Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Longsoran Erupsi Gunung Anak Krakatau 2018 Mampu Mengubur Kota London

Reporter

image-gnews
Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa 1 Januari 2019. Gunung Anak Krakatau mulai diketahui tumbuh pada 20 Januari 1930 hasil dari letusan Gunung Krakatau pada Agustus 1883. Anak Krakatau muncul akibat erupsi kompilasi pada 11 Juni 1927 dengan komposisi magma basa muncul di pusat komplek Krakatau. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Erupsi Gunung Anak Krakatau terlihat dari KRI Torani 860 saat berlayar di Selat Sunda, Lampung, Selasa 1 Januari 2019. Gunung Anak Krakatau mulai diketahui tumbuh pada 20 Januari 1930 hasil dari letusan Gunung Krakatau pada Agustus 1883. Anak Krakatau muncul akibat erupsi kompilasi pada 11 Juni 1927 dengan komposisi magma basa muncul di pusat komplek Krakatau. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 22 Desember 2018 lalu, tsunami senyap yang dipicu oleh longsoran akibat erupsi Gunung Anak Krakatau membuat warga Indonesia dan dunia terhenyak.

Sejumlah peneliti dari tiga negara berkolaborasi meneliti endapan bencana longsor-tsunami pulau Anak Krakatau yang luasnya mencapai 64 hektare.

Tim peneliti terdiri peneliti Amerika, Inggris, serta dari Indonesia yang terdiri dari peneliti dan Volkanolog ITB Dr. Mirzam Abdurrachman bersama tim peneiliti dari Pusat Penelitian, Pengembangan Geologi Kelautan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.

Dilansir dari laman resmi Institut Teknologi Bandung atau ITB, Kamis, 20 Mei 2021, penelitian dilakukan menggunakan peralatan akustik modern, dimana tim peneliti akan mempelajari endapan bencana longsor-tsunami pulau vulkanik Anak Krakatau.

Tim yang diketuai oleh Dr. James Hunt dari National Oceanography Center atau NOC, telah menghasilkan hasil survei lautan pertama dari longsor 22 Desember 2018 pada Anak Krakatau, yang menciptakan tsunami senyap mematikan yang melanda pesisir selatan Sumatera dan Barat Jawa.

Pada Agustus 2019, tim mutlinasional lintas disiplin ini memetakan dasar laut di kaldera Krakatau.

“Survei menggunakan sonar untuk memetakan permukaan dasar laut, sedangkan metode refleksi seismik digunakan untuk melihat ke bawah dasar laut," ujar Dr. Mirzam Abdurrachman pada Selasa 18 Mei 2021.

Dr. Mirzam menjelaskan, penelitian tersebut menunjukkan deposit laut yang besar dari longsor Gunung Anak Krakatau pada 2018 dan struktur internalnya. Deposit tersebut menunjukkan ukuran utuh  serta cara bagaimana deposit tersebut diendapkan di dasar laut.

Temuan tersebut telah dipublikasikan di jurnal prestisius Nature Communications dalam sebuah paper berjudul, “Megablocks on the seafloor reveal that half of Anak Krakatau island collapsed into the sea to cause the 2018 Sunda Strait tsunami, Indonesia”.

Untuk mempelajari peristiwa longsor di atas permukaan laut, para tim juga menganalisis citra dan foto satelit. Dari analisis citra satelit tersebut terutama dari COSMO-SkyMed dan foto, para ilmuwan dapat menjelaskan tingkat keruntuhan subaerial secara menyeluruh.

Dr. Mirzam menjelaskan, tim menghitung separuh pulau runtuh, menunjukkan runtuhan yang jauh lebih luas atau besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Citra satelit juga menunjukkan pembebanan sisi barat daya Anak Krakatau dengan lava dan ejecta pada bulan-bulan sebelum longsor.

Pada saat yang sama deformasi, patahan dan ventilasi gas ditemukan telah terjadi di pulau tersebut dan menggambarkan perkiraan area yang akan runtuh. Proses-proses ini mungkin juga pada akhirnya berkontribusi pada keruntuhan bagian sayap pada tahap selanjutnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menggambarkan, longsoran Anak Krakatau tersebut, cukup besar (~0,214 km3), bahkan cukup untuk mengubur Kota London hingga setinggi Katedral St Paul. Sebab, blok-blok dari longsoran tersebut naik hingga 90 meter di atas dasar laut dan menempuh jarak 1.5 km dari Anak Krakatau.

