virus setiap tahunnya dari berbagai belahan dunia. Para ilmuwan yang menemukan virus Yara bukanlah orang baru dalam menemukan mikroorganisme baru. Dua tahun lalu, dua ilmuwan yang menemukan Yara juga membuat penemuan virus baru yang disebut Tupanvirus di sebuah danau di Brasil. Tupanvirus berdimensi lebih besar dibandingkan dengan Yara, tapi mirip karena mengandung gen yang mayoritas unik.

LATIN POST | BIORXIV

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

18 jam lalu

Foto udara menunjukkan perahu-perahu membawa sukarelawan mencari orang-orang yang terisolasi di lingkungan Mathias Velho yang terendam banjir di Canoas, di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 5 Mei 2024. Relawan yang menggunakan perahu, jet ski dan bahkan berenang telah membantu upaya penyelamatan. REUTERS/Amanda Perobelli
Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.


Pecahkan Rekor, Penonton Konser Madonna di Brasil Mencapai 1,6 Juta Orang

2 hari lalu

Madonna tampil saat konser di pantai Copacabana di Rio de Janeiro, Brasil 4 Mei 2024. REUTERS/Pilar Olivares
Pecahkan Rekor, Penonton Konser Madonna di Brasil Mencapai 1,6 Juta Orang

Madonna sukses menggelar konser penutup dari The Celebration Tour di Pantai Copacabana, Brasil, secara gratis dan terbuka untuk umum.


Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

3 hari lalu

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva terlihat saat konferensi pers di sebuah hotel setelah KTT G20, di New Delhi, India, 11 September 2023. REUTERS/Anushree Fadnavis
Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.


Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

4 hari lalu

Foto udara menunjukkan area yang terkena dampak banjir di Lajeado, negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 3 Mei 2024. Jeff Botega/Agencia RBS via REUTERS
Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

29 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

30 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

30 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

31 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

34 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

36 hari lalu

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.