TEMPO Interaktif, Jakarta:
Kabar ditemukannya mayat Bigfoot ternyata cuma isapan jempol. Tom Biscardi, bos kelompok pemburu Bigfoot yang menggelar konperensi pers ihwal penemuan mahluk raksasa legenda itu akhirnya mengakui bahwa mayat sang raksasa yang fotonya sempat dia pamerkan ternyata cuma bohong-bohongan. Biscardi sendiri merasa sudah tertipu. "Saya bayar banyak untuk 'bukti' mayat itu," kata dia kesal.
Biscardi mengaku mendapat info dari dua orang pemburu di Georgia (salah satu negara bagian di Amerika) yang mengaku mereka memiliki mayat sang raksasa. Mengira pengakuan ini adalah bukti penting, Biscardi buru-buru mengumumkan temuan ini di situsnya. Dia bahkan menggelar konperensi pers, menunjukkan foto beberapa bagian tubuh "Bigfoot". Rupanya, setelah sang mayat beku itu diteliti, ketahuan bahwa itu cuma mayat binatang sejenis gorilla yang dibungkus karet agar kelihatan lebih besar.
Bigfoot adalah mahluk legendaris yang sampai sekarang belum benar-benar bisa dibuktikan apakah memang ada atau hanya sekadar khayalan penulis fiksi. Konon, mahluk ini berkeliaran di kawasan pegunungan perbatasan Amerika dan Kanada. Legenda Bigfoot kurang lebih sama dengan legenda monster Loch Ness di Skotlandia atau legenda mahluk putih Yeti di Himalaya. Namanya juga legenda, benar tidaknya wallahuallam...
DP |New York Times
Baca Juga: