Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lagi, Bekantan Nekat Seberangi Sungai dan Hanyut Berhasil Diselamatkan

Reporter

image-gnews
Bekantan betina remaja yang ditemukan motoris kelotok di tengah Sungai Mentaya, Rabu (4 Agustus 2021). Satwa dilindungi itu kemudian dilepasliarkan oleh BKSDA Sampit ke hutan di Kecamatan Seranau. ANTARA/HO-BKSDA Sampit
Bekantan betina remaja yang ditemukan motoris kelotok di tengah Sungai Mentaya, Rabu (4 Agustus 2021). Satwa dilindungi itu kemudian dilepasliarkan oleh BKSDA Sampit ke hutan di Kecamatan Seranau. ANTARA/HO-BKSDA Sampit
Iklan

TEMPO.CO, Sampit - Lima kali sudah warga menyelamatkan bekantan hanyut di Sungai Mentaya, Kecamatan Seranau, Kotawaringan Timur, Kalimantan Tengah, dalam empat tahun terakhir. Bekantan-bekantan itu diduga nekat menyeberangi sungai, ke luar dari hutan hendak menuju permukiman warga.

Satwa endemik pemilik nama latin Nasalis larvatus itu diduga mulai kesulitan mendapatkan makanan di habitat aslinya. "Ini cukup memprihatinkan karena bisa mengancam populasi satwa langka tersebut," kata Komandan Jaga Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah, di Sampit, Kamis 5 Agustus 2021.

Muriansyah mengungkap itu usai peristiwa terkini bekantan diselamatkan dari sungai pada Rabu lalu. Bekantan betina remaja itu kemudian dilepaskan kembali di habitatnya. Hutan di Seranau dikenal sebagai habitat satwa langka dengan ciri khas hidung besar dan panjang tersebut

Sebelumnya bekantan itu diselamatkan dua orang motoris kelotok bernama Alus dan Johan. Mereka melihat bekantan hanyut di tengah Sungai Mentaya. Saat di tengah sungai, bekantan diduga kelelahan dan nyaris tenggelam. Beruntung Alus dan Johan melihat dan menyelamatkannya.

Keduanya kemudian melaporkan kejadian itu ke BKSDA. Saat diperiksa, tidak ada ditemukan luka pada tubuh bekantan. "Dugaan awal kami, terjadi kerusakan habitat bekantan sehingga mereka berusaha mencari makan ke tempat lain namun bekantan itu salah menyeberangi sungai," kata Muriansyah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Muriansyah mengapresiasi dan berterima kasih karena kesadaran masyarakat cukup tinggi untuk ikut menyelamatkan satwa langka tersebut. Buktinya warga yang umumnya motoris kelotok yang menemukan bekantan hanyut tersebut langsung menyelamatkannya dan melaporkannya ke BKSDA.

"Kami mengimbau kepada warga yang memelihara atau menemukan satwa dilindungi segera melapor ke BKSDA Sampit. Selain untuk menyelamatkan satwa tersebut, ini juga agar warga tidak sampai tersandung masalah hukum,” kata Muriansyah sambal menambahkan, satwa dilindungi, termasuk bekantan, yang dipelihara selain di habitatnya, juga rawan mati.

Baca juga:
Buah Manis Relawan Mangrove SMAN 8 Balikpapan: dari Buku sampai Bekantan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sebanyak 24 Ekor Satwa Endemik dan Dilindungi Dilepasliarkan di Taman Nasional Wasur Merauke

1 hari lalu

Kadal soa payung (Chlamydosaurus kingii). /Dok BBKSDA Papua
Sebanyak 24 Ekor Satwa Endemik dan Dilindungi Dilepasliarkan di Taman Nasional Wasur Merauke

Satwa endemik tersebut merupakan sitaan dari upaya penyelundupan satwa dilindungi via Bandar Udara Mopah yang digagalkan Karantina Papua Selatan.


Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

3 hari lalu

Pembudidaya madu kelulut (trigona) membenahi sarang kelulut yang dirusak kawanan beruang liar di kawasan pinggiran lembah Berbate, Aceh Besar, Aceh, Senin, 6 Mei 2024. ANTARA/Irwansyah Putra
Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

Kawanan tiga beruang dilaporkan merusak puluhan sarang madu dari kayu di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, dalam sepekan terakhir


Bupati Kotawaringin Timur Turunkan Tim Telusuri Pelabuhan Batu Bara di Luwuk Bunter

10 hari lalu

Bupati Kotawaringin Timur Turunkan Tim Telusuri Pelabuhan Batu Bara di Luwuk Bunter

Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Halikinnor menurunkan tim untuk menelusuri pelabuhan batu bara di Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga yang diprotes warga.


Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

17 hari lalu

Penyidik KLHK Wilayah Sulawesi melakukan pelimpahan kasus perdagangan satwa dilindungi dengan tersangka SJ (47) dan FN (22) beserta barang bukti berupa 56 ekor burung dilindungi. Dok. Humas KLHK
Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.


Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

29 hari lalu

Proses relokasi seekor buaya yang ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. ANTARA/HO-BBKSDA NTT
Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.


Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

32 hari lalu

Anak badak jawa yang lahir di Taman Nasional Ujung Kulon dan tertangkap kamera jebak pada Maret 2021. (ANTARA/HO-KLHK)
Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.


Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

41 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.


Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

42 hari lalu

Petugas BKSDA saat memasang kamera cctv bersensor gerakan atau camera trap di batang pohon pinggiran hutan pinus di lereng Gunung Wilis, Desa Nyawangan, Tulungagung. Pemasangan menindaklanjuti laporan penampakan harimau loreng. (Ist/foto dok)
Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.


Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

44 hari lalu

Anggota Komunitas Save Pesut Mahakam Hanson saat melakukan evakuasi bangkai pesut yang ditemukan di Sungai Mahakam, Desa Rantau Hempang, Kecamatan Muara Kaman, Kukar, 26 Maret 2017. FIRMAN HIDAYAT/SAPRI MAULANA
Greenpeace Khawatirkan Kelestarian Pesut, Bekantan, dan Orang Utan Akibat Pembangunan IKN

Greenpeace menyatakan pembangunan IKN Nusantara mengancam kelestarian 3 satwa yang sudah kritis, yaitu orang utan, bekantan, dan pesut mahakam.


Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

47 hari lalu

Seekor harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) tertidur usai dibius di pahanya di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, Minggu, 4 Februari 2024. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengevakuasi seekor Harimau Sumatera berjenis kelamin betina, setelah masuk ke kandang jebak yang dipasang karena sebulan terakhir mendapatkan laporan hewan dilindungi itu memakan ternak warga. ANTARA/Iggoy el Fitra
Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.