Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ternyata Tak Sama, Inilah 7 Perbedaan Buaya dan Aligator

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
Buaya beristirahat di sebuah kandang di Madras Crocodile Bank, Mahabalipuram, India, 3 Agustus 2020. Taman buaya ini merupakan rumah bagi lebih dari 2.000 buaya dan aligator, serta reptil lain seperti kura-kura, kadal, dan ular. REUTERS/P. Ravikumar
Buaya beristirahat di sebuah kandang di Madras Crocodile Bank, Mahabalipuram, India, 3 Agustus 2020. Taman buaya ini merupakan rumah bagi lebih dari 2.000 buaya dan aligator, serta reptil lain seperti kura-kura, kadal, dan ular. REUTERS/P. Ravikumar
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sekilas buaya dan aligator memiliki rupa yang sama. Tapi jika ditelisik lebih lanjut, Anda akan menemukan keduanya memiliki perbedaan.

Ada beberapa hal yang bisa Anda amati untuk membedakan buaya dan aligator. Mulai dari warna, moncong, hingga ukuran.

Dilansir dari laman Everyday Reptiles, Rabu, 31 Maret 2021, perbedaan antara buaya dan aligator yang pertama adalah warnanya. Ini adalah hal termudah untuk membedakan kedua spesies ini.

Buaya biasanya berwarna abu-abu dan memiliki bagian bawah berwarna putih atau kuning. Kombinasi warna gelap terang ini disebut countershading yang memungkinkan mereka berbaur dengan air saat berburu. Warna spesies buaya lebih tergantung pada warna lingkungan mereka.

Misalnya, biaya air asin memiliki sisik gelap yang membantunya berbaur dengan ganggang. Sedangkan buaya Nil mempunyai bintik-bintik hijau tua dan coklat yang cocok de gan substrat Sungai Nil.

Sementara itu, aligator mempunyai warna hijau tua hingga hitam yang lebih gelap daripada buaya. Sama seperti buaya, warnanya juga bervariasi tergantung habitatnya.

Perbedaan kedua adalah ukuran buaya lebih besar daripada ukuran aligator. Buaya Amerika misalnya yang memiliki panjang 7 meter, sedangkan aligator jantan memiliki panjang rata-rata 3,6 - 3,9 meter dan aligator betina panjangnya 2,4 - 3 meter.

Buaya juga lebih berat daripada aligator. Buaya memiliki bobot lebih dari 453,5 kg, sementara aligator jantan bobotnya mencapai 453,5 kg dan aligator betina berbobot 226,7 - 317,5 kilogram.

Perbedaan ketiga adalah moncongnya. Buaya memiliki moncong runcing berbentuk V, sedangkan moncong aligator lebih lebar bagian bawahnya karena berbentuk U.

Jika memperlihatkan giginya, buaya akan memperlihatkan gigi atas dan gigi bawahnya dalam semacam formasi bergerigi. Sementara aligator jika menunjukkan giginya hanya terlihat gigi atasnya saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perbedaan kelima, buaya memiliki gigitan yang lebih kuat. Gigi tajam dan runcing buaya dirancang untuk menghancurkan mangsa mereka, bukan untuk merobeknya.

Perbedaan keenam, aligator memiliki bintik hitam kecil di dekat rahang mereka, sedangkan buaya memiliki bintik-bintik hitam di seluruh tubuh mereka. Ini adalah reseptor tekanan kubah yang membantu mengatur tekanan air saat berenang dan mendeteksi riak dalam air.

Tak heran, buaya sangat pandai berenang di perairan terbuka daripada aligator. Perbedaan ketujuh adalah tempat hidup mereka.

Aligator biasanya tinggal di dekat tepi laut. Secara alami, habitat mereka adalah rawa, danau, dan daerah aliran sungai yang rendah. Mereka tidak bisa tinggal di air asin.

Sedangkan, buaya umumnya tinggal di rawa-rawa dan lahan basah di sepanjang sungai dan danau. Kadang mereka menjelajahi dari sungai ke sungai dan bergerak cepat karena mereka bisa hidup di perairan asin.

Meski buaya dan aligator sama-sama berdarah dingin, namun buaya membutuhkan temperatur yang lebih hangat untuk bertahan hidup. Dibandingkan buaya, aligator lebih bisa bertahan terhadap temperatur rendah.

