TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin masih diisi berita soal gempa dari laut selatan Jawa. Kali ini yang menjadi terpopuler adalah peristiwa dua kali gempa, tepatnya dari selatan Jawa Timur, wilayah Lumajang dan Kabupaten Malang. Keduanya terjadi di hari latihan peringatan dini tsunami menggunakan skenario gempa megathrust 9,1 M dari selatan Jawa Barat.
Berita kedua terpopuler adalah keputusan Laboratorium Penyakit Infeksi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh menutup layanan pemeriksaan sampel usap (swab) Covid-19 metode RT-PCR jalur mandiri. Unsyiah mengaku merugi jika harus mengikuti penetapan batas tarif tertinggi oleh pemerintah untuk layanan ituyang tak boleh lebih mahal dari Rp 900 ribu.
Masih soal Covid-19, pernyataan pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus corona Covid-19 telah menginfeksi sekitar satu dari 10 orang secara global menjadi terpopuler ketiga. Jika populasi global sekitar 7,7 miliar orang, berarti sekitar 770 juta telah terinfeksi tetapi sebagian besar belum didiagnosis atau dihitung.
Berikut ini Top 3 Tekno Berita Kemarin selengkapnya,
1. Gempa Dua Kali dari Selatan Jawa Timur Malam Ini, yang Lebih Kuat Tak Dirasakan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG menginformasikan dua peristiwa gempa di laut di selatan Jawa Timur, dalam waktu yang hampir bersamaan pada Selasa malam ini 6 Oktober 2020. Kedua gempa itu masing-masing terjadi di Lumajang dengan kekuatan Magnitudo 5,0 dan Kabupaten Malang yang berkekuatan 3,6 M.
Yang pertama terekam adalah gempa di Lumajang pada pukul 20.52 WIB. Sumber gempa disebutkan berasal dari kedalaman 10 kilometer yang tergolong dangkal di 134 kilometer barat daya Lumajang. Tapi, uniknya, BMKG tak mencantumkan gempa ini dalam daftar gempa yang bisa dirasakan di situs web-nya.
Baca juga:
Gempa 9,1 M dari Selatan Jawa di Simulasi Peringatan Dini Tsunami Hari Ini
Sejumlah netizen yang menanggapi info gempa itu di akun media sosial BMKG juga kebanyakan mengaku tak merasakan gempa itu. Ini seperti yang diutarakan pemilik akun @zazillahf, @ full0happiness, dan @miaayamm_. "Lumajang kok ga kerasa yaa," cuit di antaranya.
2. Tak Sanggup Tarif Baru Swab Test PCR, Unsyiah Pilih Tutup Layanan
Laboratorium Penyakit Infeksi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh menutup layanan pemeriksaan sampel usap (swab) Covid-19 metode RT-PCR jalur mandiri. Unsyiah merespons penetapan batas tarif tertinggi untuk layanan itu oleh pemerintah yang tak boleh lebih mahal dari Rp 900 ribu.
Selama ini Unsyiah memasang tarif Rp 1,5 juta per sampel swab test untuk sekali pemeriksaan PCR tersebut. Sedang harga maksimal Rp 900 ribu dianggap tidak dapat menutupi kebutuhan untuk keberlangsungan laboratoriumnya selama pemeriksaan sampel usap terkait Covid-19.
"Jadi karena sudah dibatasi harga segitu (Rp 900 ribu) maka kami tidak lagi layani periksa mandiri per hari ini," kata Manajer Operasional Laboratorium Penyakit Infeksi Unsyiah, Ichsan, di Banda Aceh, Selasa 6 Oktober 2020.
3. WHO Prediksi 770 Juta Penduduk Dunia Terinfeksi Covid-19
Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus corona Covid-19 mungkin telah menginfeksi sekitar satu dari 10 orang secara global, yang berarti sebagian besar dunia tetap rentan terhadap Covid-19.
Dengan populasi global sekitar 7,7 miliar orang, berarti sekitar 770 juta telah terinfeksi, tetapi sebagian besar belum didiagnosis atau dihitung.
Baca juga:
BIN di Banyak Riset Covid-19, Apa Kata Menristek?
"Perkiraan terbaik kami saat ini memberi tahu kami bahwa sekitar 10 persen populasi global mungkin telah terinfeksi oleh virus ini," kata Dr. Mike Ryan, direktur Program Kedaruratan Kesehatan WHO, pada pertemuan dewan eksekutif WHO, Senin, 5 Oktober 2020, sebagaimana dikutip CNN.