Presentasi ByteDance internal 2019 yang ditinjau oleh Reuters menggambarkan BaBe sebagai aplikasi berita teratas di Indonesia dengan lebih dari 8 juta pengguna aktif bulanan dan 30 juta unduhan pada akhir 2019. Sedang jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 270 juta dengan lebih dari separuh berusia di bawah 30 tahun dianggap pasar dengan pertumbuhan tercepat di ByteDance.
TikTok, misalnya, berdasarkan data dari perusahaan analitik aplikasi Sensor Tower memiliki lebih dari 147 juta unduhan di Indonesia.
Kepada Reuters, BaBe menyangkal kebijakan sensor berita terkait Pemerintah Cina tersebut. Seperti yang juga disampaikan kepada Tempo.co, BaBe menyatakan kalau moderasi konten bersandar hanya kepada pedoman komunitas yang sejalan dengan aturan hukum di Indonesia. Dan itu tidak menyebutkan soal Pemerintah Cina.
"Panduan kami menyatakan jelas bahwa yang tidak diizinkan adalah mengunggah dan berbagi konten palsu, konten fitnah, atau bentuk kegiatan penyalahgunaan lainnya, seperti spam," tulis BaBe lewat keterangan tertulis yang diterima Tempo.co, Jumat 14 Agustus 2020.
Panduan itu disebutnya telah ditetapkan pada 2019 dan sejak itu Babe--kini agregator berita dan konten untuk lebih dari 1,500 publisher di seluruh Indonesia--mengaku membangun dan memberdayakan tim moderasi lokal untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan pasar.
Baca juga:
Pengakuan Relawan Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Cina
"Tim lokal mengelola BaBe dan selalu mentaati peraturan yang berlaku di Indonesia. Pada pencarian aplikasi BaBe pun kita dapat membuka banyak artikel dan video yang menunjukkan jenis konten yang dihipotesakan dihapus oleh kebijakan kami."
Reuters memberitakan kalau ByteDance di Beijing tidak memberi komentar tambahan selain pernyataan dari BaBe. Kementerian luar negeri Cina dan regulator internetnya, Cyberspace Administration of China (CAC) juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.