AMELIA RAHIMA SARI

Baca juga: Anak Aligator Makanan Enak Bagi Aligator Lain 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Baru Ditangkap 5 Ekor, Jumlah Buaya Lepas dari Penangkaran di Cianjur Belum Dipastikan

7 jam lalu

Seekor buaya yang dilepasliarkan oleh BKSDA Sumsel di kawasan SM Padang Sugihan. Dok BKSDA
Baru Ditangkap 5 Ekor, Jumlah Buaya Lepas dari Penangkaran di Cianjur Belum Dipastikan

Sejumlah buaya lepas dari penangkaran di Cianjur. Disinyalir kabur ke sungai dan sawah warga.


Cerita 80 Ekor Buaya Titipan BKSDA, Lepas dan Masuk Kampung di Cianjur

2 hari lalu

Karyawan penangkaran buaya di Kampung Gunung Calung, Kelurahan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangkap dua ekor buaya yang kabur di area galian pasir, Kamis (3/10/2024). ANTARA/Ahmad Fikri
Cerita 80 Ekor Buaya Titipan BKSDA, Lepas dan Masuk Kampung di Cianjur

Lima ekor buaya lepas dari sebuah penangkaran di Kelurahan Sayang, Kabupaten Cianjur karena dinding jebol setelah hujan deras disertai angin kencang


Resahkan Warga Mukomuko, BKSDA Evakuasi Buaya yang Masuk Kebun Sawit

8 hari lalu

Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha mengeluarkan buaya air asin sepanjang 3,5 meter dari lubang penambangan yang terbengkalai di Gunung Kijang, Kepulauan Riau, Indonesia, pada 22 Juli 2024. (ANTARA/Ogen)
Resahkan Warga Mukomuko, BKSDA Evakuasi Buaya yang Masuk Kebun Sawit

BKSDA mengevakuasi buaya yang meresahkan warga karena masuk kebun sawit di Desa Teramang, Teramang Jaya, Mukomuko, Bengkulu.


Hasil Benchmark Vivo Y300 Pro Muncul, Ini Detailnya

34 hari lalu

Vivo Y300 pro 5G.
Hasil Benchmark Vivo Y300 Pro Muncul, Ini Detailnya

Vivo Y300 Pro meraih skor multi-core hanya 2.801 dan skor single-core di bawah 1.000.


Begini Buaya di Australia Diajari Stop Memangsa Kodok Beracun, Biar Tak Mati

45 hari lalu

Buaya air tawar (Crocodylus johnstoni). Shutterstock
Begini Buaya di Australia Diajari Stop Memangsa Kodok Beracun, Biar Tak Mati

Populasi buaya liar di Australia merosot. Kematian terus bertambah karena hewan buas tersebut memakan kodok beracun di habitatnya.


5 Spesies Nyamuk Pembawa Penyakit Berbahaya yang Ada di Indonesia

48 hari lalu

Ilustrasi nyamuk. Pexels/Franklin Santillan
5 Spesies Nyamuk Pembawa Penyakit Berbahaya yang Ada di Indonesia

Berikut adalah lima spesies nyamuk yang paling sering dikaitkan dengan persebaran penyakit di Indonesia.


Warna yang Tidak Bisa Dilihat Kucing

54 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
Warna yang Tidak Bisa Dilihat Kucing

Mata kucing hanya mampu mendeteksi beberapa warna, sementara warna lainnya mungkin tampak buram atau bahkan tidak terlihat sama sekali.


Perkosa Puluhan Anjing, Pakar Buaya Dipenjara 10 Tahun di Australia

58 hari lalu

Adam Britton, telah mengaku bersalah atas 63 tuduhan terkait bestiality, kekejaman terhadap hewan, dan kepemilikan materi pelecehan anak. (X)
Perkosa Puluhan Anjing, Pakar Buaya Dipenjara 10 Tahun di Australia

Seorang ahli buaya dijatuhi hukuman lebih dari 10 tahun penjara di Australia pada Kamis 8 Agustus 2024 karena memperkosa dan membunuh puluhan anjing


Begini Cara Membuat Pesan Berwarna di WhatsApp

6 Agustus 2024

Ilustrasi pengguna WhatsApp. Reuters/Dado Ruvic
Begini Cara Membuat Pesan Berwarna di WhatsApp

Berikut cara membuat pesan berwarna di WhatsApp dengan menggunakan aplikasi WhatsBlueText.


Katak dan Kodok Ternyata Tak Sama, Ini 7 Perbedaannya

26 Juli 2024

Seekor kodok terlihat di jalan di kota Tallinn, Estonia, 13 April 2021. [REUTERS / Janis Laizans]
Katak dan Kodok Ternyata Tak Sama, Ini 7 Perbedaannya

Perbedaan katak dan kodok terlihat dari bentuk fisik, cara beradaptasi, hingga racun dalam tubuhnya.