Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Epidemiolog UGM Beberkan Faktor yang Bisa Bikin Gagal PPKM Darurat

image-gnews
Seorang petugas kepolisian melaksanakan operasi penyekatan PPKM skala Mikro di kawasan pusat perdagangan di Jalan Gajahmada, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa malam, 6 Juli 2021. Pemerintah akhirnya memberlakukan PPKM Darurat di 15 kabupaten kota di luar Jawa dan Bali. ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Seorang petugas kepolisian melaksanakan operasi penyekatan PPKM skala Mikro di kawasan pusat perdagangan di Jalan Gajahmada, Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa malam, 6 Juli 2021. Pemerintah akhirnya memberlakukan PPKM Darurat di 15 kabupaten kota di luar Jawa dan Bali. ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat hanya akan efektif jika setidaknya 70 persen masyarakat dalam satu satuan epidemiologis benar-benar mengurangi mobilitasnya. Perlu diantisipasi pula berpindahnya lokasi sumber mobilitas sepanjang PPKM Darurat.

Penilaian itu datang dari epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Riris Andono Ahmad. Menurut dia, PPKM Darurat efektif atau tidak bergantung sekali pada seberapa besar restriksi mobilitas tersebut berhasil meningkatkan orang orang untuk berada di rumah.

"Angka idealnya 70 persen," kata Riris yang juga Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM itu, Sabtu 10 Juli 2021.

Satu perangkat yang bisa digunakan untuk mengecek keberhasilan PPKM Darurat adalah Google Mobility. Saat ini, Riris menjelaskan, PPKM Darurat diketahui berhasil menekan mobilitas orang di tiga tempat utama sumber pergerakan: tempat wisata, perkantoran, juga pusat belanja atau ritel.

Namun, dia menambahkan, jika sumber mobilitas di tiga tempat itu hanya berpindah tempat atau memindahkan kerumunan ke rumah atau perkampungan, maka PPKM Darurat dipastikannya tak akan efektif. "Google Mobility juga tidak membaca ke tempat-tempat tersembunyi ini," kata pemilik gelar doktor dari Department of Public Health, Erasmus MC, Rotterdam, Belanda, ini.

Riris juga mengungkapkan ada tiga variabel penentu meningkatnya angka reproduksi virus atau penularan infeksi dari satu kasus positif. Ketiganya adalah peluang, kontak, dan durasi.

Peluang berkaitan dengan seberapa sering orang itu bertemu dengan sumber-sumber penularan di sekitar. Kontak berkaitan dengan frekuensi seseorang berinteraksi dengan kontak yang tertular. Durasi adalah lama interaksi orang dengan sumber penularan yang biasanya diambil angka 10 hari untuk kasus Covid-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peneliti yang beberapa kali terlibat sebagai temporary adviser untuk WHO itu
pun membeberkan, restriksi mobilitas melalui PPKM Darurat 3-20 Juli berupaya menurunkan semua variabel yang mempengaruhi angka reproduksi penularan virus itu. "Restriksi mobilitas lewat PPKM Darurat ini berupaya menekan hingga virus tak memiliki celah lagi menyerang orang-orang tanpa imunitas," kata dia.

Hanya, Riris mengingatkan, periode restriksi mobilitas sulit untuk berlangsung lama karena berkaitan dengan kebutuhan sosial ekonomi masyarakat. Waktu paling mungkin yang bisa diambil tiga minggu seperti saat ini. "Namun untuk menghilangkan sepenuhnya penularan yang kini berpindah ke rumah tangga, semakin lama semakin baik," kata dia.

Akses menuju kawasan Malioboro Kota Yogyakarta tutup di masa PPKM Darurat pada Selasa, 6 Juli 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Karena tidak mungkin restriksi mobilitas diterapkan lebih lama, Riris berharap pada satu variabel baru untuk menekan angka reproduksi penularan itu, yakni vaksinasi. Ini sebagai upaya memperkuat imun ketika tiga variabel penentu angka reproduksi virus itu mulai meningkat lagi karena berakhirnya PPKM Darurat. "Mobilitas naik, tapi orang lebih kebal," katanya.

Selain vaksin, Riris juga mengingatkan masih pentingnya faktor eksternal penekan angka reproduksi penularan kasus Covid-19 melalui tertib #pakaimasker #cucitangan #jagajarak. 

Baca juga:
Lonjakan Pasien Covid-19 dan Siasat Rumah Sakit Menghemat Oksigen

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

1 jam lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).


Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

2 jam lalu

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.


Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

2 jam lalu

Mahasiswa UGM menggelar aksi dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional di Balairung UGM Kamis, 2 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.


Cara Buat Google Form yang Mudah untuk Berbagai Kegiatan

4 jam lalu

Google Form jadi aplikasi Google yang sering digunakan. Ini cara buat Google Form yang mudah untuk berbagai kegiatan seperti survey hingga kuesioner. Foto: Canva
Cara Buat Google Form yang Mudah untuk Berbagai Kegiatan

Google Form jadi aplikasi Google yang sering digunakan. Ini cara buat Google Form yang mudah untuk berbagai kegiatan seperti survey hingga kuesioner.


Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

7 jam lalu

Seorang petugas mengamatu umat Islam melakukkan tawaf mengelilingi ka'bah di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Jumat, 7 Juli 2023. Masjidil Haram masih dipadati jamaah yang melaksanakan tawaf dan ibadah lainnya usai pelaksanaan puncak ibadah haji. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.


Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

8 jam lalu

Aulia Ayub, lulusan termuda dan tercepat Program Spesialis UGM. ugm.ac.id
Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.


Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Aulia Ayub, lulusan termuda dan tercepat Program Spesialis UGM. ugm.ac.id
Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

1 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

Ketiga prodi UGM tersebut adalah prodi Matematika, Kimia, dan Fisika.


Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

1 hari lalu

Umar Kayam. TEMPO/Rully Kesuma
Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.