Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Facebook Perbarui Standar Komunitas untuk Tangani Konten Satir

image-gnews
Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Siluet pengguna ponsel terlihat di samping layar proyeksi logo Facebook dalam ilustrasi gambar yang diambil 28 Maret 2018. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Facebook akan memperbarui standar komunitasnya untuk menangani konten satir. Dalam unggahan di situs resminya, Facebook akan menambahkan informasi ke Standar Komunitas yang memperjelas di mana pihaknya menganggap satir sebagai bagian dari penilaian atas keputusan khusus konteks.

“Perubahan ini memungkinkan tim untuk mempertimbangkan satir ketika menilai potensi pelanggaran Ujaran Kebencian,” tulis Facebook pada 17 Juni 2021.

Pembaruan itu datang setelah Dewan Pengawas memutuskan bahwa Facebook salah menghapus komentar pengguna dengan referensi ke pemerintah Turki berdasarkan meme. Meme ini menampilkan kartun layar terpisah yang sama dari meme aslinya, tapi dengan wajah karakter kartun yang diganti dengan bendera Turki. 

Karakter kartun memiliki tangan kanan di atas kepala dan tampak berkeringat. Di atas karakter kartun, di bagian lain layar terbagi, ada dua tombol merah dengan label yang sesuai, dalam bahasa Inggris.

“Genosida Armenia adalah kebohongan dan orang-orang Armenia adalah teroris yang pantas mendapatkannya,” tertulis dalam meme itu yang diikuti dengan emoji wajah berpikir.

Facebook menghapus unggahan tersebut, dan mengutip “Standar Komunitas yang Kejam dan Tidak Sensitif” yang mengatakan akan menghapus unggahan menargetkan korban kerusakan fisik atau emosional yang serius, mencakup penggunaan meme dan gif. Facebook kemudian mengklasifikasi ulang penghapusan tersebut sehingga berada di bawah Standar Komunitas Ujaran Kebencian.

Dewan Pengawas menunjukkan rekomendasinya, sementara Facebook mengatakan akan membuat pengecualian untuk sindiran, karena itu tidak menentukan bagaimana atau apa yang memenuhi syarat sebagai sindiran dalam pedomannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Selain membuat pedomannya seputar sindiran lebih jelas, itu akan memulai peninjauan konten identik dengan konteks paralel, dan dapat mengambil tindakan lebih lanjut,” kata media sosial besutan Mark Zuckerberg itu.

Ini menandai contoh terbaru dari Facebook yang mengikuti panduan dari Dewan Pengawas yang masih baru. Awal bulan ini, Facebook mengatakan akan mengakhiri apa yang disebut kebijakan kelayakan berita, yang memungkinkan politisi mengabaikan banyak aturan kontennya.

“Ke depan, perusahaan tidak akan memperlakukan konten yang di-posting oleh politisi secara berbeda dari konten yang di-posting oleh orang lain," kata Nick Clegg dari Facebook dalam sebuah posting blog.

THE VERGE | GADGETS NDTV

Baca:
Facebook Akan Rilis Podcast pada 22 Juni dengan Fitur Menarik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Seri Samsung Galaxy A16 Disebut akan Dapatkan Pembaruan Perangkat Lunak Selama 6 Tahun

2 jam lalu

Samsung Galaxy A16 5G. Foto : Gizmochina
Seri Samsung Galaxy A16 Disebut akan Dapatkan Pembaruan Perangkat Lunak Selama 6 Tahun

Salah satu faktor yang menjadi keunggulan Samsung Galaxy A16 5G adalah dukungan perangkat lunaknya.


CekFakta #278 Belajar dari Kencangnya Ujaran Kebencian terhadap Perempuan dan Minoritas di Pilpres 2024

14 hari lalu

Ilustrasi Ujaran Kebencian. shutterstock.com
CekFakta #278 Belajar dari Kencangnya Ujaran Kebencian terhadap Perempuan dan Minoritas di Pilpres 2024

Belajar dari Kencangnya Ujaran Kebencian terhadap Perempuan dan Minoritas di Pilpres 2024


Mahasiswa Unimal Mengaku Diinjak, Polres Banda Aceh Bantah Lakukan Kekerasan

15 hari lalu

Polresta Banda Aceh saat melaksanakan konferensi pers terkait penangkapan mahasiswa yang melakukan aksi di DPR Aceh, di Banda Aceh, Jumat, 30 Agustus 2024: Foto: ANTARA/Rahmat Fajri
Mahasiswa Unimal Mengaku Diinjak, Polres Banda Aceh Bantah Lakukan Kekerasan

Polres Banda Aceh membantah tuduhan melakukan kekerasan saat memeriksa mahasiswa Universitas Malikussaleh terkait aksi Kawal Putusan MK


Cara Download dan Instal iOS 18

15 hari lalu

iOS 18. Apple
Cara Download dan Instal iOS 18

Berikut cara mendownload dan menginstal iOS 18 yang baru saja dirilis Apple/


Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

15 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Tingkatkan Keamanan Akun Remaja di Bawah 18 Tahun

Peraturan baru dari Meta tentang peningkatan keamanan pada akun remaja menjadi sorotan. Bagaimana faktanya?


Facebook Punya AI, Berikut Fitur yang Menarik untuk Dicoba

16 hari lalu

Fitur AI Facebook. Foto: Canva
Facebook Punya AI, Berikut Fitur yang Menarik untuk Dicoba

Fitur AI Facebook tidak hanya memperkaya pengguna, namun juga memudahkan pengguna untuk menciptakan sejumlah konten kreatif.


Puluhan Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Aceh, Tuntut Pencabutan Status Tersangka 6 Rekan Mereka

16 hari lalu

Puluhan mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) menggelar aksi protes di halaman taman Riyadah Kota Lhokseumawe, Selasa, 17 September 2024. Mereka menuntut Polresta Banda Aceh mencabut status tersangka terhadap enam mahasiswa Unimal dalam kasus dugaan ujaran kebencian terhadap polisi. Istimewa
Puluhan Mahasiswa Gelar Demonstrasi di Aceh, Tuntut Pencabutan Status Tersangka 6 Rekan Mereka

Demonstrasi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap enam mahasiswa Unimal yang kini berstatus sebagai tersangka setelah unjuk rasa di gedung DPRA.


Cara Hapus Sosmed Orang yang Sudah Meninggal agar Tidak Disalahgunakan

17 hari lalu

Cara hapus sosmed orang yang sudah meninggal. Foto: Canva
Cara Hapus Sosmed Orang yang Sudah Meninggal agar Tidak Disalahgunakan

Berikut ini cara hapus sosmed orang yang sudah meninggal. Mulai dari Instagram, Facebook, hingga akun X agar tidak disalahgunakan oleh orang lain.


Meta Memblokir Media-media dari Rusia

17 hari lalu

Ilustrasi Logo Meta. REUTERS/Dado Ruvic
Meta Memblokir Media-media dari Rusia

Media-media asal Rusia beberapa hari ke depan tak bisa lagi menggunakan media sosial milik Meta


Perkuat Kemampuan SDM Awasi Pilkada 2024, Bawaslu Lakukan Ini

19 hari lalu

Anggota Bawaslu RI Puadi. (ANTARA/HO-Humas Bawaslu RI)
Perkuat Kemampuan SDM Awasi Pilkada 2024, Bawaslu Lakukan Ini

Bawaslu telah mengantisipasi maraknya kampanye hitam, hoaks, dan ujaran kebencian selama Pilkada 2024.