Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Setahun Ungkap 200 Fosil, Situs di Meksiko Ini Dijuluki Mammoth Central

image-gnews
Arkeolog dari  Mexico National Institute of Anthropology and History (INAH) menemukan fosil tulang mammoth yang diperkirakan berusia 10.000 tahun di dekat pembangunan bandara Internasional Meksiko baru di Zumpango, Meksiko, 26 Mei 2020. Arkeolog menemukan dua tengkorak besar mammoth bersama dengan tulang rusuk dan anggota tubuh yang tersebar. REUTERS/Henry Romero
Arkeolog dari Mexico National Institute of Anthropology and History (INAH) menemukan fosil tulang mammoth yang diperkirakan berusia 10.000 tahun di dekat pembangunan bandara Internasional Meksiko baru di Zumpango, Meksiko, 26 Mei 2020. Arkeolog menemukan dua tengkorak besar mammoth bersama dengan tulang rusuk dan anggota tubuh yang tersebar. REUTERS/Henry Romero
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan tambahan hampir 70 fosil nenek moyang gajah, mammoth Kolombia, di sebuah lokasi bakal bandara baru di Santa Lucia, Meksiko Tengah, membuat situs tersebut dijuluki Mammoth Central. Seluruhnya sudah ditemukan setidaknya 200 fosil sejak areal lokasi tersebut dibuka oleh pekerja konstruksi bandara pada 2019. 

Para arkeolog yang bekerja di situs itu mengatakan penemuan masih terjadi, termasuk benda perkakas dari tulang hewan berusia 10-20 ribu tahun lalu. Tim arkeolog juga yakin masih ada sejumlah besar fosil tulang yang harus diangkat dari lokasi yang dulunya diyakini lanskap rawa tempat makhluk-makhluk itu bisa terperangkap dan akhirnya mati.

Daily Mail, 4 September 2020, melaporkan, kelompok fosil kerangka pertama ditemukan tahun lalu, tapi gambar-gambar dari temuan tersebut tidak dirilis hingga Mei lalu. Selain banyak potongan fosil, 15 tengkorak manusia yang diyakini berasal dari penguburan pra-Hispanik bersama dengan wadah, obsidian, dan sisa-sisa anjing sebelumnya ditemukan di situs tersebut.

Penemuan baru ini membantu para ahli memahami apa yang menyebabkan kepunahan mamalia besar mammoth. Selain dibunuh manusia purba, tim mencatat bahwa tepi danau purba yang menarik dan menjebak mammoth di tanah berawa, dapat membantu memecahkan teka-teki kepunahan mereka.

Situs ini membentang sejauh 12 mil dan mengungkap lubang buatan manusia yang mungkin digunakan untuk menjebak mammoth. Di tempat itu, arkeolog Ruben Manzanilla Lopez dari Institut Antropologi dan Sejarah Nasional mengatakan, "Kami memiliki sekitar 200 mammoth, sekitar 25 unta, lima kuda."

Penemuan fosil gajah purba, mammoth, di lahan pembangunan bandara baru Meksiko. Foto: Facebook/Vagando con Mafedien

Para ahli juga masih melakukan tes pada tulang mammoth untuk mencoba menemukan kemungkinan bekas pemotongan. Alasannya, para arkeolog menemukan lusinan alat tulang mammoth, biasanya poros yang digunakan untuk menahan perkakas atau alat pemotong, seperti yang ada di Tultepec.

Baca juga:
Tengkorak Aneh Temuan di Malang Ternyata Kepala Macan Tutul Jawa?

"Di sini kami telah menemukan bukti bahwa kami memiliki jenis alat yang sama, tapi sampai kami bisa melakukan studi laboratorium untuk melihat tanda dari alat ini, kami tidak dapat mengatakan kami memiliki bukti yang beralasan," kata Manzanilla Lopez.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

17 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Petugas polisi Ekuador berdiri di luar kedutaan Meksiko tempat mereka memindahkan paksa mantan Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas di Quito, Ekuador 5 April 2024. REUTERS/Karen Toro
Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

9 hari lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

14 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

14 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

14 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab