Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Khawatir Berang-berang di DAS Ciliwung Terancam Punah, Kotorannya Mengandung Bioplastik

image-gnews
Tim mahasiswa FMIPA Universitas Pakuan Bogor dan hasil penelitiannya yang mengungkap kondisi mengenaskan populasi hewan berang-berang di DAS Ciliwung.  Tim ditemui dalam pameran edukasi dan poster penetlian mahasiswa dari 6 universitas di Jabodetabek, dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional bertema Biodiversitas Kini dan Nanti, di Universitas Pakuan Bogor, 13-14 Mei 2024. FOTO/M Sidik Permana
Tim mahasiswa FMIPA Universitas Pakuan Bogor dan hasil penelitiannya yang mengungkap kondisi mengenaskan populasi hewan berang-berang di DAS Ciliwung. Tim ditemui dalam pameran edukasi dan poster penetlian mahasiswa dari 6 universitas di Jabodetabek, dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional bertema Biodiversitas Kini dan Nanti, di Universitas Pakuan Bogor, 13-14 Mei 2024. FOTO/M Sidik Permana
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Sejumlah peneliti muda yang juga merupakan mahasiswa fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Pakuan Bogor menghawatirkan ancaman hilangnya habitat berang-berang di aliran Sungai Ciliwung.

Hal itu diduga akibat berkurangnya ikan sebagai sumber makanan. Berkurangnya ikan disebabkan penurunan kualitas air dan serta maraknya aktivitas perburuan liar oleh warga.

"Memang kami masih melihat berang-berang, baik berkelompok ataupun individu, di Sungai Ciliwung, namun keberadaanya semakin sulit ditemukan," ungkap Wildan Syah, mahasiswa yang melakukan penelitian keanekaragaman hayati di DAS Ciliwung.

Padahal, kata dia, berang-berang merupakan hewan akuatik dan aliran sungai menjadi habitat asli mereka. Sepanjang hidupnya berang-berang hanya melahirkan 1-3 anak saja dan tak semua bisa hidup lama. "Aliran sungai yang rusak akibat makin banyak bangunan yang tidak ditata baik, menjadi pemicu musnahnya berang-berang di Ciliwung," kata dia.

Personel pemadam Kebakaran Kota Depok usai mengevakuasi seekor berang-berang yang masuk ke sumur warga di RT. 3, RW. 13, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Depok, Senin, 10 Juli 2023. Foto: Damkar Depok

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Segmen empat aliran sungai Ciliwung menjadi lokasi untuk penelitian keanekaragaman hayati yang dilakukan oleh Wildan bersama beberapa mahasiswa. Keberadaan berang-berang mereka temukan di lima lokasi, yakni di daerah Pondok Rajeg, Kelapa Dua, GDC, Juanda dan Kerukut.

Tempat kemunculan berang-berang itu diduga merupakan sarangnya karena kondisi tanah yang basah dikelilingi pohon bambu, selain banyak sampah plastik bekas minuman, kayu, kaleng. "Kami pun melihat langsung individu berang-berang. Hewan itu ada yang muncul secara individu dan kami juga melihat beberapa berkelompok," kata dia.

Menurut Wildan, tidak jaduh dari gundukan sampah yang diduga merupakan sarangnya, mereka juga menemukan sisa kotoran atau feses yang ditinggalkan berang-berang. "Saat kami teliti feses tersebut ternyata mengandung bioplastik, dan ini kami masih kaji lebih lanjut, " kata dia.

Pilihan Editor: Walhi Sudah Peringatkan Bencana di Lembah Anai, Tuntut BKSDA Bertanggung Jawab

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Potensi La Nina 2024, Peneliti BRIN: Redam Kekeringan di Indonesia Barat Saat Kemarau

1 hari lalu

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2024 angkat tema #Restorasi Generasi. Anak-anak dipandang rentan terhadap krisis iklim, termasuk yang berupa kekeringan dampak kemarau. SAVE THE CHILDREN INDONESIA
Potensi La Nina 2024, Peneliti BRIN: Redam Kekeringan di Indonesia Barat Saat Kemarau

Kebanyakan model prediksi cuaca mengindikasikan kemunculan La Nina pada September mendatang.


Peneliti BRIN Peringatkan Peningkatan Curah Hujan, Sepaku IKN Banjir Setinggi 2 Meter

3 hari lalu

Banjir merendam Kampung Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada Senin, 24 Juni 2024. (Foto: Istimewa)
Peneliti BRIN Peringatkan Peningkatan Curah Hujan, Sepaku IKN Banjir Setinggi 2 Meter

Hujan dengan intensitas lebat pada 23 Juni 2024 membuat Kampung Sepaku terendam banjir dengan ketinggian air mencapai dua meter.


Peneliti BRIN Jelaskan Empat Kriteria dan Cara Penanganan Daging Kurban

12 hari lalu

Warga mengemas daging kurban dengan keranjang bambu di Ngaran, Margokaton, Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta, Senin 17 Juni 2024. Warga di kampung tersebut menggunakan keranjang bambu dan daun jati untuk membungkus daging kurban yang akan dibagikan kepada masyarakat karena dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan menggunakan kantong plastik. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Peneliti BRIN Jelaskan Empat Kriteria dan Cara Penanganan Daging Kurban

Peneliti BRIN menjelaskan kriteria dan penanganan daging kurban yang aman, sehat, utuh, dan halal (ASUH).


Cara Kenali Hewan Kurban yang Sehat, Begini Saran Peneliti BRIN

13 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan hewan kurban. TEMPO/Iqbal Lubis
Cara Kenali Hewan Kurban yang Sehat, Begini Saran Peneliti BRIN

Dalam pelaksanaan kurban, penting untuk memilih hewan yang aman dan sehat.


Kembangkan Ekosistem Sungai, Pertamina Dukung Festival Ciliwung

13 hari lalu

Kembangkan Ekosistem Sungai, Pertamina Dukung Festival Ciliwung

PT Pertamina (Persero) ambil bagian dalam pelestarian lingkungan, dengan Gerakan Membangun Bersih Indah Lestari Rahayu Ciliwung (Gerbang Biru Ciliwung).


Peneliti Kembangkan Teknologi Mirip Sinar-X untuk Ponsel, Bisa Melihat Tembus Dinding

13 hari lalu

Para peneliti di University of Texas, Dallas, berupaya mewujudkan kekuatan super yang memberi seseorang penglihatan sinar-X (CBS News)
Peneliti Kembangkan Teknologi Mirip Sinar-X untuk Ponsel, Bisa Melihat Tembus Dinding

Peneliti mengembangkan chip yang memungkinkan pengguna ponsel cerdas melihat melalui permukaan padat yang mirip dengan sinar-X.


Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Klaster Filantropi Konservasi Tanam 3 Ribu Pohon di 18 Provinsi

15 hari lalu

Penanaman pohon di bantaran Sungai Ciliwung, Kelurahan Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Kamis, 13 Juni 2024. Klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi melakukan tanam pohon serentak  di 18 provinsi di Indonesia memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024. (FOTO/DOK. KFLHK)
Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Klaster Filantropi Konservasi Tanam 3 Ribu Pohon di 18 Provinsi

Hari Lingkungan Hidup Sedunia jatuh setiap 5 Juni dan tahun ini ini mengangkat tema 'Our Land, Our Future, We Are #GenerationRestoration'.


BRIN Gunakan Teknologi Terdepan eDNA untuk Meneliti Satwa di Pulau Nusa Barong

18 hari lalu

Tim Ekspedisi Pulau Nusa Barong BRIN tiba di pantai Teluk Jeruk pada Minggu, 19 Mei 2024, atau hari kelima ekspedisi. (TEMPO/Abdi Purmono)
BRIN Gunakan Teknologi Terdepan eDNA untuk Meneliti Satwa di Pulau Nusa Barong

Tim BRIN dibantu Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur.


Kementerian Kesehatan Rusia Umumkan Vaksin untuk Lawan Kanker Masuk Tahap Finalisasi

18 hari lalu

Kecintaan Veronica Leaning, 78 tahun, pada kisah Harry Potter mendorongnya membuat suatu permintaan tak biasa sebelum ajal menjeput. Leaning, yang seorang penderita kanker, ingin acara pemakamannya bertema Harry Potter. sumber: Grimsby Telegraph/mirror.co.uk
Kementerian Kesehatan Rusia Umumkan Vaksin untuk Lawan Kanker Masuk Tahap Finalisasi

Vaksin kanker ini dikembangakan bersama-sama oleh beberapa tim peneliti dan didanai oleh Rusia.


Adakah Orang yang Tinggal di Benua Antartika? Ini Penjelasannya

30 hari lalu

Pelari berpartisipasi dalam Maraton Es Antartika di Union Glacier, Antartika, 13 Desember 2023. Richard Ducker/HUTC/Handout melalui REUTERS
Adakah Orang yang Tinggal di Benua Antartika? Ini Penjelasannya

Beberapa orang mungkin bertanya-tanya, adakah orang yang tinggal di benua Antartika? Ternyata memang ada. Siapa saja mereka? Ini ulasannya.