Dalam temuan tersebut, menunkukkan mega block hasil longsoran terkikis ke dasar laut dan menghasilkan aliran puing puing tambahan yang mengalir ke cekungan yang lebih dalam. Aliran puing-puing dan bagian-bagian tanah longsor kini terkubur di bawah material letusan setinggi 18 meter.

Para tim penelitian juga menemukan bahwa letusan pasca longsor menghasilkan material untuk membangun kembali tubuh kerucut gunung apinya dengan cepat.  Sebagian besar material yang dihasilkan Anak Krakatau tersebut sebenarnya kembali diendapkan di dasar laut.

Penemuan tersebut, mendukung perlunya disegerakan survei longsoran 2018 sebelum terkubur oleh material letusan berikutnya atau pun akibat modifikasi lingkungan laut yang dinamis.

Dr. Mirzam menjelaskan, penelitian terebut, memungkinkan para tim peneliti dapat menjelaskan ukuran dan mekanisme kegagalan longsor 2018 di Anak Krakatau. Di mana studi longsor-tsunami pulau vulkanik dengan menggabungkan citra satelit dan pemetaan dasar laut secara mendetail merupakan pertama kalinya.

“Peristiwa serupa terakhir adalah bencana longsor-tsunami di Pulau Ritter yang terjadi pada tahun 1888," tutur Mirzam.

Tim peneliti akan mengkarakterisasi endapan tanah longsor dan memetakan dasar laut, agar mendapatkan pemahaman lebih baik tentang bagaimana kegagalan sisi barat daya Anak Krakatau.

Mirzam mengatakan dengan hasil penelitian atas runtuhan Gunung Anak Krakatau ini bisa dilakukan permodelan tsunami yang lebih baik, serta memberikan tolok ukur untuk kejadian serupa. "Ini bisa membantu kita merancang strategi mitigasi bahaya dengan lebih baik,” pungkasnya.

WILDA HASANAH

Baca juga: Citra Satelit Australia: Erupsi Gunung Anak Krakatau Sampai 15 Km

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

1 hari lalu

Sunset di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, 5 Mei 2022. TEMPO/Yosep Suprayogi
Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.


Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

1 hari lalu

Ilustrasi gempa. shutterstock.com
Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.


Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.


Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

2 hari lalu

Pusat gempa bumi dengan magnitudo 4,7 terjadi di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, Sabtu, 27 April 2024. ANTARA/HO-BMKG.
Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

6 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Perjalanan Cinta Victoria Beckham dan David Beckham, Posh Spice dan Si Bola Emas

6 hari lalu

David Beckham dan Victoria Beckham. Foto: Instagram/@victoriabeckham
Perjalanan Cinta Victoria Beckham dan David Beckham, Posh Spice dan Si Bola Emas

Victoria Beckham dan David Beckham telah menjalin kisah cinta selama lebih dari 2 dekade. Ini kisah perjalanan cinta Posh Spice dan Si Bola Emas.


50 Tahun Victoria Beckham, Perjalanan Posh Spice Bersama Spice Girls

6 hari lalu

Spice Girl reuni di ulang tahun Victoria Beckham ke-50, Sabtu, 20 April 2024. Foto: Instagram/@victoriabeckham.
50 Tahun Victoria Beckham, Perjalanan Posh Spice Bersama Spice Girls

Perayaan ulang tahun ke-50 Victoria Beckham reuni Spice Girls. Bagaimana perjalanan istri david Beckham, si Posh Spice?


5 Destinasi yang Disebut Taylor Swift dalam Album Baru The Tortured Poets Department

6 hari lalu

Danau Central Park. Unsplash.com/Emily Kessler
5 Destinasi yang Disebut Taylor Swift dalam Album Baru The Tortured Poets Department

Taylor Swift menyebutkan banyak lokasi secara eksplisit, dari Florida, di New York, hingga di London


Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

7 hari lalu

Peta Gempa Pacitan, 22 April 2024. X.COM/BMKG
Gempa Getarkan Pacitan dan Banyak Wilayah Lain di Indonesia Sepanjang Hari Ini

Kebanyakan gempa memiliki Intensitas guncangan pada skala III MMI. Ada juga yang IV MMI. Simak data selengkapnya dari BMKG.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

10 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.