Jika itu tidak cukup membuat Anda khawatir, perlu Anda ketahui bahwa sejauh ini vendor masih menggunakan pelindung layar berbahan plastik yang tipis dan lentur agar dapat ditekuk. Hal ini tentu akan sangat riskan jika layar lipat tersebut tergores benda tajam. Samsung berhasil membuat teknologi yang mereka sebut dengan Ultra Thin Glass, yaitu kaca yang sangat tipis yang dapat ditekuk dan diklaim 30 persen lebih baik dari plastik. Kendati begitu, kaca ini tetap menimbulkan bekas saat diuji coba gores oleh Jerry Rig Everything di kanal YouTubenya, bahkan hanya menggunakan kuku jari.
2. Harga yang mahal
Baru-baru ini Samsung telah merilis generasi penerus ponsel layar lipat mereka, yang diklaim lebih matang dari segi hardware dan software oleh banyak reviews gadget. Galaxy Z Fold 3 dipasarkan dengan harga mulai Rp. 25 jutaan, sementara Galaxy Z Flip 3 dibanderol mulai Rp. 15 jutaan di website resmi Samsung. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga generasi sebelumnya. Kendati begitu, bagi banyak orang, harga tersebut bukan angka yang murah. Apakah Anda siap merogoh kocek belasan hingga puluhan juta rupiah untuk sebuah teknologi layar lipat?
3. Ukuran yang tebal dan berat
Kelebihan ponsel layar lipat adalah Anda seakan menggunakan dua perangkat, ponsel dan tablet, secara sekaligus. Jika butuh layar kecil Anda tinggal menggunakan bagian luar, dan saat butuh layar besar Anda tinggal membukanya. Namun karena ini adalah ponsel lipat, bayangkan dua ponsel yang ditumpuk dan Anda harus mengantonginya ke mana-mana.
Selain tebal, tentu saja Anda harus mentoleransi bahwa ponsel layar lipat memang memiliki berat jauh berbeda dengan ponsel biasa. Jika Anda keberatan menyandang smartphone dengan berat di atas 180 gram, bayangkan jika Anda harus menenteng ponsel layar lipat Samsung Galaxy Z Fold 3 dengan berat 271 gram.
Tetapi bukan berarti tanpa kemungkinan, apabila Anda ngebet bergaya dengan ponsel layar lipat, Galaxy Z Flip atau Motorola Razr bisa jadi opsi. Berbeda dengan Z Fold, X Mate, dan Mi Mix Fold yang cenderung seperti tablet saat dibuka, kedua ponsel layar lipat Z Flip dan Motorola Razr menggunakan konsep ponsel lipat zaman dulu sehingga lebih ringkas dan walaupun tetap tebal saat ditutup, namun lebih compact saat dikantongi.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: Samsung Dikabarkan Mulai Kembangkan Smartphone Lipat Ganda