TEMPO.CO, Bandung - Batu manakarra atau ngalo di Mamuju, Sulawesi Barat, punya daya tarik bentuk seperti buah anggur secara alami. Sejauh ini proses pembentukannya masih teka-teki. “Bentuk bulatan anggur itu banyak teori,” kata Tarsis Ari Dinarna, penyelidik bumi muda di Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara, dan Panas Bumi, Badan Geologi, Rabu, 29 September 2021.
Menurutnya, bentuk bulatan anggur di batu manakarra tergolong istimewa. Tergolong sebagai batuan kristal kuarsa, kemungkinan bentuk bulatan anggur itu terjadi saat pembentukan kristal mengalami pendinginan yang cepat. “Ada juga sebab lain, yaitu karena ada kontak dengan air,” ujar Kepala Subkoordinator Kelompok Mineral Bukan Logam itu.
Dalam keilmuan geologi, keunikan batu yang disebut juga sebagai Grape-Like Manakarra Quartz itu adalah memiliki ciri khas bola-bola (orbs) dengan inti di bagian tengah dan tumbuh radial. Retakan-retakan halus terdapat di batas bulatan yang menandakan ciri dari mineral kuarsa dengan tingkat kekerasan batu 7 skala mohs.
Menurut Tarsis, kandungan batuan manakarra 69,4 persen silikat kuarsa. Bentuk asli batunya bening. Bahan pengotor seperti oksida besi tinggi membuat warna batu jadi kemerahan. Warna lain batu manakarra, seperti hijau, kekuningan, dan keunguan. Keberadaan batu manakarra di satuan basal formasi Gunung Api Adang. “Batuan itu mengisi rekahan,” kata Tarsis.
Tergolong batuan gunung api, lokasi sebaran batu manakarra sebagai pengisi rekahan mempunyai jalur kelurusan, yaitu berarah barat laut-tenggara. Keberadaannya tertutupi oleh tanah hasil pelapukan batuan. Berawal dari laporan pemerintah daerah Mamuju, hasil penelitian Badan Geologi sudah cukup banyak soal batu ngalo yang ditemukan warga di Pantai Tanjung Ngalo pada 2012.
Baca Juga:
Kegiatan penambangan batu manakarra di Kabupaten Mamuju tercatat sejak 2013 secara tradisional oleh warga setempat. Awal penelusuran batunya menggunakan alat sederhana berupa besi untuk mendeteksi. Penambang menyebutnya sebagai radar. Pada titik yang dianggap tepat, dilakukan penggalian lubang dengan kedalaman berkisar 4-20 meter. Lokasi batu itu diketahui banyak terdapat di tebing perbukitan.
Baca:
Pemburu Batu Mulia Dunia Kesengsem Manakarra, Disebut Setengah Permata