TEMPO.CO, Santiago - Pemerintah Cile merevisi data jumlah korban meninggal akibat wabah Covid-19 sehingga totalnya naik drastis jadi 2.290 jiwa. Sebelumnya diakui kalau ada angka ratusan kematian yang tidak masuk dalam data yang diumumkan pemerintah negara itu.
Menteri Kesehatan Cile, Jaime Maalich, mengatakan 653 kasus kematian harus masuk dalam daftar korban jiwa Covid-19, sehingga totalnya saat ini mencapai 2.290 orang. Angka itu mencakup 96 kasus kematian baru yang diumumkan pada Minggu 7 Juni 2020.
Cile merupakan satu negara dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di Amerika Latin. Kawasan itu tumbuh menjadi pusat pandemi saat banyak negara di dunia mulai membuka diri. Brasil, Peru, dan Meksiko juga beberapa negara di Amerika Latin yang terdampak parah oleh pandemi penyakit yang sama.
Maalich mengatakan data korban meninggal yang diberikan oleh Kantor Pencatatan Sipil telah diperiksa kembali bersama dengan informasi dari laboratorium tes PCR (polymerase chain reaction). Dua data itu telah digabungkan dalam satu daftar yang sama.
"Ini penyesuaian yang harus kami buat dan laporkan, karena ini wujud komitmen melaporkan informasi yang sah, khususnya saat kami telah berusaha keras mencari data lain yang tidak termuat dalam daftar sebelumnya," kata dia.
Dalam beberapa pekan terakhir, beberapa lembaga think tank, media, dan ilmuwan, mengkritik cara pemerintah Cile menghitung korban Covid-19. Mereka berpendapat jumlah pasien meninggal yang sebenarnya kemungkinan lebih tinggi daripada informasi resmi pemerintah.
Menjawabnya, Maalich menambahkan,"Informasi penyebab meninggal secara langsung atau tidak langsung terkait dengan Covid-19 akan diikutsertakan dalam sertifikat kematian."
Cile mencatat per Minggu sebanyak 134.150 kasus positif Covid-19. Sama seperti Indonesia, negara ini melaporkan kasus pertamanya pada awal Maret. Sedang keputusannya memperbaiki data korban meninggal mengingatkan kepada pemerintah Cina di Kota Wuhan.
Dalam peta penularan penyakit itu di dunia, Cile kini berada di uturan 20 negara dengan kasus kematian terbanyak. Sementara Indonesia dengan 1.883 kematian berada tiga peringkat di bawahnya.
Sumber: Reuters, JHU