Tulang-tulang dari Nesher Ramla bergabung dengan beberapa fosil sulit diklasifikasi yang pernah ditemukan. Di dalamnya termasuk tulang belulang dari situs ekskavasi Qesem, Zuttiyeh dan Tabun di Israel, serta dari Atapuerca di Spanyol sebelah utara. Hershkovitz mengatakan ada pula spesime-spesimen dari Cina dan India yang masuk dalam daftar ini.
Dia dan anggota tim peneliti lainnya di Nesher Ramlah berkukuh seluruh tulang temuan mereka haruslah dipandang sebagai satu kelompok baru kerabat manusia yang hidup di Asia Barat antara 420-120 ribu tahun lalu. "Spesies dari Nesher Ramla adalah residu atau yang bertahan dari sumber populasi itu," kata Sarig.
Tim peneliti belum memberi nama sebuah spesies seperti Homo neanderthalensis, dan hanya menyebutnya 'Nesher Ramla Homo'. Menurut Mirjana Roksandic dari the University of Winnipeg di Manitoba, Kanada, itu menunjukkan kehati-hatian tim peneliti. "Karena butuh diskusi lebih banyak untuk bisa menyebutnya sebagai spesies."
Tim penelitinya berargumen, adanya kemiripan bagian fosil menunjukkan Nesher Ramla Homo adalah moyang dari Neanderthal. Atas dasar ini mereka ingin mengoreksi silsilah bahwa Neanderthal berevolusi dari kerabat manusia yang lebih purba di Eropa. Sebaliknya, Neanderthal berasal dari Asia Barat sebagai subkelompok Nesher Ramla Homo, kemudian masuk ke Eropa saat iklimnya memungkinkan.
Roksandic tidak terlalu yakin dengan keyakinan itu. Menurutnya, dari bukti yang sama yang diajukan tim peneliti itu, bisa saja perjalanan ke Eropa adalah perjalanan pulang dari Neanderthal. Dalam hal ini Nesher Ramla Homo keturunan Neanderthal.
Alasan lain yang digunakan Hershkovitz dkk adalah misteri Neanderthal yang hidup di Eropa timur 124 ribu tahun lalu memiliki beberapa DNA H. sapiens yang hidup 80 ribu tahun sebelum ada manusia modern. Misteri itu bisa dipahami jika manusia modern kawin dengan Nesher Ramla Homo in Asia barat dan keturunannya kawin silang lagi dengan Neandhertal di Eropa.
Ilustrasi manusia Neanderthal. arthursclipart.org
Nesher Ramla Homo juga bisa menerangkan fosil aneh dari goa Skhul dan Qafzeh di Israel. Ada yang mengklasifikasikannya sebagai H.sapien padahal fosil-fosil itu tidak mirip manusia atau kerabatnya. Hershkovitz dan timnya menduga itu sebenarnya keturunan dari perkawinan antara H. sapiens dan Nesher Ramla Homo.
Ada dugaan juga kalau Nesher Ramla Homo dan H. sapien saling berinteraksi berdasarkan bukti temuan alat yang sama yang diduga digunakan masing-masing. "Kemungkinan ada proses belajar dari satu kepada yang lain, tapi kami tidak tahu...siapa yang belajar ke siapa," kata Yossi Zaidner dari Hebrew University of Jerusalem, anggota tim peneliti.
NEW SCIENTIST | SCIENCE
Baca juga:
Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Sejarah