Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tim Petualang Jepang Menemukan Jejak Yeti

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif , Kathmandu: Tim Petualang asal Jepang menyatakan bahwa mereka menemukan cetak jejak kaki Yeti – makhluk salju legenderaris mirip manusia yang dipercaya hidup di pegunungan Himalaya-- di daerah antara Nepal dan Tibet.


“Cetak jejak sepanjang 20 sentimeter dan terlihat seperti kaki manusia,” ujar Yoshiteru Takahashi, pemimpin perjalanan proyek Yeti di Nepal kepada AFP di Kathmandu.


Takahashi berbicara setelah dia kembali bersama tujuh anggota tim untuk ketiga kalinya mereka menyelidiki keberadaan makhluk setengah manusia setengah kera itu. Yeti menjadi legenda dalam cerita petualangan barat dan para pendaki gunung Himalaya selama beberapa dekade.


Meskipun menghabiskan 42 hari di Dhaulagiri IV – sekitar 7,661 meter di atas permukaan laut dimana mereka menemukan cetak jejak Yeti--, namun tim ini gagal merekam obyek utama mereka dalam film.


Takahashi mengatakan bahwa cetak jejak itu sudah menjadi bukti yang cukup. “Saya sendiri dan anggota tim lainnya telah datang ke Himalaya beberapa kali dan kami bertemu beruang, kijang, serigala dan macan salju,” ujarnya. “Jadi kami yakin ini nyata. Cetak jejak dan cerita lokal yang kami dapat meyakinkan kami bahwa Yeti bukan imajinasi.”


Foto cetak jejak Yeti sudah diunggah di situs ekspedisi www.everest.co.jp/yeti2008/. Tim Jepang ini telah meletakkan sembilan kamera sensitif di beberapa area dimana Takahashi melihat apa yang dia pikir Yeti selama beberapa ekspedisi sejak 2003. “Saya lihat siluet dari jarak 200 meter. Berjalan dengan dua kaki dan setinggi 150 sentimeter,” ujar Takahashi.


Meski kali ini bisa dibilang sukses, tim masih merencanakan untuk melanjutkan proyek ini. “Kami akan kembali lagi ke sini segera dan kami akan kembali sampai mendapatkan film Yeti,” sahut Takahashi.


AFP| Nur Haryanto


 











Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Buka File FBI tentang Penyelidikan Bigfoot, Ini Hasilnya

7 Juni 2019

Gambaran Bigfoot dalam film karya  Patterson-Gimlin  tahun 1967. (Wikipedia)
AS Buka File FBI tentang Penyelidikan Bigfoot, Ini Hasilnya

Pemerintah AS merilis file FBI tentang Bigfoot,


Bigfoot? Halah...Cuma Karet..!

20 Agustus 2008

Bigfoot? Halah...Cuma Karet..!

Rupanya, setelah sang mayat beku itu diteliti, ketahuan bahwa itu cuma mayat binatang sejenis gorilla yang dibungkus karet agar kelihatan lebih besar.