TEMPO.CO, Bandung - Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) meraih medali emas dan penghargaan Best Innovation di ajang ASEAN Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair yang diumumkan 23 Februari 2021. Mereka menggagas masker dari bahan kain yang bisa dipakai ulang tapi bisa efektif seperti masker medis. Kombinasi bahannya dari katun dan polyester yang dilapis bahan lain dari sekam padi.
Berdasarkan studi literatur, komposisi material yang digagas oleh tim yaitu bahan katun 60 persen, polyester 40 persen, kemudian maskernya dilapis grafena dari sekam padi. Ide mereka dinobatkan sebagai yang terbaik di kategori inovasi sains dan lingkungan pada ajang lomba yang diikuti 505 peserta dari 20 negara itu.
Tim dari mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika itu adalah Rifky Adhia Pratama, Riska Kurniawati, Farrel Radhysa Muhammad Zahdi, Didi Permana, Muhammad Naufal Ardian, dengan tiga dosen pembimbing. Menurut ketua tim, Rifky Adhia Pratama, masker dengan komposisi bahan katun dan polyester mampu menghambat droplet dan aerosol dari luar.
Lapisan grafena ikut mendukung karena bisa memunculkan sifat super hydrophobic atau sifat yang mampu menolak air. Grafena berasal dari sekitar 30-40 persen karbon pada sekam padi. “Produksi beras akan menghasilkan 20–30 persen limbah sekam padi,” katanya di laman Unpad, Kamis, 25 Februari 2021.
Selain itu, efek lain dari lapisan grafena pada masker adalah memunculkan aktivitas fototermal dari sinar matahari. “Sehingga mampu menginaktivasi virus,” kata Rifky.
Baca juga:
Warga Malang Bikin Alat untuk Bikin Nyaman Pakai Masker
Dari data jurnal yang diperoleh tim, protein spike pada SARS-CoV-2 sangat sensitif terhadap suhu tinggi. Untuk mewujudkan gagasannya, tim itu masih perlu studi dan uji coba terapan dari masker tersebut.