Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jumlah Pasien Covid-19 di RSHS Bandung Turun 53 Persen

image-gnews
Petugas tenaga kesehatan merapikan tempat tidur untuk membawa pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Sabtu, 12 Juni 2021. Beberapa rumah sakit harus menambah tempat tidur untuk melayani pasien COVID-19. ANTARA/Novrian Arbi
Petugas tenaga kesehatan merapikan tempat tidur untuk membawa pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Dokter Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Sabtu, 12 Juni 2021. Beberapa rumah sakit harus menambah tempat tidur untuk melayani pasien COVID-19. ANTARA/Novrian Arbi
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin Bandung dilaporkan menurun hingga 53 persen per 1 Agustus 2021. Perbandingan penurunan itu dengan jumlah rata-rata pasien pada Juni-Juli lalu yang sebanyak 291 orang.

“Sekarang hanya 154 pasien saja,” kata Muhammad Kamaruzzaman, Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS Bandung, Senin, 2 Agustus 2021.

Keterisian ranjang rumah sakit oleh pasien Covid-19 di ruang perawatan non-intensif kini 45,49 persen. Adapun pada Juli rata-rata sebanyak 75,8 persen. “Meskipun rata-rata menurun, tapi di ICU dan emergency masih di atas 90 persen,” ujarnya.

Kamaruzzaman juga melaporkan kondisi gas oksigen bagi pasien Covid-19. Selain kebutuhannya berkurang seiring penurunan jumlah pasien, persediaannya dinilai mencukupi. RSHS Bandung mendapat bantuan dari Pusat Krisis Kementerian Kesehatan dan lembaga swadaya masyarakat. “Kami mendapatkan oksigen konsentrator dan tabung oksigen serta pengisian oksigennya,” kata dia.

Selain itu jumlah alat pelindung diri (APD) bagi tenaga kesehatan di zona merah atau yang melayani pasien Covid-19 disebutkan masih cukup. Begitu pun persediaan obat. “Masih sampai beberapa bulan ke depan,” ujar Kamaruzzaman, seraya menyebutkan obat-obatan untuk antivirus itu, seperti oseltamivir, favipiravir , dan remdesivir.

Sebelumnya pelaksana tugas Direktur Utama RSHS Bandung Irayanti mengatakan jumlah pasien Covid-19 mulai berkurang. “Memang kita lihat dalam tren sekarang, lima hari belakangan ini terjadi penurunan BOR (Bed Occupancy Ratio),” katanya, Kamis, 22 Juli lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mencontohkan keterisian ranjang pasien di ruang Intensive Care Unit (ICU) yang biasanya di atas 90 persen sekarang di bawah 80 persen. Dari data RSHS Bandung per 22 Juli 2021, keterisian ruang perawatan intensif yaitu 76,64 persen dari kapasitas total 54 ranjang bagi pasien Covid-19 bergejala berat.

Adapun di ruang perawatan isolasi lainnya yang total berjumlah 273 ranjang, terisi oleh 79,3 persen pasien. Secara umum dari 327 ranjang, keterisian pasiennya mencapai 79,20 persen. Sementara di ruang Instalasi Gawat Darurat sampai pukul 09.28 WIB tercatat ada 30 orang pasien Covid-19 yang dirawat.

Selain itu Irayanti mengungkapkan masalah krisis gas oksigen bagi pasien di RSHS Bandung. Tangki oksigen cair tidak bisa terisi penuh. Sementara lonjakan pasien Covid-19 membuat pemakaian gas oksigen sampai empat kali lipat dari biasanya. Kebutuhan tertinggi yaitu bagi pasien Covid-19 dibandingkan pasien biasa. “Dalam sehari kadang-kadang kita mengisi dua kali,” katanya. 

Baca:
Kepala Eijkman Bicara Kebijakan PPKM Lanjutan: Tak Perlu, tapi...

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 jam lalu

Ilustrasi - Ventilator rumah sakit. (ANTARA/Shutterstock/am)
Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

23 jam lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

Ilustrasi ruang perawatan di rumah sakit.
1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.


PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

Anak-anak Palestina bermain di tengah reruntuhan taman yang hancur akibat serangan militer Israel, saat Idul Fitri, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Kota Gaza 11 April 2024. REUTERS/Mahmoud Issa
PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

1 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

4 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

4 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

5 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.