Dia merujuk kepada sebuah studi lain yang menunjukkan bahwa ketika pria dan wanita memiliki tingkat kefasihan digital yang sama, wanita berhasil mencapai tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Dalam penelitian Facebook pun didapati bahwa perempuan wirausaha menunjukkan tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi terhadap model bisnis mereka dalam merespons situasi Covid-19.
"Faktanya, perempuan wirausaha cenderung mendapatkan 50 persen hasil penjualan mereka melalui saluran digital," katanya.
Kefasihan dan konektivitas digital dinilai juga dapat mengurangi halangan yang menghentikan perempuan untuk kembali mengejar karir atau memulai bisnis. Kesempatan untuk bekerja dari rumah dan mengatur jam kerja mereka sendiri berarti akan lebih banyak perempuan yang dapat bergabung dengan dunia kerja.
Hasil lain dari survei The Future of Business juga menyebut 91% bisnis kecil dan menengah yang dimiliki oleh perempuan yang berada di Facebook melaporkan bahwa mereka terlibat dalam aktivitas yang mampu menghasilkan pemasukan. Bandingkan dengan 89% bisnis kecil dan menengah yang dimiliki oleh pria.
"Jelas bahwa pemberdayaan ekonomi inklusif yang berinvestasi dalam program literasi digital dan meningkatkan konektivitas bagi perempuan dapat membuka potensi mereka untuk generasi mendatang," kata Dessy.
Dia menunjuk hasil pengamatannya bahwa semakin banyak orang yang menggunakan Facebook, Instagram dan WhatsApp, untuk terhubung dengan hal-hal yang penting dan bermakna. Saat orang-orang terkoneksi dan menjalin kebersamaan, Facebook meyakini mereka dapat mencapai dan menciptakan hal-hal yang luar biasa.
Dalam keterangannya yang memanfaatkan momen International Women's Day itu, Dessy juga melampirkan tiga kisah bisnis oleh perempuan Indonesia. Mereka adalah Meybi Agnesya Lomanledo dari Nusa Tenggara Timur lewat produk pangan berbahan dasar kelor bernama Timor Moringa; Dian Jimmy yang mendirikan Kupang Shirt Kiosk di Kupang, juga di Nusa Tenggara Timur; dan Briskawati Hudji BClux yang mengembangkan desain tas modern dari sulaman karawo sebagai warisan budaya Gorontalo.
Baca juga:
WhatsApp: Panggilan Suara dan Video Sudah Tersedia di Desktop
Ketiganya disebut memiliki kesamaan pilar bisnis berupa pemasaran digital yang saat ini digunakan yaitu melalui Instagram dan Facebook.