Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menang Lomba Bibit Sukun, Anak Petani ini Dapat Rp 10 Juta dari Doni Monardo

Reporter

image-gnews
Ilustrasi buah dan daun sukun. Banyakcerita.com
Ilustrasi buah dan daun sukun. Banyakcerita.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mahasiswi Institut Pertanian Bogor atau IPB University Tri Setia Candra Kartika berhasil memenangkan lomba Pembibitan Sukun Terbanyak, mahasiswa Program Pendidikan Kompetensi Umum kelas Science Technology 20 ini menerima hadiah senilai total Rp10 juta.

Hadiah tersebut diberikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo saat penganugerahan Juara Lomba Pembibitan Sukun pada Minggu, 11 April 2021 lalu.

Dilansir dari laman website IPB, Kartika sempat menitikkan air mata ketika menerima hadiah lomba tersebut. Doni Monardo sempat mengira Kartika merupakan putri seorang tentara bila ditilik dari namanya, namun Kartika mengaku bahwa dirinya merupakan anak petani.

Ketua Dewan Juri yang juga Guru Besar IPB University dari Fakultas Pertanian, Prof Hadi Susilo Arifin, mengatakan kegiatan ini diinisiasi oleh Letjen TNI Doni Monardo yang menantang Generasi Z yang saat ini duduk di tingkat satu dalam Program Pendidikan Kompetensi Umum IPB University, untuk berlomba membuat bibit sukun sebanyak-banyaknya.

Tantangan tersebut disampaikan Doni Monardo saat menjadi pembicara di Studium Generale pada Mata Kuliah Pertanian Inovatif beberapa waktu lalu. “Yang berhasil membuat bibit sukun terbanyak akan mendapatkan hadiah sepuluh juta rupiah. Tantangan tersebut dinyatakan oleh Letjen Doni di penghujung kuliah umumnya. Satu jam kemudian ada ralat melalui pesan WA, bahwa hadiah total ditambahkan menjadi 35 juta rupiah,” tutur Prof Hadi, dikutip Tempo dari ipb ac.id pada Selasa, 20 April 2021.

Lomba Pembibitan Sukun Terbanyak yang diprakarsai oleh Doni Monardo ini diikuti sebanyak 63 peserta yang kemudian dewan juri melakukan seleksi menjadi 39 peserta. “Yang paling penting juga, bisa terlihat keadaan dan performa pembibitan sukun before dan after. Selanjutnya dewan juri memilih kembali dari 39 semi-finalis, menjadi 20 finalis yang maju ke babak final,” ujar Prof Hadi.

Selain Kartika, terdapat sepuluh pemenang lainnya yang juga mendapat hadiah masing-masing Rp2.5 juta sesuai kriteria terbaik baik itu dari judul, kata-kata bijak, proses pembibitan, performa pembibitan, penyajian video, penyajian poster, teknik presentasi oral, motivasi mengikuti lomba, serta pembibitan terkreatif, dan pembibitan terinovatif.

“Dari karya-karya mahasiswa tingkat pertama IPB University, banyak yang mencerahkan kita semua terutama ide-ide kreatif dan inovatifnya,” tutur Prof Dr Toni Bachtiar, Direktur PPKU IPB University yang juga diberi penghormatan menyampaikan hadiah dan sertifikat kepada pemenang. Sementara itu, semua ke-39 semi finalis juga menerima sertifikat dan sebuah buku “Sepiring Sukun di Pinggir Kali”: Kiprah Doni Monardo Menjaga Alam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam sambutannya, sebagai Kepala BNPB, Doni Monardo mengatakan pohon sukun memiliki akar yang menyebar hingga belasan meter, yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah pergerakan tanah dan longsor.

Selain itu, kata Doni Monardo, akar sukun mampu menyerap banyak air, saat pohon sukun mencapai usia 30 hingga 40 tahun, di sekeliling pohon tersebut akan muncul banyak sumber air yang bisa dimanfaatkan sebagai langkah mitigasi saat kekeringan.

“Keunggulan akarnya yang bisa mengikat banyak air juga bisa menjadi salah satu pencegah terjadinya banjir. Selain itu, tanaman tropis yang banyak tumbuh di Indonesia ini bisa menjadi solusi dari masalah krisis pangan di Tanah Air,” kata Doni Monardo.

Kenapa pohon sukun yang dipilih? Hadi menjelaskan bahwa pohon sukun merupakan salah satu jenis tanaman asli di Indonesia. Kandungan gizi di dalam buah sukun menjadikannya salah satu sumber pangan yang potensial.

Namun, tanaman ini sudah mulai dilupakan oleh masyarakat di Indonesia, oleh sebab itu, Doni Monardo bersama IPB ingi mengenalkan kembali “oleh” dan “untuk” Generasi Z ini menjadi penting untuk membuat sukun memiliki pamor sebagai sumber karbohidrat yang bisa diunggulkan di waktu kini dan mendatang.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: Cerita Doni Monardo Bertemu Anak Pahlawan Citarum Harum

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Sekilas Nama Mirip, Jangan Salah Bedakan Gunung Ruang dan Gunung Raung

Gunung Ruang dan Gunung Raung, meskipun memiliki nama yang mirip merupakan dua gunung berapi yang berbeda.


Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

1 hari lalu

Personel Basarnas (Badan SAR Nasional) mengamati gunung Ruang dari dermaga pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau, Tagulandang, Biaro), Sulawesi Utara, Kamis 18 April 2024. Data dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) menyebutkan dalam kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang yang menimbulkan suara gemuruh, gempa, dan kilatan petir vulkanik. ANTARA FOTO/HO-Basarnas
Status Gunung Ruang Turun, Warga Dilarang Memasuki Kampung Pumpente dan Laingpatehi

Kampung Pumpente dan Laingpatehi masuk dalam radius kawasan rawan bencana di kaki Gunung Ruang.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

1 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

1 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Ma'ruf Amin Sebut Penurunan Risiko Bencana Sepatutnya Jadi Indikator Kepala Daerah

2 hari lalu

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyalami anak dari pegawai Setwapres saat menggelar halal bihalal di Istana Wapres, Jakarta Pusat, Rabu 17 April 2024. Halal bihalal bersama pejabat berserta pegawai Sekretarat Wakil Presiden (Setwapres) dan awak media  itu sebagai momentum untuk mempererat silaturahmi di lingkungan Setwapres. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Ma'ruf Amin Sebut Penurunan Risiko Bencana Sepatutnya Jadi Indikator Kepala Daerah

Wapres Ma'ruf Amin meminta dalam penanggulangan bencana berbagai tindakan preventif penyelamatan dan rehabilitasi harus dieksekusi secara sinergi.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

2 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

2 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.


Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

3 hari lalu

Ilustrasi panen padi di sawah. TEMPO/Prima Mulia
Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

3 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.