Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NASA Bakal Kirim Cumi-cumi dan Beruang Air ke ISS untuk Eksperimen Luar Angkasa

image-gnews
Cumi-cumi bobtail yang belum dewasa ini (Euprymna scolopes) adalah bagian dari penyelidikan UMAMI. Kredit: Jamie S. Doster, University of Florida/NASA
Cumi-cumi bobtail yang belum dewasa ini (Euprymna scolopes) adalah bagian dari penyelidikan UMAMI. Kredit: Jamie S. Doster, University of Florida/NASA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan antariksa dan penerbangan Amerika Serikat (NASA) akan mengirimkan 128 bayi cumi-cumi dan 5.000 tardigrada atau beruang air ke stasiun luar angkasa internasional (ISS) untuk melakukan penelitian. Hewan tersebut akan dikirim bulan ini dan menjadi bagian dari kargo yang akan diluncurkan SpaceX dengan roket Falcon 9.

Dikutip Gadget NDTV, Selasa, 1 Juni 2021, para peneliti ingin memahami bagaimana beruang air mentolerir lingkungan yang penuh tekanan di ruang angkasa, dan apakah kurangnya gravitasi mempengaruhi hubungan simbiosis—koeksistensi yang saling bergantung—antara cumi-cumi dan mikroba yang menguntungkan. 

NASA mengatakan beruang air, makhluk kecil yang mentolerir lingkungan lebih ekstrem daripada kebanyakan bentuk kehidupan, adalah model organisme untuk mempelajari kelangsungan hidup biologis dalam kondisi ekstrem. “Hasilnya dapat membantu lebih memahami faktor stres yang mempengaruhi manusia di luar angkasa,” kata pihak NASA dalam keterangan tertulisnya.

ISS sudah berada di ruang angkasa sejak tahun 1998. Pada dasarnya, ISS adalah pesawat ruang angkasa besar dan mengambang yang dijadikan laboratorium, sehingga memungkinkan astronot untuk tinggal selama beberapa minggu atau bulan untuk melakukan eksperimen.

Peneliti utama program tersebut Thomas Boothby menjelaskan, salah satu hal yang sangat ingin tim peneliti lakukan adalah memahami bagaimana beruang air bertahan dan bereproduksi di lingkungan itu. “Dan apakah kami dapat mempelajari sesuatu tentang trik yang mereka gunakan dan mengadaptasinya untuk melindungi astronot,” ujar Boothby. 

Hewan, termasuk manusia, mengandalkan mikroba untuk menjaga kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan, tapi tidak jelas bagaimana penerbangan luar angkasa mempengaruhi interaksi yang menguntungkan ini. Eksperimen dengan cumi-cumi akan membantu para ilmuwan memahami apakah ruang angkasa mengubah hubungan simbiosis antara cumi-cumi dan bakteri vibrio fischeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ini juga akan dilakukan sebagai bagian dari percobaan UMAMI, yang merupakan singkatan dari Understanding Microgravity on Animal Microbe Interactions. 

Roket Falcon 9 akan meluncur untuk ke-22 kalinya untuk menjalankan misi tersebut dari Kennedy Space Center di Florida, Amerika, pada 3 Juni. Misi itu juga membawa panel surya baru yang akan dipasang di luar stasiun ruang angkasa oleh astronot. Eksperimen lain menuju ISS termasuk ultrasound portabel dan menganalisis bagaimana batu ginjal terbentuk di luar angkasa.

GADGET NDTV | NASA

Baca:
Jenuh, 77,7 Persen Mahasiswa Unpad Ingin Kuliah ke Kampus 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

2 hari lalu

Salah satu warga Indonesia asal Bandung mulai menggunakan layanan internet milik Elon Musk, Starlink pada Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Dokumen pribadi/Asep Indrayana
Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.


Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

3 hari lalu

Tim mahasiswa FMIPA Universitas Pakuan Bogor dan hasil penelitiannya yang mengungkap kondisi mengenaskan populasi hewan berang-berang di DAS Ciliwung.  Tim ditemui dalam pameran edukasi dan poster penetlian mahasiswa dari 6 universitas di Jabodetabek, dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional bertema Biodiversitas Kini dan Nanti, di Universitas Pakuan Bogor, 13-14 Mei 2024. FOTO/M Sidik Permana
Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

Berang-berang semakin sulit ditemukan di Sungai Ciliwung.


Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

5 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Temuan Peneliti MIT Mengklaim AI Telah Mempelajari Cara Menipu Manusia

Kemampuan sistem AI ini dapat melakukan hal-hal seperti membodohi pemain game online atau melewati captcha.


Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

5 hari lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.


Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

5 hari lalu

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva
Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.


Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

6 hari lalu

BNPB memasang rambu peringatan  keberadaan sesar atau patahan di lokasi  Sesar Lembang, utara Bandung, Jumat, 26 April 2019. (Tempo/Anwar Siswadi)
Potensi Gempa Sesar Lembang, Peneliti BRIN Sebut Tingkat Ancaman Besar Karena Dangkal

Sampai kedalaman 4,5 meter tanah ditemukan empat kejadian gempa yang berkaitan dengan Sesar Lembang


Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

15 hari lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.


Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

15 hari lalu

Peneliti muda yang merupakan mahasiswa doktoral Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair), Muhammad Ikhlas Abdjan. Dok. Humas Unair
Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

15 hari lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

16 hari lalu

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Mikrobiologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dede Heri Yuli Yanto. Dok. Humas BRIN
Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.