Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peretasan Puluhan iPhone Jurnalis di Inggris: Lagi-lagi Spyware Israel

image-gnews
Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Ilustrasi proses peretasan di era teknologi digital. (Shutterstock)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Citizen Lab, pengawas internet di University of Toronto, Kanada, menemukan bukti peretasan terhadap lusinan iPhone milik jurnalis kantor berita Al Jazeera. Ponsel yang dibajak diketahui milik Rania Dridi, reporter yang berbasis di London, dan setidaknya 36 jurnalis, produser, dan eksekutif yang bekerja di kantor yang sama.

Peretasan itu diketahui telah berlangsung selama lebih dari setahun terakhir. Para korbannya menjadi sasaran serangan "zero-click" yang mengeksploitasi kerentanan. 

Baca juga:
Jutaan HP Android Diserang Spyware, NSO Israel Terlibat?

Awalnya, Citizen Lab diminta menyelidik setelah salah satu korban, jurnalis investigasi Al Jazeera Tamer Almisshal, mencurigai ponselnya mungkin telah diretas. Dalam laporan teknis, Minggu, 20 Desember 2020, para peneliti mengatakan iPhone sang jurnalis terinfeksi dengan spyware Pegasus, yang dikembangkan oleh NSO Group yang berbasis di Israel

Peneliti menganalisis iPhone Almisshal dan menemukan infeksi spyware itu antara Juli dan Agustus. Spyware terhubung ke server yang diketahui digunakan oleh NSO untuk mengirimkan spyware Pegasus. Analisis Citizen Lab juga mengungkapkan ledakan aktivitas jaringan yang menunjukkan bahwa spyware mungkin telah dikirimkan secara diam-diam melalui iMessage. 

Catatan dari ponsel menunjukkan bahwa spyware kemungkinan dapat secara diam-diam merekam mikrofon dan panggilan telepon. Selian juga mengambil foto menggunakan kamera telepon, mengakses kata sandi korban, dan melacak lokasi ponsel. 

Sebagian besar peretasan kemungkinan dilakukan oleh setidaknya empat pelanggan NSO, termasuk pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab. "Data ini mengutip bukti yang ditemukan dalam serangan serupa yang melibatkan Pegasus," kata Citizen Lab, seperti dikutip Tech Crunch, Minggu, 20 Desember 2020. 

Para peneliti menemukan bukti bahwa dua pelanggan NSO lainnya masing-masing meretas satu dan tiga ponsel jurnalis Al Jazeera. Namun, mereka tidak dapat menghubungkan serangan tersebut dengan pemerintah tertentu. 

Seorang juru bicara Al Jazeera, yang sebelumnya mengumumkan laporan adanya peretasan itu, tidak segera berkomentar terhadap temuan penyelidikan. 

NSO menjual akses spyware Pegasus kepada pemerintah dan negara tertentu. Arab Saudi, misalnya, diduga menggunakannya untuk memata-matai komunikasi kolumnis Jamal Khashoggi tak lama sebelum pembunuhannya. Intelijen Amerika Serikat menyebutkan kemungkinan besar itu diperintahkan oleh penguasa de facto kerajaan, Putra Mahkota Mohammed bin Salman. 

Citizen Lab juga menemukan indikasi bahwa Dridi menjadi sasaran pemerintah UEA. Jurnalis di stasiun televisi Arab Al Araby di London ini mengaku bahwa ponselnya telah menjadi target kemungkinan karena kedekatannya dengan orang yang tertarik dengan UEA. 

Baca juga:
Facebook Blokir Akun Pribadi Karyawan Pembuat Spyware WhatsApp

Ponsel Dridi, iPhone XS Max, bahkan telah ditarget untuk jangka waktu yang lebih lama, kemungkinan antara Oktober 2019 dan Juli 2020. Para peneliti menemukan bukti bahwa ia menjadi sasaran pada dua kesempatan terpisah dengan serangan zero-day--eksploitasi yang belum diungkap sebelumnya--karena ponselnya menjalankan versi terbaru iOS dua kali. 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sudah Resmi, Tampilan Baru WhatsApp: Bar Navigasi, Warna, Layout Attachment

7 jam lalu

Desain WhatsApp dari tahun ke tahun.  Foto: gsmarena
Sudah Resmi, Tampilan Baru WhatsApp: Bar Navigasi, Warna, Layout Attachment

WhatsApp telah meresmikan penggunaan desain terkini untuk platformnya di ponsel Android maupun iOS.


Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

8 jam lalu

Televisi VRT Belgia menghentikan siaran Kontes Lagu Eurovision untuk menyerukan gencatan senjata di Gaza. Istimewa
Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza


Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

9 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.


Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

9 jam lalu

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 22 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB


Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

10 jam lalu

Petugas memantau arus lalu lintas kendaraan yang terekam oleh kamera pengawas atau CCTV di Bandar Lampung, Lampung, Senin 1 Maret 2021. Polresta Bandar Lampung akan memberlakukan tilang elektronik mulai 17 Maret 2021 dengan memasang kamera pengawas di beberapa titik jalan protokol di Kota Bandar Lampung. ANTARA FOTO/Ardiansyah
Polri Bakal Berlakukan Pemberitahuan Tilang Via WhatsApp, Kompolnas Akan Supervisi Kebijakan

Kompolnas mengapresiasi berbagai inovasi baru yang dibuat Polri untuk pelayanan kepada masyarakat, seperti notifikasi tilang via pesan WhatsApp.


Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

11 jam lalu

Militan Palestina Zakaria Zubeidi dan Mahmoud al-Arda berhasil ditangkap setelah melarikan diri dari penjara Gilboa bersama dengan empat militan Palestina lainnya, di desa Israel Umm Al Ghanam, Israel 11 September 2021. Kelompok milisi di Palestina, di mana kedua buron berasal, menyatakan bakal ada balas dendam atas ditangkapnya lagi anggota mereka.  Israeli Police/Handout via REUTERS
Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara


Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

12 jam lalu

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di Kolese Kanisius, Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu, 11 Mei 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.


Sejarah WhatsApp: Bermula Hanya Aplikasi Pesan Status Bikinan Eks Insinyur Yahoo

13 jam lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Sejarah WhatsApp: Bermula Hanya Aplikasi Pesan Status Bikinan Eks Insinyur Yahoo

WhatsApp terus berkembang sejak diakuisisi oleh Facebook pada 2014. Indonesia menjadi yang terbesar ketiga per tahun lalu dengan 112 pengguna aktif.


Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

15 jam lalu

Jurnalis Al Jazeera reporter Shireen Abu Akleh. REUTERS
Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.


Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

15 jam lalu

Sebuah layar memperlihatkan hasil pemungutan suara selama pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai rancangan resolusi yang mengakui Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota penuh PBB, di New York City, AS, 10 Mei 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum