TEMPO.CO, Jakarta - Apple melaporkan rekor pendapatan Januari-Maret sebesar US$ 89,6 miliar (Rp 1.295 triliun), naik 54 persen dibanding tahun lalu dalam laporan fiskal perusahaan. iPhone 12 dan MacBook memiliki kontribusi penjualan yang cukup besar meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19.
Dikutip The Verge, Rabu, 28 April 2021, dari total pendapatan itu, iPhone mengambil US$ 48 miliar, melonjak 66 persen dari tahun lalu. Penjualan MacBook dan iPad juga melonjak masing-masing naik 70 dan 78 persen, sebagian karena berlanjutnya pekerjaan dan sekolah jarak jauh karena pandemi.
Namun, keberhasilan itu mungkin melambat karena beberapa wilayah di dunia kembali ke keadaan normal, sehingga sebagian besar akan beralih hanya kepada iPhone.
Khusus iPhone 12 Mini penjualan dikabarkan tidak sebaik yang diharapkan Apple, tapi model lain jelas populer di kalangan konsumen. “Keluarga perangkat ini populer dengan peningkatan dan pelanggan baru,” kata CEO Apple Tim Cook.
Penghasilan kuartal dua ini mengikuti kuartal Desember yang bersejarah dan meledak untuk Apple yang melampaui pendapatan US$ 100 miliar untuk pertama kalinya dalam sejarah. Namun, sekarang fokus bergeser ke bagaimana Apple akan tampil di paruh kedua tahun ini dan apakah iPhone 12—perangkat Apple pertama dengan 5G—memang memicu siklus peningkatan besar.
Baru minggu lalu, Apple mengadakan acara pertamanya pada tahun 2021 dan mengenalkan produk baru termasuk iPhone 12 warna ungu, iMac chip M1, tablet iPad Pro, kotak streaming Apple TV 4K, dan item AirTag yang telah lama dirumorkan. iPhone dan AirTag mulai dijual 30 April, saat itulah Apple akan mulai mengambil pra-order untuk perangkat keras baru lainnya yang baru diumumkan.
MacBook Pro yang serba baru diperkirakan akan menyusul dalam beberapa minggu mendatang, kemungkinan akan hadir dalam acara Apple Worldwide Developers Conference (WWDC).
THE VERGE | REUTERS
Baca:
Apple Dikabarkan Mulai Produksi Chip M2 untuk MacBook Pro Baru
