TEMPO.CO, Jakarta - Misi Inspiration4 SpaceX telah meluncur bersama roket Falcon 9 ke antariksa dari Kennedy Space Center NASA di Florida, Amerika Serikat, pada Kamis pagi ini, 16 September 2021, waktu Indonesia. Per artikel ini dibuat, pesawat ulang aliknya, Dragon, telah dilepaskan oleh roket kedua untuk sampai di orbitnya di ketinggian 360 mil atau 585 kilometer di atas Bumi.
Apa yang dilakukan Elon Musk dan SpaceX dengan misinya kali ini sama seperti saat roketnya meluncurkan para astronot NASA. Bedanya, Inspiration4 tidak akan menuju Stasiun Antariksa Internasional (ISS), tapi lebih tinggi daripada itu. Misi Inspiration4 adalah juga misi sepenuhnya orang biasa (warga sipil) menuju orbit Bumi di luar angkasa.
Kru misi ini terbang lebih tinggi dan akan lebih lama daripada yang dilakukan pendiri Amazon Jeff Bezos ataupun bos Virgin Galactic Richard Branson dalam penerbangan suborbital mereka masing-masing pada 11 dan 20 Juli lalu. Ketinggiannya 66,5 mil dan 53,5 mil. Ketinggian orbit kapsul Dragon SpaceX bahkan melampaui lokasi keberadaan ISS dan Teleskop Hubble.
SpaceX mengusung misi Inspiration4 karena menganggap antariksa selama ini menjadi domain astronot profesional. Beberapa turis telah membayar harga tinggi untuk bisa sampai ke orbit, tapi itupun masih tergolong sangat sedikit. Inspiration4 membidik peluang masa depan yang lebih luas dari industri yang sama, sekaligus mendemonstrasikan berapa jauh yang bisa dijangkau oleh teknologi pesawat luar angkasa.
SpaceX mengklaim kapsul Dragon yang sangat otonom menyediakan teknologi keamanan untuk mengawal warga sipil yang ada di dalamnya. Para kru sudah dilatih secara ekstensif untuk misinya tapi sistem keamanan akan menjadi bukti untuk kemampuan teknologinya seperti apa.
Dalam misi perdananya yang telah meluncur hari ini, miliarder pendiri Shift4 Payments, Jared Isaacman, menjadi komandan untuk tiga kru lainnya. Dia juga yang mendanai misi bersama SpaceX tersebut. Tak disebutkan nilai yang dibayarkannya kepada Elon Musk, tapi Majalah Time menghitung biaya tiket untuk seluruh empat kursi dalam pesawat ulang alik Dragon itu senilai US$ 200 juta atau setara Rp 2,8 triliun.
Isaacman, 38 tahun, adalah seorang pilot berpengalaman. Dia adalah anggota tim pesawat jet aerobatik Black Diamond dan pernah terlibat di lebih dari 100 air show. Penyintas kanker Hayley Arceneaux (29), seorang professional di industri dirgantara Chris Sembroski (42), dan geolog Sian Proctor (51) adalah anggota krunya.
Arecenaux menjalani perawatan di Rumah Sakit Riset Anak St. Jude di Memphis, Tennessee, dan kini bekerja sebagai perawat di sana. Sembroski pernah bertugas di Angkatan Udara Amerika Serikat, sedangkan Proctor pernah menjadi "astronot analog" yang berpartisipasi dalam simulasi misi luar angkasa—hanya simulasi.
Mereka akan melakukan eksperimen selama berada di luar angkasa. Misi itu juga digunakan untuk menghimpun dana bagi Rumah Sakit khusus kanker anak, St Jude. Barang-barang yang dibawa dalam misi termasuk jaket, ukulele, Non Fungible Token mata uang digital dari sejumlah seniman, dan barang-barang lainnya akan dilelang seluruhnya untuk kepentingan donasi.
Awak sipil Inspiration 4 di atas kapsul Crew Dragon dan roket SpaceX Falcon 9 diluncurkan dari Pad 39A di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, 15 September 2021. REUTERS/Steve Nesius
Di antara sorak sorai yang terdengar di pusat kendali misi SpaceX saat pesawat mendaki ke ketinggian 125 mil (200 kilometer), Isaacman membacakan pernyataan yang berisi ucapan terima kasih. Dia menuju kepada mereka yang membuat perjalanan misi itu menjadi kenyataan.
“Perjalanan tepat ke pintu masuk dari sebuah ruang yang memukau dan belum dijelajahi, di mana baru sedikit saja yang sudah pernah sampai di sini dan banyak lainnya yang akan segera menyusul,” kata dia. “Pintu itu kini telah terbuka, dan dia sangat luar biasa.”
Kru Inspiration4 yang terdiri dari Chris Sembroski, Sian Proctor, Jared Isaacman dan Hayley Arceneaux berpose sebelum perluncuran SpaceX pada 15 September 2021. Misi ini bertujuan untuk ketinggian orbit maksimum 575 km di atas Bumi, lebih tinggi dari Stasiun Luar Angkasa Internasional atau Teleskop Luar Angkasa Hubble. INSPIRATION 4/Handout via REUTERS
Berselang tiga jam dari peluncurannya, Isaacman dkk telah sampai ke ketinggian orbit 363 mil yang dituju—orbit tertinggi yang pernah dicapai manusia sejak misi NASA ke Bulan, Apollo, berakhir pada 1972. Dari ketinggian ini, SpaceX mendesain Dragon mengorbit Bumi sekali setiap 90 menit dengan kecepatan lebih dari 27 ribu kilometre per jam, atau sekitar 22 kali kecepatan suara.
CNET, REUTERS, SPACEX
Baca juga:
Uji Terbang Pesawat Pakai Bioavtur Buatan Indonesia, Ini Hasilnya