Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Facebook Gundah di International Women's Day, Simak Hasil Surveinya

Reporter

image-gnews
Seorang perempuan melihat logo Facebook di iPad dalam ilustrasi foto yang diambil 3 Juni 2018. [REUTERS / Regis Duvignau / Ilustrasi]
Seorang perempuan melihat logo Facebook di iPad dalam ilustrasi foto yang diambil 3 Juni 2018. [REUTERS / Regis Duvignau / Ilustrasi]
Iklan

TEMPO.CO, JakartaFacebook menyatakan sadar sepenuhnya hasil program #SheMeansBusiness yang diinisiasi lima tahun lalu dapat dengan mudah hilang oleh pandemi Covid-19. Itu sebabnya tema Hari Perempuan Sedunia (International Women's Day) tahun ini, Choose To Challenge, dinilai sangat relevan.

"Tema ini mengajak kita untuk menantang dan melawan bias gender dan ketidakadilan karena Covid-19 pada perempuan di seluruh dunia," kata Dessy Sukendar, Manajer Program Kebijakan untuk Facebook di Indonesia, dalam keterangan tertulis yang dibagikan Senin 8 Maret 2021.

Dessy menjelaskan, Facebok bermitra dengan beberapa lembaga untuk mempelajari kesetaraan gender di rumah dan di tempat kerja selama Covid-19. Dalam studi atau surveinya itu, mereka juga mendapat masukan dari World Bank Group, UN Women, Ladysmith Collective, dan EqualMeasures2030.

Survei melibatkan lebih dari 460 ribu orang di Facebook di lebih dari 200 negara. Yang diteliti adalah akses yang dimiliki perempuan dan laki-laki terhadap sumber daya, waktu yang mereka habiskan untuk pekerjaan tanpa upah, dan sikap mereka tentang kesetaraan. "Jawaban-jawaban mereka memberi kami harapan dan juga kekhawatiran," kata Dessy.

Dia mendetailkan ada beberapa alasan untuk khawatir. Di antaranya adalah perempuan seringkali mendapat gaji lebih sedikit dibandingkan laki-laki dan bergantung ke orang lain secara finansial. Seperempat perempuan juga khawatir tentang masa depan pekerjaan mereka, dan mengatakan menghabiskan lebih banyak waktu untuk pekerjaan tanpa upah dan pekerjaan rumah tangga sebagai akibat dari Covid-19.

Berbagai kekhawatiran itu dikonfirmasi oleh studi Future of Business yang dilakukan Facebook dengan Bank Dunia dan OECD, Mei-Oktober 2020. Studi ini menunjukkan bahwa usaha kecil menengah (UKM) yang dimiliki perempuan lebih cenderung melaporkan bahwa bisnis mereka tutup karena Covid-19, bahkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti skala bisnis, sektor bisnis yang digeluti, dan letak geografis.

Studi tersebut menegaskan bahwa perempuan memikul beban tanggung jawab rumah tangga yang lebih besar. Di Asia Timur dan Pasifik, 20 persen dari perempuan wirausaha mengatakan bahwa mereka menghabiskan enam jam atau lebih setiap harinya untuk memikul tanggung jawab rumah tangga, dibandingkan dengan laki-laki (12 persen).

Ada juga masalah akses ke internet. Saat ini, studi menunjukkan, hampir 52 persen perempuan di seluruh dunia masih belum menggunakan internet. Secara rata-rata, perempuan juga lebih kecil kemungkinannya untuk memiliki ponsel dibandingkan pria (14 persen), dan 43 persen lebih kecil kemungkinannya untuk berinteraksi secara online.

Baca juga:
Ini Kata Facebook Setelah Blokir Semua Konten Berita di Australia

"Hal ini sangat disayangkan mengingat perempuan memanfaatkan pendidikan digital dengan efek yang lebih besar daripada pria," kata manajer perempuan di Facebook ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

9 jam lalu

Dua orang anak suku bajo membaca buku sambil menunggu perahu tumpangan untuk mengantarnya ke sekolah di Pulau Papan, Desa Kadoa, Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah, (13/5). Anak suku Bajo hanya bersekolah hingga tingkatan SD karena tingkatan SMP harus menyeberang ke pulau lain dengan jarak yang lebih jauh. TEMPO/Fahmi Ali
Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.


Cara Menyematkan Komentar di Instagram untuk Android dan iOS

1 hari lalu

Untuk meningkatkan engagement, Anda bisa menyematkan komentar di Instagram. Ketahui cara menyematkan komentar di Instagram berikut ini. Foto: Pexels
Cara Menyematkan Komentar di Instagram untuk Android dan iOS

Untuk meningkatkan engagement, Anda bisa menyematkan komentar di Instagram. Ketahui cara menyematkan komentar di Instagram berikut ini.


Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

1 hari lalu

Uji terbatas chatbot Meta AI di versi terbaru aplikasi WhatsApp. Foto : Gsmarena
Cara Kirim Foto HD WhatsApp agar Kualitasnya Tidak Pecah

Berikut ini cara kirim foto HD WhatsApp untuk menjaga kualitas foto yang dikirimkan agar tidak pecah untuk keluarga, teman, hingga kerabat.


Cara Menyematkan Komentar di Postingan Instagram

1 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Cara Menyematkan Komentar di Postingan Instagram

Sekarang pengguna dapat dengan mudah menyematkan komentar di Instagram untuk meningkatkan pengalaman berbagi dan berinteraksi dengan pengguna lainnya.


Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

3 hari lalu

Warung barokah  tempat berjualan  Nase Ramoy, nasi campur dengan olahan dari berbagai jerohan sapi di jalan Pintu Gerbang  Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Tempo/Rully Kesuma
Kemenkop dan UKM Tegaskan Tak Larang Warung Madura Buka 24 Jam

Kemenkop UKM mengklarifikasi isu larangan warung Madura beroperasi 24 jam. Begini penjelasannya.


Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

4 hari lalu

Penyair Joko Pinurbo membaca puisi di makam Udin di Trirenggo, Bantul. Joko Pinurbo membaca puisi dalam acara ziarah ke makam Udin, bagian dari peringatan 19 tahun meninggalnya Udin yang digagas Aliansi Jurnalis Independen Yogyakarta. TEMPO/ Shinta Maharani
Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca


Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

4 hari lalu

Threads. shutetrstock.com
Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

Threads menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna mengarsipkan unggahan secara manual maupun otomatis ketika diatur dalam jangka waktu tertentu


Seo Ye Ji Buka Akun Instagram, Penggemar Tidak Sabar Melihat Aktingnya Lagi

4 hari lalu

Seo Ye Ji. Instagram.com/@yeyeji_seo
Seo Ye Ji Buka Akun Instagram, Penggemar Tidak Sabar Melihat Aktingnya Lagi

Ada tiga foto yang dibagikan Seo Ye Ji dalam akun Instagram barunya


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.